14
Good corporate governance GCG dapat di proksikan ke dalam kepemilikan institusional dan komisaris independen Praditia, 2010 ;
Yunita, 2011.
2.2.1 Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional diukur sebagai persentase saham yang dimiliki oleh lembaga yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan.
Adanya kepemilikan saham institusional dalam perusahaan dapat membantu untuk meningkatkan pembiayaan jangka panjang dengan biaya yang
menguntungkan. Para investor institusional bertindak sebagai sumber utang jangka panjang karena mereka bersedia memberi pinjaman kepada
perusahaan yang membutuhkan dana. Para investor institusional dapat berfungsi sebagai “perangkat pemantauan yang efektif atas keputusan-
keputusan strategis perusahaan” Hasan, 2009. Menurut Praditia 2010 “institusi dengan investasi yang substansional
pada perusahaan dapat memperoleh insentif atau bonus yang besar untuk dapat memantau manajer yang secara aktif melakukan abnormal accounting
accrual sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan”. “Adanya pengelolaan laba yang baik dan efisien maka kepemilikan institusional yang
tinggi akan meningkatkan pengelolaan laba, tetapi jika ada pengelolaan laba yang buruk dan tidak efisien maka kepemilikan institusional yang tinggi
akan mengurangi pengelolaan laba” Wening, 2009.
Universitas Sumatera Utara
15
2.2.2 Komisaris Independen
KNKG Komite Nasional Kebijakan Governance 2006 mengatakan bahwa “Komisaris independen merupakan pihak yang tidak mempunyai
hubungan bisnis dan kekeluargaan dengan pemegang saham pengendali, anggota Direksi dan Dewan Komisaris, serta dengan perusahaan itu
sendiri”. Tugas utama dari dewan komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan tersebut oleh
direksi dalam menjalankan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada direksi.
“Komisaris independen memiliki peran penting bagi perusahaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat independensi dewan
komisaris dapat mempengaruhi nilai perusahaan” Handoko, 2009. Menurut Darwis 2009 dalam Laila 2011, “adanya komisaris independen
yang berasal dari luar perusahaan diharapkan akan direaksi positif oleh pasar investor, karena kepentingan investor akan lebih dilindungi”.
2.3 Kinerja Keuangan