4.2.1.2. Ekstrak Ampas Jahe Gajah Kering dengan Metode Sokletasi
Ekstraksi dengan metode sokletasi dilakukan terhadap ampas jahe gajah kering dengan pelarut etanol 96 sehingga diperoleh ekstrak pekat 3,1 g 14,12.
Berdasarkan uji skrining fitokimia, ekstrak etanol ampas jahe gajah kering hanya menunjukkan adanya senyawa golongan flavonoid dimana dengan pereaksi
FeCl
3
1 terjadi perubahan warna cokelat menjadi warna hitam.Perubahan warna yang terjadi dan juga pereaksi yang dipergunakan pada skrining fitokimia sesuai
dengan literatur metode fitokimia Harbone, 1987.
4.2.2. Aktivitas Antioksidan
Minyak atsiri dari jahe gajah segar dan ekstrak pekat etanol ampas jahe gajah kering dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH radikal bebas untuk
diperoleh nilai IC
Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar dan Ekstrak Etanol Ampas Jahe Gajah Kering
50
dengan dilakukan pengamatan secara spekstrofometri UV-Visible pada panjang gelombang maksimum 518 nm Ramawasmy, 2011.
DPPH Adapun mekanisme utama peredaman radikal DPPH adalah sebagai berikut:
· + AH
DPPH-H +
A· Pada uji DPPH, peredaman radikal DPPH diikuti dengan pemantauan penurunan
absorbansi pada panjang gelombang maksimum yang terjadi karena pengurangan oleh antioksidan AH atau reaksi dengan spesiradikal R ·. Data yang sering dilaporkan
sebagai IC
50
, merupakan konsentrasi antioksidan yang dibutuhkan untuk 50
peredaman radikal DPPH pada periode waktu tertentu 15-30 menit Pokorny, 2001. DPPH sering dipakai karena menunjukkan suatu radikal yang stabil seperti pada
Gambar 4.12 Ionita, 2005.
N N NO
2
O
2
N O
2
N
H
+ _
N N NO
2
O
2
N O
2
N N N
O
2
N
O
2
N NO
2
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Gambar 4.12 . Kestabilan radikal bebas DPPH
Dari hasil analisis dengan UV-Visble diperoleh absorbansi dari masing-masing, dimana dengan persamaan Least square akan diperoleh nilai IC
50
Lampiran 3. Untuk minyak atsiri jahe gajah segar diperoleh IC
50
Bila dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya yaitu dengan bahan jahe kering menunjukkan bahwa
sebesar 1.218,70 µgmL dan untuk ekstrak etanol ampas jahe gajah kering diperoleh sebesar 1.107,70 µgmL.
IC
50
Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian minyak atsiri yang diperoleh, memberikan hasil peredaman radikal bebas DPPH sebesar 50 lebih kecil dibanding
penelitian sebelumnya, yang disebabkan karena proses hidrodestilasi yang dilakukan akan membuat
minyak atsiri sebesar 65,5 µgmL El-baroty, dkk, 2010 dan ekstrak etanol memiliki peredaman terhadap radikal bebas DPPH sebesar
95,1 µgmL Morakinyo, dkk, 2011.
komponen minyak seperti ester sensitif terhadap hidrolisis sementara yang lain-lain seperti hidrokarbon asiklik monoterpen dan aldehida rentan terhadap
polimerisasi karena pH air sering berkurang selama destilasi. Komponen teroksigenasi seperti fenol memiliki kecenderungan untuk larut dalam air
Handa,2008. Ketika minyak atsiri di pisahkan oleh destilasi uap. Aktivitas antioksidannya, bagaimanapun, sebagian hilang bahkan sebagai minyak atsiri
memiliki beberapa aktivitas antioksidan biasanya tidak terlalu tinggi Pokorny, 2001. Maka dari itu aktivitas antioksidan minyak atsiri yang diperoleh sangat lemah.
Untuk aktivitas antioksidan dari ekstrak ampas jahe gajah kering yang diperoleh lebih kecil dari pada hasil penelitian terhadap jahe segar yang dikeringkan.
Hal ini dikarenakan bahan ampas yang dipakai merupakan sisa hasil destilasi air stahl telah berkurang komponen senyawa fenolik yang bersifat sebagai antioksidan
pada saat destilasi stahl sedang berlangsung, yang mungkin terjadinya kontak langsung antara sampel dengan air panas. Dimana Purnomo, 2010 menunjukkan
bahwa ekstrak air panas jahe gajah segar dengan pemanasan 100 + 1
o
C selama 6 menit menunjukkan aktivitas antioksidan metode DPPH sebesar 84,21 + 0,18 ,
dan juga karena pemisahan minyak atsiri secara destilasi air karena tidak hanya resin non-volatil dari rempah-rempah, tetapi juga minyak atsiri dari berbeda jenis rempah
adalah aktif sebagai antioksidan. Setelah pemisahan minyak atsiri dari rempah tersebut, maka sisa fraksi non-volatil akan memiliki aktivitas antioksidan yang lebih
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
rendah daripada bahan aslinya Zeuthen, 2003. Oleh karena itu, aktivitas antioksidan untuk ekstrak etanol ampas jahe gajah kering yang diperoleh sangat lemah.
4.2.3. Aplikasi Sifat Antioksidan terhadap Daging Ikan Nila