Strategi Adaptasi Nelayan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Karimunjawa

8 ikan Whitfield 2005. Dalam jangka panjang peningkatan suhu dapat menyebabkan kenaikan permukaan laut, menyebabkan sebuah pergeseran kualitas lingkungan pada habitat penting untuk perkembangbiakan ikan dan mengakibatkan penurunan kualitas habitat ikan. Sebagai akibatnya hasil tangkapan ikan dapat menurun dan peningkatkan tekanan penangkapan ikan misalnya, peningkatan jumlah hari penangkapan ikan, risiko eksploitasi berlebihan dan kerugian secara ekonomi. Penurunan pendapatan bagi nelayan dapat menimbulkan konflik terhadap zona perlindungan dan strategi pengelolaan. Gambar 2 Konseptual model tentang interaksi antara respon biologis, konsekuensi ekonomi, dan faktor abiotik yang dipengaruhi iklim. Peningkatan dampak dari bawah ke atas Meynecke et al. 2006.

2.5 Strategi Adaptasi Nelayan

Minimnya aksesibilitas transportasi laut yang menghubungkan Taman Nasional Karimunjawa dengan daratan utama Kota Jepara dan Kota Semarang serta terbatasnya alternatif pekerjaan masyarakat karimunjawa menyebabkan Economic consequence Climate influenced abiotic factors Biological response Food security, economic loss Fish exploitation Fishing pressure Industrial strategies Sea level Current Atmospheric termperature Ocean temperature Wind speed direction Light Precipitation runoff Salinity, oxygen, DOC CO 2 Habitat change Fish assembleges abundance Change in food supply Stress, spawning, D irection of change D irection of change 9 sebagian besar masyarakat menggantungkan hidupnya pada sumberdaya perikanan. Pemanfaatan sumberdaya ikan yang dilakukan secara intensif tanpa didukung oleh pengelolaan yang baik akan menyebabkan penurunan kuantitas dan kualitas hasil tangkapan, ditinjau dari jumlah maupun ukuran ikan sehingga akan berdampak terhadap pendapatan. Tingginya biaya operasional penangkapan akan memaksa nelayan mencari pilihan sumber pendapatan untuk bisa bertahan hidup. Menurut Cinner et al. 2008 menyatakan bahwa ketika nelayan dihadapkan dengan skenario hasil tangkapan yang menurun, hampir setengah dari nelayan akan berhenti menangkap ikan jika hasil tangkapan harian menurun 50 dan hampir 20 nelayan akan mencari altenatif seperti pindah lokasi tangkap atau mengganti alat tangkap dan 10 nelayan akan lebih intensif menangkap ikan. Nelayan akan beradaptasi dengan menambah alat tangkap di lokasi penangkapan mereka daripada menyebar di area yang lebih luas McClanahan and Mangi 2000.

2.6 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Karimunjawa

Berdasarkan sensus penduduk di Kecamatan Karimunjawa tahun 2010, di sekitar kawasan Taman Nasional Karimunjawa dihuni penduduk sebanyak 8732 jiwa Laki-laki 4400 jiwa dan Perempuan 4332 jiwa tersebar di 5 pulau yaitu Pulau Karimunjawa, P. Genting, P. Kemujan, P. parang dan P. Nyamuk. Menurut Wibowo 2005 mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan 61 yang menggantungkan hidupnya pada sumberdaya pesisir dan laut khususnya sumberdaya perikanan. Mukminin et al. 2006 menyatakan bahwa jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di karimunjawa adalah pancing hand line, muroami, jaring net, jaring pocong, bubu trap, tonda troll line dan panah spear gun, secara umum ikan yang menjadi target utama tangkapan adalah ekor kuning Caesio cunning, tongkol lurik Euthynnus affinis dan tenggiri Scomberomorus commerson. Menurut Yulianto et al. 2009 rata-rata pendapatan nelayan di karimunjawa sebesar Rp 1.592.024 per bulan. 10

2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan