Kadar abu Sifat Fisika dan Kimia Arang Aktif Kulit Akasia dan Arang Aktif Komersial

akasia mempunyai daya serap yang lebih rendah dibandingkan arang aktif komersial.

4.3 Daya Serap Arang Aktif Kulit Kayu Akasia dan Arang Aktif Komersial

Kemungkinan arang aktif kulit akasia dapat dijadikan sebagai bahan penyerap, tidak cukup hanya diduga melalui hasil pengujian sifat kimia dan fisika arang aktif serta derajat kristalinitasnya saja. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian lanjutan yaitu pengujian daya serap arang aktif kulit akasia terhadap beberapa jenis senyawa yang dibandingkan dengan arang aktif komersial. Tabel 4 Daya Serap Arang Aktif Kulit Akasia dan Arang Aktif Komersial Jenis contoh uji Daya serap Daya serap Daya serap terhadap yodium terhadap kloroform terhadap benzena mgg Arang aktif 177,35 5,06 6,96 kulit akasia Arang aktif 225,29 6,88 7,66 komersial

4.3.1 Daya serap terhadap yodium

Penetapan daya serap arang aktif terhadap yodium merupakan persyaratan umum untuk menilai kualitas arang aktif. Besarnya daya serap yodium arang aktif kulit akasia tidak jauh berbeda dengan arang aktif komersial Tabel 4. Baik arang aktif kulit akasia maupun arang aktif komersial, keduanya mempunyai daya serap yang belum memenuhi Standar Nasional Indonesia Anonim 1995 karena kurang dari 750 mgg. Hasil pengujian daya serap yodium ini berbeda nyata dengan hasil penelitian Pari 2000 yang menyimpulkan daya serap terhadap yodium antara 667,16 – 866,23 mgg. Hal ini disebabkan perbedaan cara pembuatan arang aktif dan suhu aktivasi yaitu cara kimia dengan suhu aktivasi 900°C. Menurut Pari et al. 2006, tinggi rendahnya daya serap arang aktif terhadap yodium menunjukkan banyaknya dimeter pori arang aktif yang berukuran 10 Ǻ. Rendahnya daya serap arang aktif ini dapat disebabkan oleh kerusakan atau erosi dinding pori karbon dan juga menggambarkan sedikitnya struktur mikropori yang terbentuk dan kurang dalam Pari et al. 2000.

4.3.2 Daya serap terhadap benzena

Daya serap arang aktif komersial terhadap benzena sedikit lebih tinggi dibandingkan arang aktif kulit akasia Tabel 4. Nilai daya serap keduanya terhadap benzena kurang dari 25 sehingga belum memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia Anonim 1995. Rendahnya daya serap ini disebabkan karena proses karbonisasi yang tidak sempurna sehingga menghasilkan senyawa bersifat polar seperti fenol, aldehid, dan karboksilat yang menutupi permukaan arang. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian Pari et al. 1996, yaitu hasil analisis gugus fungsi arang aktif menunjukkan masih adanya senyawaan fenol, karboksilat, dan hidroksida.

4.3.3 Daya serap terhadap kloroform

Menurut Pari et al. 2006 dari besarnya daya serap arang aktif terhadap benzena mencerminkan permukaan arang aktif lebih bersifat non polar sehingga dapat digunakan untuk menyerap polutan yang bersifat non polar seperti kloroform. Oleh karena itu di dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian daya serap arang aktif terhadap kloroform dan hasil pengujian menunjukkan arang aktif kulit akasia dan arang aktif komersial mampu menyerap kloroform sebesar 6,96 dan 7,66 Tabel 4. Hal ini sangat berbeda dengan hasil pengujian yang dilakukan Pari et al. 2000 yaitu sebesar ± 30. Perbedaan yang cukup signifikan tersebut disebabkan perbedaan cara pembuatan arang aktif dan suhu aktivasi yaitu dengan cara kimia dan suhu 900°C. Keseluruhan nilai daya serap arang aktif kulit akasia dan arang aktif komersial belum memenuhi standar yang ditetapkan. Meskipun demikian arang aktif komersial telah banyak dikonsumsi manusia dan terbukti memiliki banyak manfaat yaitu salah satunya sebagai bahan penyerap dalam industri obat – obatan, makanan, pertambangan, kimia, air minum dan sebagainya Anonim 2008. Daya serap arang aktif kulit akasia yang tidak jauh berbeda dengan arang aktif komersial dalam penelitian ini menggambarkan bahwa arang aktif kulit akasia diduga mempunyai manfaat yang tidak jauh berbeda pula dengan arang aktif komersial yaitu sebagai penyerap bahan – bahan pencemar seperti yodium, kloroform, dan benzena walaupun dengan daya serap yang belum memenuhi persyaratan SNI.