mengenai home schooling yang dilakukan oleh Kak Seto dan beberapa praktisi home schooling
yang dilakukan melalui talkshow yang ditayangkan di beberapa stasiun televisi swasta bahkan beberapa tabloid juga turut mengangkat topik
mengenai pendidikan alternatif dalam artikel-artikel mereka.
5.3 Sebaran Tingkat Pendidikan Anak Nelayan di Muara Angke
Sebaran tingkat pendidikan tertinggi anak keluarga nelayan di Muara Angke cukup menyebar mulai dari belum tamat sekolah dasar hingga sudah tamat
perguruan tinggi. Berdasarkan Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 17, pendidikan dasar adalah pendidikan pada
tingkat Sekolah Dasar madrasah ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama SMP dan madrasah tsanawiyah MTs, atau
bentuk lain yang sederajat. Pasal 18 dari UU tersebut menyebutkan bahwa pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas SMA, madrasah aliyah
MA, sekolah menengah kejuruan SMK, dan madrasah aliyah kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat dan pasal 19 menyebutkan bahwa pendidikan
tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor.
Tabel 14. Sebaran Tingkat Pendidikan Tertinggi Anak Keluarga Responden
Jumlah Tingkat Pendidikan
n jiwa Persentase
Belum Tamat Sekolah Dasar 4
10,00 Tamat Sekolah Dasar
9 22,50
Belum Tamat SMP 4
10,00 Tamat SMP
9 22,50
Belum Tamat SMA 5
12,50 Tamat SMA
5 12,50
Belum Tamat Perguruan Tinggi 2
5,00 Tamat Perguruan Tinggi
2 5,00
Jumlah 40 100,00
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2008 Tabel 14 menginformasikan bahwa sebanyak tujuh belas keluarga
42,50 memiliki anak dengan pendidikan tertinggi belum menyelesaikan pendidikan dasar sembilan tahun, dengan empat orang anak 10 belum tamat
sekolah dasar, sembilan orang 22,50 sudah tamat sekolah dasar, dan empat orang 10,00 belum menyelesaikan pendidikannya di sekolah lanjutan tingkat
pertama. Sebanyak sembilan keluarga 22,50 memiliki anak dengan pendidikan tertinggi sudah menyelesaikan pendidikan dasarnya hingga lulus
sekolah lanjutan tingkat pertama, namun mereka belum melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Sebanyak lima keluarga 12,50 memiliki anak dengan
tingkat pendidikan tertinggi belum menyelesaikan pendidikan di tingkat sekolah menengah atas, jumlah tersebut sama dengan jumlah keluarga dengan pendidikan
tertinggi anak sudah menyelesaikan pendidikan di tingkat sekolah menengah atas. Terdapat empat keluarga yang memiliki anak dengan pendidikan tertinggi di
tingkat perguruan tinggi, yaitu sebanyak dua orang 5,00 belum menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi dan dua orang 5,00 sudah menyelesaikan
pendidikannya di perguruan tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 65 keluarga nelayan
responden yang hanya mampu menyekolahkan anaknya hingga menempuh pendidikan dasar tanpa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, 25 keluarga
mampu menyekolahkan anaknya hingga menempuh pendidikan menengah, dan hanya 10 keluarga yang mampu menyekolahkan anak hingga menempuh tingkat
pendidikan tinggi.
5.4 Analisis Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Aksesibilitas dan