Identifikasi Masalah Batasan dan Rumusan Maslah Tujuan dan Manfaat Penelitian
Perkawinan Adat
Kearaton Surakarta,
Fakultas Syariah,
Universitas Islam
Negri Malang, 2014 2.
India Rama Winona, Tata
Upaacaara Perkawinan
dan Hantaran
pengantin Bekasri
Lamongan, Fakultas
Teknik, Universitas Surabaya,
Vol 2 No. 2 tahun 2013
3. Ismiya
Hadiana, Makna
Filosofi Galam
rituaal Pengantin Jawa di
Rembang, Fakultas
Bahasa dan
Seni, Universitaas
Negri Semaarang, 2010
4. Sri Haryono Eko
setyawan, Proses
Perkaawinan Adat
Jawa dalam
Prespektif Hukum Islam,
Fakultas Hukum, Universitaas
Sebelaas Maret
Surakarta, 2010 Perkawinan
Masyarakat Adat
Jawa
2 Fokus
Penelitian 1.
Fokus pada upacara perkawinan
adaat keraton
2. Fokus pada tata cara
perkawinan daan
hantaara pengantin 3.
Fokus pada makna filosofi dalam ritual
pengantin jawa 4.
Fokus padaProses
Perkaawinan Adat
Jawa dalam Prespektif Hukum Islam
Fokus pada
tradisi tumplek ponjen
3 Subjek
Objek penelitian
1. Masyarakat
Desa Kauman,
Pasar Kliwon, Surakarta
2. Masyarakat Bekasri
Lamongan 3.
Masyaraakat Rembang
4. Hukum Islam
Masyaraakat Desa
Kedungwungu, KecamatanJatinegaara,
Kabupaten Tegal
4 Metode
Penelitian 1.
Penelitian lapangan 2.
Penelitian lapangan 3.
Penelitian lapangan 4.
Penelitian Hukum
Normaatif
Penelitian lapangan
5 Tujuan
Penelitian 1.
Mengetaahui prosesi upacara
perkawinan adat keraton Surakarta
pada mmmasyarakat
Mengetahui hubungan tradisi tumplek ponjen
dengan Hukum Islam dan Hukum Positif.
Kauman, Pasar
Kliwon, Surakarta. 2.
Mendeskripsikan tahapaan
tata upacaara,
jenis hantaran dan makna
hantaran. 3.
Mengetahui tata caraa pelaksanaan
dan makna
nilaai-nilai filosofi
yang terkandung
dalam ritual pengantin jawaa
di rembang 4.
Untuk mengetahui
Proses Perkaawinan
Adat Jawa
dalam Prespektif Hukum
Islam
Dari beberapa skripsi daan jurnal wacana yang ditulis di atas baik yang ditulis oleh Setyo Nur Kuncoro, maupun yang di tulis oleh yang lainnya, dapat
disimpulkan bahwa meskipun skripsi dan jurnal di atas membahas tentang permasalahan adat Jawa, tetapi topik yang diangkat merupakan berbeda dengan
apa yang akan di angkat oleh penulis, beda halnya dengan sekripsi yang penulis bahas, meskipun tema utamanya adalah adat Jawa, tetaapi cakupan yang penulis
analisis adaalah Tradisi Tumplek Ponjen Dalam Perkawinan Masyarakat Adat