segala keterangan-keterangan yang berkaitan dengan penelitian ini, terdiri dari atas buku-buku textbooks yang ditulis para ahli hukum yang
berpengaruh de herseende leer, jurnal-jurnal hukum, pendapat para sarjana, kasus-kasus hukum, yurisprudensi, dan hasil-hasil simposium mutakhir yang
berkaitan dengan topik penelitian skripsi ini. Dalam penulisan skripsi, penulis mengacu kepada buku pedoman penulisan skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta Tahun 2012. c.
Bahan Hukum Tersier. Merupakan bahan hukum yang memberikan petunjuk atau
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder seperti kamus hukum, encyclopedia, dan lain-lain.
17
Selain itu di skripsi, penulis melakukan wawancara pada Kasubdit pencegahan dan Staff penidakan
BNPT.
4. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum
Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode pengumpulan data melalui studi dokumen kepustakaan library research yaitu dengan
melakukan penelitian terhadap berbagai sumber bacaan seperti buku-buku yang berkaitan dengan BNPT, pendapat sarjana, surat kabar, artikel, kamus
dan juga berita yang penulis peroleh dari internet.
17
Johnny Ibrahim, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif. Malang: Bayumedia Publishing, 2008, h. 296
Bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier diinvetarisasi dan diklasifikasi dengan menyesuaikan masalah yang dibahas.
Dalam upaya mengumpulkan data yang diperlukan, digunakan Metode Dokumentasi, metode ini dimaksudkan dengan mencari hal-hal atau variabel
berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, media online, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya.
18
5. Metode Pengolahan dan Analisis Data.
Adapun bahan hukum, baik bahan hukum primer maupun bahan hukum sekunder, serta bahan hukum tersier diuraikan dan dihubungkan sedemikian
rupa, sehingga ditampilkan dalam penulisan yang lebih sistematis untuk menjawab permasalah yang telah dirumuskan. Cara pengolahan bahan hukum
dilakukan secara deduktif yakni menarik kesimpulan dari suatu permasalahan yang bersifat umum terhadap permasalahan konkret yang dihadapi.
Selanjutnya setelah bahan hukum diolah, dilakukan analisis terhadap bahan hukum dengan melakukan analisis secara kritis dan mendalam Mengenai
Peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam Melakukan Penindakan Tindak Pidana Terorisme. Didalamnya akan membahas mengenai
Sejarah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dasar hukum, wewenang fungsi, tugas, tujuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Densus 88,
18
M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif ,Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, h. 201