Batasan Sistem TINJAUAN PUSTAKA

mereka mengetahui saat-saat tidak melaut, berbahaya dan tidak akan menghasilkan apa-apa. Pada saat-saat itulah mereka menggunakan waktu untuk memperbaiki alat tangkap yang rusak jaring, perahu, memperbaiki rumah dan pekerjaan selain melaut. Tabel 12. Produksi Ikan Desa Olele Tahun 2007-2010 No Nama Lokal Nama Inggris Nama Ilmiah Produksi kg SP TL 2007 2008 2009 2010 1 Ambuasi Great trevally, Dusky jack Bigeye trevally Caranx sexfasciatus 299.31 179.96 269.25 198.02 2 2.8 2 Bubara Cuvier Alepes vari 90.13 87.89 76.50 70.34 2 2.8 3 Cakalang Skipjack tuna, Striped tuna Katsuwonus pelamis 215.32 363.51 166 159.40 1 4 4 Suntung Cumi- cumi Squid Common squid Loligo spp 2 376.17 2 198.96 1 885.30 2 236.05 1 3.2 5 Deho Frigate tuna Auxis thazard 376.89 354.77 231.75 312.45 1 4 6 Oci Kembung Striped mackerel Short-bodied mackerel Restrelliger brachysoma 528.06 183.42 483.20 494 2 2.8 7 Layang Layang scad Shortfin scad Decapterus spp 250.41 255.52 122.25 110 1 2.8 8 Ladama Dolphin fish Coryphaena hippurus 832.11 789.34 850.88 812.30 2 4 9 Marlugis Layang scad Shortfin scad Decapterus macrosoma 95.56 90.12 79.50 80.70 1 2.8 10 Sindaru Swordfish Xiphias spp 304.00 275.05 336 302.40 1 4 11 Tenggiri Spotted spanish mackerel Indo- pasific king mackerel Scomberomorus guttatus 99.78 96.25 91.50 82.40 1 4 12 Tuna Tunas Thunnus spp 1 497.09 2 271.85 2 111.18 2 149.34 1 4 Ket : Data Primer Terolah Desa Olele Sistem Perairan : 1 Trophical selve, 2 Coastal and Coral System Trophic Level

5.2. Analisis Keberlanjutan Perikanan

5.2.1. Analisis Sintesis Emergy

Agregasi system diagram Gambar 10 mengambarkan proses aliran energi yang saling berinteraksi pada produksi perikanan di KKLD Olele. Chen et al. 2009 menjelaskan bahwa system diagram juga menunjukkan bagian utama dari aliran energi dengan menggunakan bahasa system energy. Tampilan aliran energy pada Gambar 10 menggunakan perangkat lunak EmSIM Emergy Simulator V_1.3.1. Analisis sintesis emergy produksi perikanan dalam penelitian ini menggunakan data rata-rata Tahun 2007-2010, baik itu untuk sumberdaya terbarukan, sumberdaya yang dibeli, tenaga kerja maupun data produksi perikanan. Tabel 17 menunjukkan aliran energi yang masuk yang terdiri dari sumberdaya terbarukan, sumberdaya yang dibeli, energi tenaga kerja serta aliran energi produksi perikanan di KKLD Olele yang sudah diidentifikasi dan ditampilkan pada Gambar 11. Sebagai contoh sumberdaya yang dibeli adalah bahan bakar berupa premium, minyak tanah serta es curai. Nilai aliran dari setiap energi yang ada dihitung berdasarkan satuan baku joule, sejJ, sejyr. Nilai dari aliran ini dikalikan dengan nilai dari koefisien transformasi untuk menghitung kuantitas emjoule surya dari masing-masing aliran energi. Nilai emergy rupiah EmRupiah merupakan nilai rasio dari nilai emergy dan rata-rata pendapatan domestik regional bruto PDRB selama empat tahun. Gambar 10. Sistem aliran emergy pada produksi perikanan di KKLD Olele.

5.2.1.1. Sumberdaya Terbarukan renewable resources R

Dua input sumberdaya terbarukan yang mempengaruhi dalam produksi perikanan di KKLD Olele yaitu matahari dan angin. Pada Tabel 16 menunjukkan bahwa data untuk nilai penyinaran matahari adalah 1.62E18 J, nilai transformasi sebesar 1 sejunit Odum. 1996; Odum et al. 2000; Brown dan Ulgiati. 2004b Matahari BBM Angin Es Curai Tenaga Kerja PRODUKSI PERIKANAN Produksi Perikanan Tahun 2007-2010: Rata-rata 6955.55 Kg = 2.91x 10 10 J 3.41E+00 3.66E+01 6.71E+02 1.62E+03 EYR = 3.03E+00 ELR = 4.92E-01 ESI = 6.16E+00 i 2.33E+10 Renewable Resources Purchased Resources dengan nilai emergy yang dihasilkan adalah 1.62E03 sejth. Nilai aliran energi sinar matahari didapatkan dengan mengalikan beberapa data diantaranya data luasan area, data intensitas radiasi penyinaran matahari insolation, dan nilai albedo. Data intensitas radiasi penyinaran matahari di Provinsi Gorontalo secara keseluruhan seperti yang dilaporkan oleh Nurdyastuti 2004 adalah 4 911 kWhm 2 yr setelah dikonversi ke megajoule menjadi 1.77E04 MJm 2 yr. Untuk nilai albedo permukaan laut secara keseluruhan diperkirakan sebesar 10 Geiber et al. 1995 yang dikutip oleh Prasasti 2004. Input sumberdaya angin yang ada dikawasan ini juga merupakan agregasi dari beberapa data yaitu luasan area, densitas udara dan kecepatan angin rata-rata selama empat tahun secara keseluruhan. Sinar matahari merupakan sumber energi bagi seluruh mahluk hidup. Di perairan laut matahari berperan salah satunya dalam proses fotosintesis fitoplanton. Fitoplankton berperan sebagai produser utama pada rantai makan di perairan sehingga memungkinkan untuk dijadikan indikator kesubururan perairan yang berdampak juga terhadap kelimpahan ikan diperairan. Sementara sumberdaya angin sangat berpengaruh terhadap aktifitas penangkapan ikan terutama untuk mendorong kapal atau perahu yang menggunakan layar dan mengandalkan energi angin.

5.2.1.2. Sumberdaya yang dibeli Purchased Resources P

Input sumberdaya daya yang dibeli yang dianggap sangat berpengaruh dalam kegiatan perikanan di KKLD Olele adalah bahan bakar minyak BBM dan es curai. Dalam praktek operasi penangkapan ikan dilapangan BBM dibedakan atas bahan bakar yang digunakan sebagai penerangan yaitu minyak tanah untuk lampu petromak dan premium sebagai penggerak perahu motor tempel. Konsumsi BBM dihitung berdasarkan rumus Hua dan Wu 2011 sebagai berikut: ∑ ∑ …………………………………………………………....….. 7 dimana F adalah konsumsi BBM tahunan dari kapal, C adalah jumlah kapal dalam setiap kategori, tr adalah rata-rata konsumsi tahunan per tiap bahan bakar setiap kapal, i adalah tipe bahan bakar bensinminyak tanah dan jadalah kategori kapal. Umumnya nelayan di Desa Olele menggunakan perahu motor tempel Tabel 7.