Simpanan Giro Dana Pihak Ketiga DPK

32 tangga, perusahaan, maupun lembaga masyarakat lainnya Slamet Riyadi, 2006:95. Ada tiga jenis simpanan sebagai sarana untuk memperoleh dana dari masyarakat, yaitu: simpanan giro, tabungan dan deposito.

a. Simpanan Giro

Menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1999 tanggal 10 November 1999 Simpanan Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. Dapat ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang sudah disimpan direkening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Cek merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalam cek atau kepada pembawa cek. Dalam hal ini bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek tersebut untuk menguangkannya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindahbukuan. Ada beberapa syarat yang berlaku secara formal dalam sebuah cek agar bisa digunakan sebagai uang giral, yaitu: 1. Sebuah cek harus memuat kata “CEK” di dalamnya dan tertulis dalam bentuk tulisan yang jelas. 2. Surat cek berisi perintah tak bersyarat yang berlaku resmi untuk mencairkan sejumlah dana. 33 3. Nama si penerbit cek yang akan melakukan pembayaran dalam transaksi tertarik. 4. Menetapkan tempat pembayaran dimana pencairan cek akan dilakukan oleh pihak bank kepada pihak penarik. 5. Tanggal yang diberlakukan untuk menarik uang tertera di cek. 6. Tanda tangan dari pihak yang akan mengeluarkan uang tersebut penarik. Beberapa penjelasan terkait pihak yang terlibat dalam sebuah penerbitan cek sebagai uang giral, yaitu: 1. Drawer atau penerbit adalah orang yang mengeluarkan cek dalam sebuah transaksi pembayaran. 2. Tersangkut yaitu bank yang diberi perintah tak bersyarat untuk melakukan pembayaran sejumlah uang yang tertera di dalam surat cek. 3. Bearer atau pembawa sendiri adalah orang yang menerima pembayaran dari sejumlah uang tersebut tanpa menyebutkan namanya di dalam cek bersangkutan. 4. Pengganti yaitu orang yang ditunjuk untuk menggantikan posisi pemegang surat cek dengan cara endorsement. Umumnya, nama pengganti ini akan dicantumkan di dalam surat cek sebagai keterangan tambahan. 34 Jenis-jenis cek sendiri ada berbagai macam yang tetap sah sebagai pengganti uang kartal. Setidaknya di Indonesia ada 5 jenis cek yang bersifat resmi, yaitu: 1. Cek atas nama, jenis cek ini diterbitkan atas nama orang tertentu ataupun badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek bersangkutan. 2. Cek atas unjuk, cek satu ini berbeda dari cek atas nama di atas yang menuliskan nama pihak tertentu. Di cek atas unjuk, setiap orang bisa menguangkan sejumlah uang yang tertulis di dalamnya tanpa ada tertera nama pihak bersangkutan. 3. Cek silang, tanda silang tertera 2 kali di bagian kiri pojok atas sebuah cek. Hal ini disengaja karena pembayaran dilakukan secara non tunai. Artinya cek silang dilakukan sebagai pemindah bukuan seseorang yang ditujukan kepada bank komersial tertentu. Cek yang awalnya sebagai pembayaran tunai berubah menjadi non-tunai dalam hal ini. 4. Cek mundur, kesepakatan antara si penerima dan si pemberi cek untuk menuliskan tanggal mundur dari tanggal sekarang. Cek ini sering disebut pula sebagai cek jatuh tempo. Surat perintah ini diterbitkan karena pada saat itu belum ada dana untuk melakukan pembayaran. 35 5. Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro si penerbit cek. Setelah mengenal perihal cek, kita akan beralih kepada bilyet giro. Bilyet giro menurut Simorangkir 2004 merupakan surat perintah yang telah distandarisir bentuknya bank yang menerima perintah pemindah bukuan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada penerima yang disebut namanya pada bank yang sama atau pada bank lainnya. Ini juga merupakan uang giral layaknya sebuah cek. Berdasarkan surat edaran BI no. 2832UPG tanggal 11 Agustus 1995 perihal bilyet giro ini, ada beberapa hal yang disyaratkan di dalam sebuah bilyet giro, yaitu: 1. Nama bilyet giro serta nomor bilyet giro bersangkutan yang akan digunakan dalam transaksi tersebut. 2. Adanya surat perintah untuk pemindah bukuan secara jelas tanpa adanya beban pada rekening penarik sendiri. 3. Terteranya nama serta rekening pihak pemegang dari bilyet giro. 4. Mencantumkan nama bank penerima dari bilyet giro. 5. Sejumlah dan yang akan dipindah bukukan oleh si pemegang. 6. Tempat serta tanggal penarikan dari bilyet giro tersebut. 7. Tanda tangan serta nama jelas dari pihak penarik. 36

b. Tabungan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Rasio Risk Based Bank Rating terhadap Penyaluran Kredit Pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 48 139

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit perbankan; studi kasus pada bank umum di Indonesia periode tahun 2001-2009

0 5 153

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Penyaluran Kredit, dan Efisiensi Operasi terhadap Profitabilitas Bank (Studi kasus Pada Bank Persero Periode Tahun 2009 - 2012)

0 6 139

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Likuiditas (LDR) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk

12 246 151

Pengaruh DPK, CAR, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah dan Tingkat Bagi Hasil Terhadap Komposisi Pembiayaan Mudharabah (Studi Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Di Indonesia)

0 5 119

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, PENDAPATAN MARGIN MURABAHAH, SUKU BUNGA BANK INDONESIA (BI RATE), KURS, DAN MODAL SENDIRI TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (PERIODE MARET 2009-AGUSTUS 2012)

1 4 111

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DUNIA, HARGA EMAS DAN BANK INDONESIA RATE TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dan Bank Indonesia Rate Terhadap Dana Pihak Ketiga Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode 2010–2014.

0 2 15

ANALISIS PENGARUH HARGA MINYAK DUNIA, HARGA EMAS DAN BANK INDONESIA RATE TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dan Bank Indonesia Rate Terhadap Dana Pihak Ketiga Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode 2010–2014.

0 3 16

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dan Bank Indonesia Rate Terhadap Dana Pihak Ketiga Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode 2010–2014.

0 2 7

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, INFLASI, BI RATE, DAN KURS TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2013-2017 - Raden Intan Repository

0 1 140