BAB IV PENYAJIAN DATA
Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan melalui wawancara serta pengamatan maka diperoleh data dari informan dan responden
yang berkaitan dengan Strategi Pelestarian Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan. Data diperoleh dengan melakukan wawancara kepada Kantor Dinas Pertamanan
dan yang ditujukan kepada Kepala Seksi Taman dan Dekorasi, Kepala Seksi Penghijauan dan Pembibitan.
Dari hasil wawancara, penulis menyajikan dalam bentuk tidak langsung dan dijelaskan kembali oleh penulis agar lebih jelas dan dapat dimengerti. Data-
data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai permasalahan penelitian skripsi ini. Sedangkan data-data sekunder didapatkan dari studi
kepustakaan serta dokumen-dokumen yang dihasilkan dari lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih satu bulan di lokasi penelitian,
tepatnya di Kantor Dinas Pertamanan Kota Medan. Berikut ini hasil wawancara dengan beberapa Pegawai Kantor :
IV.1. Kepala Seksi Taman dan Dekorasi yaitu Bapak Yudi Amri
1. Berapakah luas Ruang Terbuka Hijau yang dimiliki Kota Medan?
Jawab : Luas area Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan 53,49 Ha, dan itu semua dalam bentuk taman. Sedangkan dalam bentuk
pemakaman sebesar 57,2 Ha. Selain itu luas areal persawahan yang juga merupakan areal Ruang Terbuka Hijau sebesar 4.304
Ha.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana kondisi Ruang Terbuka Hijau sekarang ini?
Jawab : Kondisi Ruang Terbuka Hijau pada saat sekarang ini dikatakan baik karena pihak Dinas Pertamanan terus menambah pohon dan
penghijauan yang sifatnya untuk mengurangi polusi udara, baik ditaman maupun di berm-berm jalan.
Gambar 1.
Keadaan Taman Lapangan Merdeka Kota Medan yang begitu bersih dan masi memiliki tanaman-tanaman yang baru saja tumbuh besar
sebagai ganti dari tanaman atau pohon-pohon yang akan punah 21 Juni 2013.
3. Apakah bentuk dari ketetapan atau peraturan hukum yang membahas
mengenai Ruang Terbuka Hijau? Jawab : Pada hal nya belum ada peraturan yang memadai khusus
Universitas Sumatera Utara
mengenai Ruang Terbuka Hijau di Dinas Pertamanan Kota Medan, Peraturan Hukum mengenai Ruang Terbuka Hijau di
Kota Medan disajikan dalam bentuk Peraturan Walikota Perwal Nomor 552043 K. Namun peraturan tersebut juga
dapat dikatakan belum mantap mengenai pengaturan ataupun manajemen Ruang Terbuka Hijau yang baik.
4. Apakah Peraturan Walikota tersebut memiliki kekuatan dalam usaha
melestarikan Ruang Terbuka Hijau? Jawab : Dengan adanya Peraturan Walikota yang mengatur tentang
Ruang Terbuka Hijau maka itu menjadi kekuatan bagi pihak pengelola dalam melestarikan Ruang Terbuka Hijau yang sudah
ada. Karena di dalam Peraturan Walikota tersebut terdapat peraturan mengenai penetapan lokasi Ruang Terbuka Hijau
yang dikelola Dinas Pertamanan. 5.
Apakah strategi yang dilakukan Dinas Pertamanan Kota Medan dalam melestarikan Ruang Terbuka Hijau yang sudah ada?
Jawab : Dinas Pertmanann Kota Medan melakukan beberapa strategi pelestarian Ruang Terbuka Hijau dengan penanaman pohon di
taman-taman yang ada kota Medan, di pulau-pulau jalan dan median jalan dengan jenis tanaman yang mudah tumbuh. Selain
itu Dinas Pertamanan Kota Medan juga melakukan peremajaan pohon dengan pohon-pohon baru yang memiliki akar yang lebih
kuat dan pohon yang lebih rindang daunnya. Dinas Pertamanan Kota Medan juga melakukan perawatan rutin pada Ruang
Universitas Sumatera Utara
Terbuka Hijau yang sudah ada dan menyumbangkan bibit ke sekolah-sekolah ataupun lembaga-lembaga masyarakat
lainnyaswasta agar ikut menanam pohon guna untuk menambah jumlah pohon yang diperlukan dan secara tidak langsung itu
merupakan kegiatan untuk terus melestarikan Ruang Terbuka Hijau.
Gambar 2.
Contoh pohon yang memiliki daun yang rindang yang terdapat di Taman Beringin Kota Medan guna mengatasi polutan 21 Juni 2013.
6. Apakah hambatan yang dihadapi pemerintah Kota Medan dalam
menyediakan Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan? Jawab : Pemerintah Kota Medan mengalami hambatan dalam
Universitas Sumatera Utara
penyediaan dana yang tidak memadai, adanya bangunan- bangunan yang semakin banyak dimana-mana yang memakan
lahan kosong yang seharusnya dapat dijadikan Ruang Terbuka Hijau, dan tidak adanya kesadaran dari diri masyarakat itu
sendiri dalam pelestarian Ruang Terbuka Hijau. 7.
Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab dalam pengalihan fungsi lahan terbuka hijau menjadi pemukiman atau gedung-gedung?
Jawab : Dari segi izintanggung jawab sebenarnya adalah kewenangan Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan TRTB untuk
mengeluarkan izin bangunan, tetapi apabila terdapat bangunan yang berdiri diatas lahan atau tanah yang akan direncanakan
oleh Dinas Pertamanan maka itu adalah hak si pemilik lahan karena kebanyakan lahan-lahan yang direncanakan tersebut
adalah milik pribadi warga. Pihak Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan hanya melakukan tugasnya memberikan izin untuk
membangunan pemukiman, sehingga pihak manapun tidak dapat disalahkan. Dalam hal ini semuanya tentu kembali
kepada para pengambil keputusan untuk mengatasi pembebasan lahan yang dimiliki warga.
8. Apa pentingnya Ruang Terbuka Hijau bagi warga Kota Medan?
Jawab : Pentingnya Ruang Terbuka Hijau bagi warga banyak sekali mulai dari segi kesehatan, ekonomi, sosial budaya dan
sebagainya seperti : menghasilkan oksigen yang baik bagi paru-
Universitas Sumatera Utara
paru, meredam kebisingan suara kendaraan, dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi, tempat pagelaran seni dan budaya.
Gambar 3.
Taman Lapangan Merdeka yang memiliki sedikit tempat untuk diadakannya berbagai macam acara 21 Juni 2013.
9. Apakah ada taman-tamanRuang Terbuka Hijau yang disalah fungsikan
atau tidak dipergunakan dengan baik? Jawab : Ada beberapa taman di Kota Medan yang disalah fungsikan.
Pengunjung yang berdatangan di taman biasanya ada yang memarkirkan kendaraan bermotornya di dalam taman, dan itu
dapat merusak keindahan rumput-rumput yang ada di taman. Selain itu para pedagang kaki lima berjualan di dalam taman
Universitas Sumatera Utara
sehingga menyebabkan banyaknya sampah di dalam taman, baik itu sampah organik maupun anorganik. Sampah organik
yang sulit dibersihkan sehingga menimbulkan bau tidak sedap di taman dan pengunjung taman pun menghirup udara yang
tidak sehat.
Gambar 4.
Kondisi Taman Beringin Kota Medan dimana banyak masyarakat kota Medan yang berkunjung dan memarkirkan sepeda motornya di dalam
taman 21 Juni 2013.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.
Adanya pedagang kaki lima yang berjualan di dalam Taman Beringin Kota Medan 21 Juni 2013
10. Apakah ada intervensi dari swasta dalam perubahan fungsiperuntukan
lahan? Jawab : Adanya perubahan fungsi dari lahan kosong yang seharusnya
dijadikan lahan terbuka hijau menjadi bangunan menyebabkan berkurangnya lahan di Kota Medan untuk membangun Ruang
Terbuka Hijau, karena pihak swasta yang slalu mementingkan keperluan bisnis di dalamnya untuk mendapatkan hasil. Itu
mengurangi Ruang Terbuka Hijau di Kota Medan. Gedung- gedung tinggi tersebut dapat melakukan cara penanaman pohon
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan vas diatas gedung, mungkin itu setidaknya akan membantu melestarikan Ruang Terbuka Hijau.
Gambar 6.
Taman Lapangan Merdeka Kota Medan yang sebagian lahannya dijadikan pusat bisnis kuliner dan yang pada akhirnya mengurangi luas
lahan yang ada 21 Juni 2013.
IV.2. Kepala Seksi Penghijauan dan Pembibitan yaitu Bapak Dessy Anthoni, SP, MM