Metode Pengambilan Sampel Waktu dan Tempat Penelitian Validitas dan Reliabilitas

Data primer merupakan data yang didapatkan melalui wawancara, pengukuran, dan pengamatan langsung di lapangan. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan observasi. Menurut Sitorus 1998 wawancara adalah proses memperoleh data dengan cara tanya jawab secara langsung dan temu muka antara peneliti dan tineliti. Pengumpulan data seperti ini dituntut untuk melakukan banyak pelacakan guna mendapatkan data yang lebih dalam, utuh, dan rinci. Observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan terhadap kondisi langsung tempat penelitian, yaitu kawasan pemukiman nelayan Muara Angke, fasilitas-fasilitas kemayarakatan baik fasilitas pendidikan, kesehatan, perumahan, dan sebagainya untuk mencatat hal-hal, perilaku, atau berbagai hal yang terjadi selama pengamatan dilakukan. Teknik observasi dilakukan agar dapat memperoleh data dari informan atau subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal ataupun subjek yang tidak mau berkomunikasi secara verbal. Data sekunder berupa keadaan geografi dan demografi, keadaan sosial ekonomi masyarakat serta keberadaan sarana dan prasarana yang ada di daerah penelitian. Data sekunder diperoleh dari lembaga dan instansi terkait, yaitu: 1 Kantor UPT PPI Muara Angke tentang potensi perikanan Muara Angke dan kondisi geografi kawasan Muara Angke serta tentang sarana prasarana yang tersedia di Muara Angke 2 Kantor Kelurahan Pluit mengenai rekapitulasi jumlah penduduk 3 Rukun Nelayan Muara Angke yang terletak di Kampung Baru tentang data jumlah nelayan, armada, dan alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di wilayah Muara Angke 4 Literatur lain yang terkait dengan topik penelitian

4.3 Metode Pengambilan Sampel

Untuk metode kuantitatif, langkah yang dilakukan adalah melakukan pendataan dan menyusun populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga nelayan yang memiliki anak dengan usia diatas 5 tahun dan belum menikah. Metode pengambilan sampel yang digunakan untuk mengambil sampel dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Simple random sampling adalah sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Terpilihnya sampel harus benar-benar berdasarkan faktor kebetulan, bebas dari subyektivitas peneliti atau subyektivitas orang lain Singarimbun dan Effendi, 1989. Terdapat 369 keluarga nelayan yang terdapat di Kampung Baru Muara Angke, dan dari 369 keluarga tersebut terdapat 312 keluarga yang memiliki anak dengan usia diatas 5 tahun dan belum menikah. Sebanyak 312 keluarga tersebut disusun dalam daftar kerangka sampling sampling frame, kemudian dari kerangka sampling ditarik empat puluh keluarga sebagai sampel.

4.4 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2008 selama tiga minggu di Muara Angke Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan Kota Jakarta Utara. Keluarga nelayan yang menjadi responden bertempat tinggal di pemukiman nelayan Muara Angke.

4.5 Validitas dan Reliabilitas

Data yang dikumpulkan melalui penelitian memerlukan validitas dan reliabilitas yang tinggi agar dapat instrumen yang digunakan sesuai dengan sasaran yang diinginkan. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur mengukur apa yang ingin diukurnya Singarimbun dan Effendi 1989. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas, yaitu teknik pengukuran ulang, teknik belah dua, dan teknik pararel Anastasia 1973 diacu dalam Singarimbun dan Effendi 1989. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran belah dua. Teknik pengukuran belah dua memadai untuk dilakukan karena pertimbangan waktu dan biaya yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Data yang digunakan cukup berasal dari satu kali pengamatan. Langkah kerja yang perlu dilakukan unutk uji validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut Singarimbun dan Effendi 1989: ƒ Langkah-langkah untuk melakukan uji validitas adalah: a. mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur b. mempersiapkan tabel tabulasi jawaban c. menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi “product moment” dengan pola: dimana: r = product moment N = jumlah sampel X i = skor pertanyaan ke-i Y = skor total ƒ Langkah-langkah untuk melakukan uji reliabilitas adalah: a. Menyajikan alat pengukur kepada sejumlah responden, kemudian dihitung validitas item-nya. Item-item yang valid dikumpulkan jadi satu dan yang tidak valid dibuang. b. Membagi item-item yang valid tersebut menjadi dua belahan dengan cara acak, atas dasar genap dan ganjil atau dengan pertimbangan tertentu. c. Skor untuk masing-masing item untuk tiap belahan dijumlahkan. d. Mengkorelasikan skor total kedua belahan dengan menggunakan korelasi product moment Uji validitas dilakukan sebelum mengumpulkan data pokok, karena uji ini bertujuan untuk menguji alat ukurnya sendiri. Alat ukur yang telah memenuhi syarat validitas, dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada keseluruhan variabel pada pada instrumen penelitian, terdapat lima pertanyaan yang di uji dengan menggunakan teknik belah [ ] [ ] 2 2 2 2 ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = Y Y N X X N Y X Y X N i i i i r dua yaitu pertanyaan-pertanyaan yang memiliki jawaban dengan sistem skor. Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah pertanyaan mengenai intensitas penggunaan media, penting atau tidaknya pendidikan anak bagi responden, perasaan responden ketika menyekolahkan anaknya di sekolah formal, pendapat responden mengenai biaya pendidikan, serta jumlah anak responden yang putus sekolah. Angka korelasi untuk intensitas penggunaan media massa sebesar 0,5963631, untuk penting atau tidaknya pendidikan anak bagi responden sebesar 0,675195, untuk perasaan responden ketika menyekolahkan anaknya di sekolah formal sebesar 0,5074556, untuk pendapat responden mengenai mahal atau tidaknya biaya pendidikan sebesar 0,5250537, dan untuk jumlah anak responden yang putus sekolah sebesar 0,7546932. Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai –r. Angka korelasi product moment untuk masing-masing pertanyaan adalah diatas angka kritik taraf 5, maka pernyataan-pernyataan tersebut adalah signifikan. e. Karena angka korelasi yang diperoleh adalah angka korelasi dari alat pengukur yang dibelah maka angka korelasi yang dihasilkan akan lebih rendah daripada angka korelasi yang diperoleh jika alat pengukur tersebut tidak dibelah, seperti teknik pengukuran ulang, sehingga angka keseluruhan untuk tiap itemnya harus diketahui tanpa dibelah. Setelah didapat nilai korelasi product moment, maka dapat dihitung nilai korelasi dengan rumus: dimana: r total = angka reliabilitas seluruh item r tt = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua r total = 0,913 Dari perhitungan tersebut didapat nilai reliabilitas seluruh item sebesar 0,913. Bila nilai reliabilitas tersebut dikuadratkan maka akan didapat nilai tt tt total r r r + = 1 2 84 , 1 84 , 2 + = total r koefisien determinasi yang merupakan petunjuk besarnya hasil pengukuran yang sebenarnya. Dan nilai koefisien determinasi tersebut adalah 0,834 atau 83,4. Konsistensi alat ukur dilihat dari nilai reliabilitas. Teknik pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran belah dua. Uji reliabilitas suatu alat ukur dilakukan setelah data pokok terkumpul. Konsistensi alat ukur merupakan gambaran dari kemampuan alat ukur tersebut untuk digunakan berulang-ulang.

4.6 Analisis data