PERTANGGUNGJAWABAN PENYIDIK POLRI TERHADAP TERJADINYA SALAH TANGKAP ATAU ERROR IN PERSONA KESIMPULAN DAN SARAN A.

BAB III PERTANGGUNGJAWABAN PENYIDIK POLRI TERHADAP TERJADINYA SALAH TANGKAP ATAU ERROR IN PERSONA

BERDASARKAN KUHAP DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2002 A. Pertanggungjawaban Penyidik Polri terhadap Terjadinya Salah Tangkap atau Error In persona Berdasarkan KUHAP dan UU No. 2 Tahun 2002 ………. 90 B. Prosedur teknis proses Praperadilan sebagai upaya pertanggungjawaban penyidik terkait kasus salah tangkap di Polda Sumatera Utara Tanjung Morawa …………………………………………………………………….123

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A.

Kesimpulan…………………………………………………………….... 161 B. Saran…………………………………………………………………….. 162 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...... 163 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ABSTRAK Yessi Kurnia Arjani manik Liza Erwina Mahmud Mulyadi Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah salah satulembaga penegak hukum yang berfungsi melakukan tindakan pencegahan terhadap terjadinya kejahatan dan memberikan perlindungan terhadap seluruh masyarakat. Dalam pelaksanaan hukum pidana dan hukum acara pidana tindakan penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian sebagai langkah awal dalam proses penegakan hukum. Permasalahan yang diikemukakan dalam skripsi ini adalah adalah Bagaimana fungsi Polri dalam penegakan hukum, penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum serta Bagaimana pertanggungjawaban penyidik Polri terhadap terjadinya salah tangkap atau error in persona. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan metode pendekatan kualitatif. Penelitian hukum normatif yaitu penelitian yang menggunakan bahan pustaka atau data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur, peraturan perundang-undangan dan menganalisis putusan pengadilan negeri, dihubungkan dengan pendekatan kualitatif dilakukan dengan mewawancarai instansi pemerintah terkait yang dapat membantu memecahkan permasalahan dalam skripsi ini. Penyidik sebagai salah satu aparat penegak hukum yang diberi tugas dan tanggung jawab untuk menegakkan hukum, sehingga tugas dan wewenang yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dibentuknya lembaga penegak hukum. Pengawas penyidik dalam hal ini berwenang dalam memberikan pengawasan terhadap penyidik yang apabila jika terjadi penyalahgunaan wewenang melakukan penyidikan, sehingga dapat diberikan Sanksi terhadap penyidik dalam melakukan kesalahan dalam prosedur penangkapan merupakan suatu pelanggaran yang dilakukan oleh penyidik dalam melakukan tugas dan wewenangnya. Penyidik Polri sebagai penegak hukum diharapkan dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat. Masyarakat pada umumnya mengharapkan sosok penegak hukum yang benar-benar dapat menciptakan keadilan bagi mereka. Penyidik polisi adalah transparansi proses penyidikan tindak pidana, hal ini disebabkan karena banyak nya laporan atau pun komplain dari masyarakat mengenai masalah penyidikan Polri. Realisasi yang ingin dicapai tentu saja mengarah pada sosok penyidik yang mampu dapat melaksanakan proses penyidikan dengan cepat dan profesional. Kata kunci : polri, penyidik penyidik, salah tangkap Penulis, Mahasiswa Departemen Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN