31
menjawab persoalan penelitian, memperbanyak literature untuk menunjang data kuantitatif yang diperoleh.
3.7 Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda. Teknik pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program
komputer SPSS. Pengujian hipotesis dilakukan setelah model regresi berganda yang akan digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik multikolinieritas,
heteroskedastisitas, autokorelasi, dan normalitas, agar hasil pengujian dapat diinterpretasikan dengan tepat.
3.7.1 Pengujian Asumsi Klasik
Diperlukan adanya uji asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan dengan menguji ada atau tidaknya gejala-gejala
multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan normalitas.
3.7.1.1 Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk “menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen” Ghozali, 2011 :
105. Salah satu metode untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah sebagai berikut :
1. Besaran VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
32
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinearitas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF
10. 2. Besaran Korelasi Antar Variabel Independen
Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah koefisien antar variabel independen haruslah lemah di
bawah 95. Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multikolinearitas.
3.7.1.2 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastistas bertujuan “untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas” Ghozali, 2011 : 139. Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskesdatisitas dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi antar nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Deteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik plot dengan dasar analisis Menurut Ghozali
2011 : 139 yaitu: 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
33
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Dalam pengambilan keputusan dapat dilihat dari koefisien
parameter, jika nilai probabilitas signifikansinya di atas 0,05 maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Namun sebaliknya,
jika nilai probabilitas signifikansinya di bawah 0,05 maka dapat dikatakan telah terjadi heteroskedastitisas.
3.7.1.3 Uji Autokorelasi