Tinjauan Kajian Terdahulu Hipotesis

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Adapun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan permasalahan pada penelitian ini, antara lain : 1. ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN PEMASARAN Studi Kasus Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor , oleh M. Yusuf H24102048, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor IPB, 2007. Pengambilan data dilakukan dengan pengumpulan data primer melalui kuisioner dan wawancara dan data sekunder berupa studi literatur, dengan metode analisis deskriptif. Penelitian ini menjelaskan bahwa industri perasuransian mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bancassurance sebagai salah satu saluran pemasaran yang diterapkan agar lebih tepat, efekif dan efisien dalam memahami karakteristik dan kepuasan konsumen. 2. PROSPEK INDUSTRI ASURANSI JIWA DI INDOESIA. Economic Review, No. 210, Desember 2007, oleh Malia Rochma. Penelitian ini memaparkan bahwa prospek pengembangan industri asuransi jiwa di Indonesia masih tetap terbuka luas. Di samping itu, dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang rata-rata sebesar 1,12 per tahun berarti bahwa setiap tahun ada 2,4 juta bayi yang berpotensi memiliki asuransi. Dengan begitu Indonesia masih sangat berpotensial sebagai peluang tumbuhya pasar asuransi. 3. STRATEGI PEMASARAN PRODUK FULPROTEK PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA DAN BANK MUAMALAT INDONESIA . Al-Iqtishad , Vol. 2, No. II, Juli 2010, oleh Siti Mashnu’ah, STAI Siliwangi Garut. Penelitian ini menjelaskan bahwa pemasaran adalah sebuah kunci dalam sukses atau tidaknya sebuah perusahaan bertahan dalam pangsa pasar. Pemasaran yang dilakukan dengan baik untuk menjual produk-produknya akan berdampak positif bagi keberlangsungan perusahaan serta tujuan perusahaan itu sendiri.

F. Kerangka Teoritis Dan Konseptual

1. Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis dalam peneltian ini akan membahas mengenai tinjauan-tinjauan teori yang memiliki kolerasi dengan judul skripsi yang diangkat oleh Peneliti. Pertama, tinjauan teori yang akan dibahas adalah mengenai Strategi. Tinjauan mengenai Strategi ini akan didukung dengan sub pasal tentang Tingkatan-Tingkatan Strategi dan Perumusan Strategi. Kegiatan pemasaran Bancassurance yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance merupakan salah satu strategi dalam mengembangkan pasar yang telah diraihnya, oleh karenanya Peneliti perlu menjabarkan secara garis besar mengenai arti dari strategi itu sendiri. Kedua, tinjauan teori tentang Penjualan dan Pemasaran. Aktivitas yang dilakukan oleh PT. BNI Life Insurance merupakan aktivitas pemasaran yang diharapkan dapat menambah daya penjualan produk-produk asuransi yang dimilikinya. Tinjauan Penjualan dan Pemasaran ini akan diarahkan kepada konsepnya masing-masing. Dalam pembahasan teori mengenai Konsep Pemasaran, Peneliti akan menjelaskannya lebih lanjut dengan sub-sub pasal, yaitu berkaitan dengan Hubungan Antara Strategi Dengan Pemasaran, Perencanaan Strategik dan Mendefinisikan Misi Perusahaan. Ketiga, PT. BNI Life Insurance adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bisnis asuransi, oleh karenanya tinjauan terkait Asuransi akan diangkat dalam penelitian ini. Karena memiliki hubungan dengan kegiatan bisnis yang dijalankan oleh subjek dalam penelitian ini. Tinjauan Mengenai Asuransi akan mencakup Gambaran Umum Mengenai Sejarah Asuransi serta Konsep Asuransi. Dan keempat, penelitian ini mengambil objek penelitian metode Bancassurance. Sebagai salah satu dari strategi pemasaran yang kini marak dilakukan oleh beberapa perusahaan asuransi dengan pihak bank. Dalam tinjauan teoritis ini akan dijelaskan mengenai Bancassurance. Definisi terkait Bancassurance dan sejarah yang meliputinya. Karena perlunya pembahasan terkait Bancassurance agar menjadi gambaran tersendiri dari sisi teori mengenai objek penelitian yang diteliti.

2. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual pada penelitian yang dilakukan oleh Peneliti adalah sebagai berikut :

G. Hipotesis

Bukan hal yang baru jika terjadi perubahan di pasar. Pasar bersifat dinamis dan terus berkembang mengikuti zaman. Pasar berubah secara radikal sebagai hasil dari kekuatan utama dalam masyarakat, seperti kemajuan teknologi, globalisasi dan deregulasi. Kekuatan utama ini menciptakan perilaku dan tantangan baru. Pelanggan semakin menginginkan kualitas dan layanan yang lebih tinggi dan penyesuaian 8 . Strategi pemasaran dengan tujuan menjual produk dengan 8 Kotler, Philip, dkk, Manajemen Pemasaran Sudut Pandang Asia, Penerjemah Zein Isa, Ed.3, Jilid 1, PT. INDEKS Kelompok GRAMEDIA, 2004, h.33 PT. BNI Life Insurance PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Kerjasama Dalam Memasarkan Produk Asuransi PT. BNI Life Insurance Melalui Jaringan Distribusi PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Bancassurance Pertumbuhan Polis Asuransi Pertumbuhan Keikusertaan Peserta Asuransi perencanaan yang matang dan selalu menyesuaikan dengan keadaan lapangan, akan membuahkan hasil yang memuaskan. Pengaplikasian pemasaran ataupun penjualan secara masif mampu menjaring pelanggan lebih luas. Yang pada gilirannya akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Berbagai macam strategi dilakukan guna memperpendek jarak antara perusahaan dengan pelanggan. Meningkatkan produktivitas menjadi penting bagi pemasar karena beberapa alasan. Pertama, produktivitas membantu menurunkan biaya. Biaya yang lebih rendah berarti laba yang lebih tinggi, atau kemampuan untuk menekan harga. Kedua, perusahaan dengan biaya yang lebih rendah juga menghasilkan margin yang lebih tinggi, memberi pilihan untuk mengeluarkan lebih banyak biaya daripada pesaing dalam kegaiatan pemasaran, dan meningkatkan pelayanan pelanggan dan pelayanan tambahan. Ketiga, adalah kesempatan untuk mengamankan masa depan perusahaan dalam jangka panjang melalui investasi pada teknologi pelayanan baru, untuk menciptakan pelayanan baru yang unggul, perbaikan fitur, dan sistem pelayanan yang inovatif 9 . Dalam keadaan pasar yang mudah berubah, dengan berbagai macam bentuk permintaan, perusahaan dituntut lebih giat dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan disertai keunggulan yang dimiliki. Tentu saja itu akan 9 Lovelock, Christopher, dkk, Pemasaran Jasa Manusia, Teknologi, Strategi Perspektif Indonesia, Penerjemah Dian Wulandari, Devri Barnadi Putera, Ed.7, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2010, h.152- 153 sampai kepada pelanggan dengan menggunakan metode-metode pemasaran yang baik. Metode pemasaran dari berbagai perusahaan yang bergerak di berbagai masing-masing bidang semakin bervariasi. Seperti perusahaan yang bergerak di bidang jasa, yaitu asuransi. Asuransi yang sejatinya adalah penjaminan finansial bagi para peserta, dewasa kini sudah semakin tumbuh. Kebutuhan akan asuransi, baik yang datang dari perseorangan maupun dari kalangan industri, sejatinya adalah bukti bahwa asuransi merupakan sesuatu yang realistis dalam kemajuan zaman. Kekhawatiran terhadap ketidakpastian uncertainty menimbulkan kebutuhan terhadap perlindungan asuransi. Ketidakpastian yang mengandung risiko yang dapat menjadi ancaman bagi siapa pun melahirkan kebutuhan untuk mengatasi risiko kerugian yang mungkin timbul dari ketidakpastian tersebut. Permintaan terhadap asuransi juga bergantung pada informasi yang dimiliki seseorang tentang distribusi risiko, yaitu persepsi seseorang terhadap kemungkinan timbulnya kerugian, keberadaan sumber ganti rugi 10 . Kemajuan teknologi dan berkembangnya jumlah masyarakat menjadi faktor bagi pemasaran produk asuransi. Keterbatasan ruang yang ada akan berdampak kepada berkurangnya informasi dan wawasan tentang asuransi, yang seharusnya didapatkan oleh masyarakat dalam rangka perlindungan diri dan harta kekayaan. 10 Ganie, A. Junaidi, Hukum Asuransi Indonesia, Ed.1, Cet. 2, Jakarta: Sinar Grafika, 2013, h.47-48 Sebagai solusi bagi keterbatasan ruang dan jumlah masyarakat yang selalu bertambah, maka perusahaan asuransi pun juga memiliki inovasi pemasaran dan penjualan produknya. Yaitu melalui metode bancassurance, metode ini merupakan kerjasama yang dilakukan antara pihak asuransi dan pihak bank untuk memperjualbelikan produk asuransi menggunakan jalur- jalur distribusi yang dimiliki oleh bank ataupun sebaliknya dengan tujuan perluasan pangsa pasar dan sudah tentu metode ini menekan biaya pemasaran dan penjualan. Kedua belah pihak mendapatkan keuntungan ganda, karena bancassurance merupakan aliansi pemasaran yang tentunya tertuang kesepakatan-kesepakatan bagi keduanya untuk saling mendukung roda perputaran bisnisnya masing-masing. Produk bancassurance yang paling banyak dipraktekkan selama ini berupa penggabungan produk tabungan dari bank dengan produk asuransi jiwa dari asuransi. Alasan penggabungan yang menggabungkan kedua jenis produk didasari semata-mata oleh kepraktisan dan fleksibilitas kedua produk tersebut yang tidak sulit digabungkan 11 . Dengan merujuk kebutuhan masyarakat akan produk asuransi yang semakin meningkat, didukung dengan inovasi pemasaran dan penjualan produk asuransi melalui pihak bank bancassurance, akan sangat memungkinkan bagi masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan akses kepada produk asuransi yang dibutuhkan. Ditambah dengan kemajuan 11 Irsyad, M., Bancassurance, Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, September 2001 teknologi yang menjadi sarana pendukung bagi pihak bank dalam melakukan penjualan produk asuransi yang telah disepakati. Hal ini memudahkan masyarakat dalam mengefisiensikan waktunya. Tentu dapat dikatakan bahwa dengan daya dukung yang ada akan membuat penetrasi masyarakat terhadap usaha perasuransian di Indonesia lebih meningkat dari sebelumnya. Cukup dengan melalui pihak bank, maka masyarakat yang telah menjadi peserta asuransi ataupun yang belum menjadi peserta asuransi dapat mempersingkat waktu dalam menjalin hubungan dengan peruahaan asuransi terkait.

H. Sistematika Penulisan