Dampak Ancaman Terorisme Peran Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Dalam Penindakan dan Pencegahan Tindak Pidana Terorisme

harus ditanggung oleh pemerintah maupun masyarakat yang terkena dampak dari aksi terorisme tersebut karena bentuk-bentuk aksi terorisme tersebut dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat besar dan luas, selain itu perampokan juga dapat merampas hak-hak individu dalam mempertahankan harta bendanya maupun nyawa mereka sendiri yang mempertahankannya. 46 BAB IV ANALISIS PERAN BNPT DALAM PENINDAKAN ANCAMAN TERORISME

A. Kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme dalam

Penindakan Siyono Sebagai Terduga Terorisme. Terorisme merupakan ancaman yang menimbulkan kerugian yang besar pada bangsa dan Negara. Untuk menanggulangi semua ancaman terorisme yang sudah atau akan terjadi, pemerintah dirasa perlu untuk membentuk suatu badan yang dapat meenyelesaikan masalah terorisme tersebut. Terorisme yang mewarnai negeri ini adalah buah dari fanatisme. Fanatisme lahir dari ketidakpercayaan diri untuk menghadapi perbedaan pikiran, ekspresi kehidupan, kemudian menetapkan segalah hal ihwal yang suci dianggap steril, tak pernah terkontaminasi, murni, bahkan ajeg. 1 Maraknya ancaman terorisme juga mencerminkan bahwa nilai-nilai kebhinekaan di negeri ini mulai berkurang. Hal ini memberikan bukti bahwa pancasila telah kehilangan fungsinya. Padahal lahir dari norma-norma kebijakan lokal masyarakat bangsa Indonesia yang menjamin rasa kerukunan beragama dan keguyuban antar suku, ras dan kelompok aliran. 1 Agus SB, Darurat Teorisme: Kebijakan Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi. Jakarta: Daulat Press, 2014, h. 67 Upaya menyelesaikan masalah terorisme ini adalah dengan Pemerintah melalui kewenangannya membentuk suatu badan yang fokus pada penanganan terorisme, yaitu BNPT. Pembentukan BNPT merupakan bagian dari rekomendasi komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dalam rapat kerjanya dengan kementrian coordinator bidang politik , hukum dan keamanan pada 12 juni 2006 dan 31 agustus 2009 kepada pemerintah tentang perlunya membentuk suatu badan yang berwenang melakukan tugas penanggulangan terorisme. 2 Kehadiran BNPT merupakan kebutuhan yang mutlak butuhkan pada saat terorisme muncul dan terus menebar kekerasan. Isu terorisme bukan hanya ilusi belaka atau pengalihan isu semata. Terorisme selalu memanfaatkan kelemahan Negara dengan mencari peluang disaat Negara lengah untuk beraksi. Selama sel-sel terorisme masih ada, maka selama itu pula ancaman terhadap kehidupan umat manusia. Pembentukan BNPT merupakan Kebijakan Nasional Penanggulangan Terorisme di Indonesia. Badan ini merupakan Pengembangan dari Desk Koordinasi Pemberantasan Terorisme DKPT yang dibuat pada tahun 2002 3 . 2 Rapat kerja komisi 1 dpr dgn menkopolkam 12 juni dan 31 agustus 2009 3 DKPT dibentuk Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Politik BNPT memiliki wewenang untuk menyusun dan membuat kebijakan serta strategi, dan menjadi koordinator dalam bidang pencegahan terorisme. 4 Dilihat dari sisi bahasa, kat a “terorisme” berasal dari kata “to terror” dalam bahas inggris, dalam bahasa latin kata teroria pelaku dan terorisme aksi ini disebut Terrerre, yang berarti “gemetar” atau “menggetarkan”. Secara sistematik leksikal terror berarti kekacauan, tindak kesewenang- wenangan untuk menimbulkan kekacauan dalam masyarakat, tindak kejam dan mengancam. 5 Sehubungan dengan populernya kasus meninggalnya terduga terorisme Siyono yang meninggal dalam proses penangkapan oleh Densus 88 yang terjadi pada 8 Maret 2016 hingga 11 maret 2016, maka Untuk mengetahui apa arti terorisme yang sebenernya, penting untuk mengetahui apa yang menjadi karakteristik dari terorisme itu sendiri. Menurut mantan kepala BNPT Saud Usman Nasution ciri-ciri terorisme yaitu: a. Pelaku terorisme memiliki kehidupan cenderung eksklusif. b. Hanya bergaul dengan kalangannya. b. Cenderung mengkafirkan orang lain. 6 Menurut Paul Wilkinson, Terorisme politis memilik karakteristik sebagai berikut: 4 Agus SB, Darurat Teorisme: Kebijakan Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi. Jakarta: Daulat Press, 2014, h. 74 5 Abdurrahman Pribadi Abu Hayyan, Membongkar Jaringan Teroris, Jakarta:Abdika Press. 2009, H. 9 6 www.tribunnews.comnasional20151216ciri-ciri-teroris-versi-bnpt-gemar-mengkafirkan- orang-lain-dan-hidupnya-eksklusif, diakses: tgl 22 juni 2016