diblender halus sehingga diperoleh serbuk ampas jahe gajah kering.Sebanyak 25 g serbuk ampas jahe gajah kering disokletasi dengan 150 mL pelarut etanol 96 selama
5 jam. Setelah itu, dilakukan perulangan soklet selama 3 jam kembali dengan 125 mL etanol 96. Ekstrak yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan alat
rotarievaporator sampai diperoleh ekstrak etanol ampas jahe gajah kering dan ditimbang.
3.3.3. Skrining Fitokimia
Dilakukan skrining fitokimia untuk ekstrak etanol ampas jahe gajah kering : •
golongan alkaloid
- Pereaksi wagner
- Pereaksi maeyer
- Pereaksi bouchardat
- Pereaksi dragendorf
•
golongan flavonoid
- Pereaksi FeCl
3
- Pereaksi NaOH 10
1 -
Pereaksi H
2
SO •
golongan steroidterpenoid
4
- Pereaksi Lieberman-bouchard
- Pereaksi CeSO
4
1 dalam H
2
SO
4
- Pereaksi Salkowsky
10
3.3.4. Uji Sifat Antioksidan Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar dan Ekstrak Etanol Ampas Jahe Gajah Kering dengan Metode DPPH Radikal Bebas
3.3.4.1. Pembuatan Larutan DPPH
Larutan DPPH 0.3 mM dibuat dengan melarutkan 11,85 mg serbuk DPPH dalam etanol p.a. pada labu takar 100 mL, kemudian dihomogenkan.
3.3.4.2. Pembuatan Variasi Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar dan Ekstrak Etanol Jahe Gajah Kering yang akan Diuji
Minyak atsiri jahe gajah segar dibuat larutan induk 1000ppm : dengan melarutkan 0.025 g dengan pelarut etanol dalam labu takar 25 mL. Kemudian dari
larutan induk dibuat lagi variasi konsentrasi larutan 25, 50, 125, 250 ppm untuk diuji aktivitas antioksidannya. Dilakukan perlakuan yang sama untuk membuat variasi dari
ekstrak etanol ampas jahe gajah kering.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3.4.3. Uji Aktivitas Antioksidan Ramawasmy, 2011 a.Uji Larutan Blanko
Sebanyak 1 mL larutan DPPH 0.3 mM ditambahkan 2,5 mL etanol, dihomogenkan dalam tabung reaksi dan dibiarkan selama 30 menit pada ruang gelap.
Setelah itu, diukur absorbansi dengan panjang gelombang maksimum = 518 nm.
b. Uji Aktivitas Antioksidan Sampel
Sebanyak 1 mL larutan DPPH 0.3 mM ditambahkan 2,5 mL sampel, dihomogenkan dalam tabung reaksi dan dibiarkan selama 30 menit pada ruang gelap.
Setelah itu, diukur absorbansi dengan panjang gelombang maksimum = 518 nm. [ sampel yang dipakai : minyak atsiri jahe gajah segar serta ekstrak etanol ampas
rimpang jahe gajah kering dengan variasi konsentrasi 25, 50, 125, 250 ppm]
3.3.5. Aplikasi Sifat Antioksidan Minyak Atsiri Jahe Gajah Segar, Ekstrak Etanol Ampas Jahe Gajah Kering terhadap Lipida pada Daging Ikan
Nila Oreochromis Niloticus
3.3.5.1. Penyiapan Sampel Daging Ikan Nila Tabel 3.1.Formulasi Sampel
Keterangan :
a
= kondisi segar
b
= penyimpanan selama 5 hari pada suhu 4
o
Disiapkan kebutuhan untuk penyiapan sampel daging ikan nila sesuai formulasi sampel diatas. Setelah itu pencampuran untuk S
C
a
, S
b
, S
1 b
dan S
2 b
diblender agar campuran daging merata.
Sampel Jenis Ekstrak
Daging ikan nila g
Volume ekstrak mL
S -
a
100 S
-
b
100 -
S
1
Minyak atsiri jahe gajah segar 5
b
100 1
S
2
Ekstrak etanol ampas jahe gajah kering 5
b
100 1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA