Hasil Penelitian 1.Ekstraksi Jahe Gajah

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1.Ekstraksi Jahe Gajah

4.1.1.1. Hasil Isolasi Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar

Minyak atsiri jahe gajah segar diperoleh dengan metode hidrodestilasi menggunakan alat stahl. Proses ini dilakukan secara triplo. Hasilnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 . Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar yang Diperoleh dengan Metode Hidrodestilasi Hidrodestilasi Rata-rata 1 2 3 Berat minyakg Kadar minyak 0,64 0,107 0,58 0,097 0,60 0,1 0,61 0,101 Keterangan : berat sampel jahe gajah segar sebesar 600 g Kemudian minyak atsiri yang diperoleh dianalisis komponen senyawa kimianya dengan GC-MS seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Waktu retensi Int ens ita s r ela tif UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 4.1. Kromatogram Komponen Kimia Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar Pada kromatogram tersebut ada terdapat 34 komponen senyawa kimia pada minyak atsiri jahe gajah segar dimana senyawa-senyawa tersebut diinterpretasi secara fragmentasi massa yang disesuaikan dengan Library Wiley 229. Hasil interpretasi tersebut menunjukkan komponen-komponen kimia senyawa atsiri yang dominan pada jahe gajah segar Tabel 4.2 dan komponen-komponen senyawa lain yang persentasenya dibawah 5 Tabel 4.2.1. Tabel 4.2. Komponen Senyawa Kimia Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar yang dominan Peak Waktu retensi Kandungan Senyawa yang mungkin 17 13,238 13,97 Geranial 8 9,800 12,60 1,8-Sineole 15 12,705 10,94 Neral 4 6,558 8,63 Kamfen 24 16,718 6,17 Zingiberen Tabel 4.2.1. Komponen Senyawa Kimia Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar lain yang persentasenya di bawah 5 Peak Waktu retensi Kandungan Senyawa yang mungkin 27 17,138 4,30 β-seskuifelandren 3 6,154 3,65 α-pinen 26 16,899 3,40 isokariofilen 28 17,537 3,30 Elemol 11 11,343 3,30 Borneol

4.1.1.2. Hasil Ekstraksi Ampas Jahe Gajah Kering dengan Metode Sokletasi

Ekstraksi ampas jahe gajah yang telah kering dilakukan secara triplo dengan alat soklet menggunakan pelarut etanol 96 sebanyak 150 mL sehingga diperoleh ekstrak yang berwarna cokelat dan persentasenya seperti pada Tabel 4.3 Tabel 4.3. Hasil Ekstraksi Ampas Jahe Gajah Kering Sokletasi Rata-rata 1 2 3 Berat ekstrak g Kadar ekstrak 3,4 13,6 3,12 12,48 2,78 11,12 3,1 12,4 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Keterangan: berat sampel serbuk ampas jahe gajah kering sebesar 25 g Ekstrak etanol dari ampas jahe gajah kering yang diperoleh diuji dengan skrining fitokimia untuk mengetahui adanya komponen senyawa alkaloida, flavonoida, terpenoidasteroida, yang ditunjukkan pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Ampas Jahe Gajah Kering Golongan Pereaksi Ekstrak etanol ampas jahe gajah Alkaloida Dragendorf - Bouchardart - Maeyer - Wagner - Terpenoida Steroida Salkowsky - Liebermann-Bouchard - CeSO 4 1 dalam H 2 SO 4 - 10 Flavonoida NaOH 10 - FeCl 3 + 1 H 2 SO 4 - p Keterangan : - : tidak terjadi perubahan warna + : terjadi perubahan warna Perubahan warna yang terjadi menunjukkan adanya kandungan komponen senyawa alkaloida, flavonoida, terpenoidasteroida sesuai dengan pereaksi yang ditambahkan. 4.1.2. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar dan Ekstrak Etanol Ampas Jahe Gajah Kering Minyak atsiri dari jahe gajah segar dan ekstrak pekat etanol ampas jahe gajah dilakukan uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH radikal bebas untuk diperoleh nilai IC 50 IC dengan dilakukan pengamatan secara spekstrofometri UV-Visible Absorbansi yang diukur terlampir pada Lampiran 3.2 pada panjang gelombang maksimum 518 nm Ramawasmy, 2011. 50 IC dari minyak atsiri jahe gajah segar = 1.218,70 µgml 50 dari ekstrak etanol ampas jahe gajah kering = 1.107,70 µgml UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.1.3. Hasil Aplikasi Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar dan Ekstrak Etanol Ampas Jahe Gajah Kering pada Daging Ikan Nila Ekstraksi lipida dari daging ikan nila dilakukan dengan metode Hara yang dimodifikasi Hara, 1978. Dimana pada 100 g daging ikan nila diberi perlakuan yaitu penambahan minyak atsiri jahe gajah segar 5 sebanyak 1 ml dan ekstrak etanol ampas jahe gajah kering 5 sebanyak 1 ml dengan penyimpanan selama 5 hari pada suhu 4 o Tabel 4.5. Hasil Ekstraksi Lipida dari Sampel Daging Ikan Nila C. Ekstraksi yang dilakukan memakai pelarut n-heksana : isopropanol 3:2. Hasilnya seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.5. Sampel Daging S S a S b 1 S b 2 b Berat Lipida g Kadar Lipida 3.674 0,037 3.848 0,038 3.755 0,038 3.741 0,037 Keterangan : S a S = Daging Ikan Nila Segar b S =Daging ikan nila penyimpanan 5 hari 1 b S =Daging ikan nila + 1 ml minyak atsiri jahe gajah 5 penyimpanan 5 hari 2 b hari = Daging ikan nila + 1 ml ekstrak etanol ampas jahe gajah 5 penyimpanan 5 Untuk mengetahui pengaruh antioksidan terhadap oksidasi lipida maka dilakukan uji GC terhadap lipida dari daging ikan segar “S a Sedangkan, lipida yang diperoleh dari ekstraksi sampel daging ikan nila yang ditambahkan minyak atsiri jahe gajah segar 5 dan ekstrak etanol ampas jahe gajah kering 5 maupun tanpa penambahan antioksidan “S ” agar mengetahui kadar asam lemak tidak jenuh yang menjadi sumber dari oksidasi lipida. Hasilnya seperti yang terdapat pada Lampiran 8. b , S 1 b , S 2 b Tabel 4.6. Hasil Penentuan Bilangan Peroksida pada Minyak dari Daging Ikan ” diuji bilangan peroksida dengan metode titrasi iodometri Tabel 4.6 dan FT-IR Lampiran 5 - 7 Nila dengan Metode Iodometri Sampel Lipida dari Daging Ikan Nila S S b 1 S b 2 b Bilangan peroksida meqkg 16,992 13,824 13,104 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan analisis FT-IR pada sampel minyak dari “S b , S 1 b , S 2 b Tabel 4.7. Hasil Analisis FT-IR untuk Transmitansi Hidroperoksida ” diperoleh puncak-puncak serapan yang sekaligus menunjukkan Transmitansi pada masing- masing puncak. Adapun Transmitansi untuk puncak gugus hidroperoksida dari hasil ekstraksi lipida dilihat pada Tabel 4.7. dari Hasil Ekstraksi Sampel Lipida “S b , S 1 b , S 2 b ” S S b 1 S b 2 b Transmitansi -OOH 16,125 20,7 32,521 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4.2. Pembahasan 4.2.1.Ekstraksi Jahe Gajah

Dokumen yang terkait

Aktivitas Antioksidan Edible Film Galaktomanan Yang Diinkorporasi Dengan Ekstrak Rimpang Jahe Pada Daging Ikan Nila

3 79 89

Analisis Secara GC-MS Komponen Minyak Atsiri dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acorus calamus) Hasil isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan dengan Destilasi Uap

8 80 131

Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

3 49 97

Analisis Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale var. amarum) dengan GC-MS dan Uji Antioksidan Menggunakan Metode DPPH

32 249 106

Analisis Secara Gc-Ms Komponen Minyak Atsiri Dari Rimpang Tanaman Jerangau (Acoruscalamus) Hasil Isolasi Menggunakan Metode Hidrodestilasi Dibandingkan Dengan Destilasi Uap

7 81 131

Pengaruh Pemberian Ekstrak Metanol Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Terhadap Kadar Malondialdehid (MDA) Plasma dan Otot Gastroknemius Mencit Sebelum Latihan Fisik Maksimal

1 39 73

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

0 0 28

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI BAHAN SEGAR DAN EKSTRAK ETANOL DARI AMPAS RIMPANG JAHE GAJAH SERTA APLIKASI TERHADAP DAGING IKAN NILA SKRIPSI EDY TANTONO

0 0 14

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Aktivitas Antioksidan Komponen Minyak Atsiri Bahan Segar Dan Ekstrak Etanol Dari Ampas Rimpang Jahe Gajah Serta Aplikasi Terhadap Daging Ikan Nila

0 0 28

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMPONEN MINYAK ATSIRI BAHAN SEGAR DAN EKSTRAK ETANOL DARI AMPAS RIMPANG JAHE GAJAH SERTA APLIKASI TERHADAP DAGING IKAN NILA SKRIPSI EDY TANTONO

0 0 14