27
saling berinteraksi mempengaruhi satu dengan yang lain. Sektor riil tidak dapat berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan
baik. Tugas bank sebagai penghimpun dana dan penyalur dana sangat diperlukan untuk kelancaran kegiatan perekonomian di sektor riil.
Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan investasi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa, mengingat semua kegiatan
investasi, distribusi, dan konsumsi selalu berkaitan dengan uang, sehingga dapat membangun perekonomian masyarakat.
c. Agent of Service
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain
kepada masyarakat. Jasa-jasa yang ditawarkan ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa-jasa bank ini
antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, jasa pemberian jaminan bank, dan jasa penyelesaian tagihan.
4. Profitabilitas Bank
Profitabilitas merupakan
hal yang
penting untuk
mengetahui perkembangan suatu perusahaan karena dengan profitabilitas manajemen dapat
mengukur kemampuan dan kesuksesan perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Dan juga profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk
memperoleh pendapatan diatas biaya-biaya yang diperhitungkan. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian Profitabilitas menurut beberapa ahli
keuangan:
28
29
30
31
Semakin tinggi ROE maka kinerja perusahaan semakin efektif. Rasio ini juga digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri
untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen.
5. Dana Pihak Ketiga DPK
Sumber dana dari masyarakat dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang terpenting bagi kegiatan operasi bank dan meupakan ukuran keberhasilan
bank jika mampu membiayai operasi dari sumber dana ini Martono, 2010:38. Dana Pihak Ketiga adalah sumber mendasar bagi pembiayaan bank. faktor ini
mampu meningkatkan profitabilitas meningkat bank. Akan tetapi itu
tergantung pada bagaimana bank mengkonversi kewajiban tabungannya serta simpanan lainnya ke dalam bentuk aset yang produktif Bilal dkk, 2013.
Sedangkan menurut Dietrich and Wanzenried 2009 tabungan sendiri merupakan bagian dari sumber pembiayaan bank sendiri. Dimana besaran dari
tabungan tersebut akan meningkatkan profitabilitas ditambah lagi dengan pembiayaan dari nasabah pada sektor lainnya. Karena itu tabungan merupakan
sumber dana yang paling mudah untuk dicari. Penghimpunan dana dari masyarakat dapat dikatakan relatif lebih mudah
jika dibandingkan dengan sumber dana lainnya. Penghimpunan dana dari masyarakat dilakukan secara efektif dengan memberikan bunga yang relatif
tinggi dan memberikan berbagai fasilitas yang menarik lainnya seperti hadiah dan pelayanan yang memuaskan. Keuntungan lain dari dana pihak ketiga
adalah jumlah yang tidak terbatas baik berasal dari perseorangan rumah
32
tangga, perusahaan, maupun lembaga masyarakat lainnya Slamet Riyadi, 2006:95. Ada tiga jenis simpanan sebagai sarana untuk memperoleh dana dari
masyarakat, yaitu: simpanan giro, tabungan dan deposito.
a. Simpanan Giro
Menurut Undang-undang Perbankan Nomor 10 tahun 1999 tanggal 10 November 1999 Simpanan Giro adalah simpanan yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. Dapat
ditarik setiap saat, maksudnya bahwa uang yang sudah disimpan direkening giro tersebut dapat ditarik berkali-kali dalam sehari, dengan
catatan dana yang tersedia masih mencukupi. Cek merupakan surat perintah dari nasabah kepada bank yang
memelihara rekening giro untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalam cek atau kepada pembawa cek. Dalam
hal ini bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek tersebut untuk menguangkannya sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindahbukuan. Ada beberapa syarat yang berlaku secara formal dalam sebuah cek
agar bisa digunakan sebagai uang giral, yaitu: 1. Sebuah cek harus memuat kata “CEK” di dalamnya dan tertulis
dalam bentuk tulisan yang jelas. 2. Surat cek berisi perintah tak bersyarat yang berlaku resmi untuk
mencairkan sejumlah dana.
33
3. Nama si penerbit cek yang akan melakukan pembayaran dalam transaksi tertarik.
4. Menetapkan tempat pembayaran dimana pencairan cek akan dilakukan oleh pihak bank kepada pihak penarik.
5. Tanggal yang diberlakukan untuk menarik uang tertera di cek. 6. Tanda tangan dari pihak yang akan mengeluarkan uang tersebut
penarik. Beberapa penjelasan terkait pihak yang terlibat dalam sebuah
penerbitan cek sebagai uang giral, yaitu: 1. Drawer atau penerbit adalah orang yang mengeluarkan cek dalam
sebuah transaksi pembayaran. 2. Tersangkut yaitu bank yang diberi perintah tak bersyarat untuk
melakukan pembayaran sejumlah uang yang tertera di dalam surat cek.
3. Bearer atau pembawa sendiri adalah orang yang menerima pembayaran dari sejumlah uang tersebut tanpa menyebutkan
namanya di dalam cek bersangkutan. 4. Pengganti yaitu orang yang ditunjuk untuk menggantikan posisi
pemegang surat cek dengan cara endorsement. Umumnya, nama pengganti ini akan dicantumkan di dalam surat cek sebagai
keterangan tambahan.
34
Jenis-jenis cek sendiri ada berbagai macam yang tetap sah sebagai pengganti uang kartal. Setidaknya di Indonesia ada 5 jenis cek yang
bersifat resmi, yaitu: 1. Cek atas nama, jenis cek ini diterbitkan atas nama orang
tertentu ataupun badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek bersangkutan.
2. Cek atas unjuk, cek satu ini berbeda dari cek atas nama di atas yang menuliskan nama pihak tertentu. Di cek atas
unjuk, setiap orang bisa menguangkan sejumlah uang yang tertulis di dalamnya tanpa ada tertera nama pihak
bersangkutan. 3.
Cek silang, tanda silang tertera 2 kali di bagian kiri pojok atas sebuah cek. Hal ini disengaja karena pembayaran
dilakukan secara non tunai. Artinya cek silang dilakukan sebagai pemindah bukuan seseorang yang ditujukan kepada
bank komersial tertentu. Cek yang awalnya sebagai pembayaran tunai berubah menjadi non-tunai dalam hal ini.
4. Cek mundur, kesepakatan antara si penerima dan si pemberi cek untuk menuliskan tanggal mundur dari tanggal
sekarang. Cek ini sering disebut pula sebagai cek jatuh tempo. Surat perintah ini diterbitkan karena pada saat itu
belum ada
dana untuk
melakukan pembayaran.
35
5. Cek kosong atau blank cheque merupakan cek yang dananya tidak tersedia di dalam rekening giro si penerbit
cek. Setelah mengenal perihal cek, kita akan beralih kepada bilyet giro.
Bilyet giro menurut Simorangkir 2004 merupakan surat perintah yang telah distandarisir bentuknya bank yang menerima perintah pemindah
bukuan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada penerima yang disebut namanya pada bank yang sama atau pada bank lainnya. Ini
juga merupakan uang giral layaknya sebuah cek. Berdasarkan surat edaran BI no. 2832UPG tanggal 11 Agustus
1995 perihal bilyet giro ini, ada beberapa hal yang disyaratkan di dalam sebuah bilyet giro, yaitu:
1. Nama bilyet giro serta nomor bilyet giro bersangkutan yang akan digunakan dalam transaksi tersebut.
2. Adanya surat perintah untuk pemindah bukuan secara jelas tanpa adanya beban pada rekening penarik sendiri.
3. Terteranya nama serta rekening pihak pemegang dari bilyet giro.
4. Mencantumkan nama bank penerima dari bilyet giro. 5. Sejumlah dan yang akan dipindah bukukan oleh si
pemegang. 6. Tempat serta tanggal penarikan dari bilyet giro tersebut.
7. Tanda tangan serta nama jelas dari pihak penarik.
36
b. Tabungan
Menurut Undang-undang Perbankan Nomor 20 Tahun 1998 Tabungan merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang
dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat antara pihak bank
dengan si penabung. Misalnya dalam hal ini syarat tersebut adalah media penarikan harus secara tunai dengan buku tabungan melalui teller atau
automatic teller machine ATM dengan menggunakan kartu atm, syarat lainya yaitu penarikan dalam kelipatan nominal tertentu, batas jumlah
penarikan tidak lebih dari saldo minimal tertentu taswan, 2010:178. Tabungan sendiri lebih ditujukan untuk berjaga jaga atau keamanan dana
masyarakat luas.
c. Simpanan Deposito
Simpanan deposito dalam Undang-undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 dinyatakan sebagai simpanan yang penarikannya hanya
dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Untuk mencairkan deposito maka pemilik
deposito dapat menggunakan bilyet deposito atau sertifikat deposito. Dalam praktiknya terdapat tiga jenis deposito yaitu deposito
berjangka, sertifikat deposito dan deposit on call.
37
1 Deposito berjangka merupakan deposito yang diterbitkan
dengan jenis jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito berjangka biasanya bervariasi mulai dari 1, 2,
hingga 24 bulan. Deposito berjangka dapat diterbitkan atas nama perorangan maupun lembaga atas unjuk.
2 Jenis deposito kedua yaitu Sertifikat deposito pada
prinsipnya sama
dengan deposito
berjangka, perbedaannya hanyalah bahwa sertifikat deposito
diterbitkan atas tunjuk nama dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan
kepada pihak lain. Selain itu pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun
non tunai, disamping setiap bulan atau jatuh tempo dengan membawa sertifikat deposito tersebut dari bank
yang menerbitkannya. 3
Deposit on call yang merupakan jenis deposito ketiga hanya digunakan untuk deposan yang memiliki jumlah
uang dalam jumlah besar. Penerbitan deposit on call memiliki jangka waktu minimal 7 tujuh hari dan paling
lama kurang dari 1 satu bulan. Deposit on call diterbitkan atas nama. Pencairan bunga dilakukan pada
saat pencairan deposit on call. Namun sebelum deposit on call tersebut dicairkan tiga hari sebelumnya deposan
38
terlebih dahulu harus sudah memberitahukan kepada pihak bank penerbit bahwa yang bersangkutan akan
mencairkan deposit on call-nya. Berdasarkan penelitian penelitian sebelumnya dan berdasarkan pada teori
yang ada maka dapat disimpulkan jika, Dana Pihak Ketiga adalah sumber dasar pembiayaan bank yang paling mudah dihimpun bank agar mampu
meningkatkan kinerjanya serta dihimpun dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito.
6. BI Rate
BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan
diumumkan kepada publik www.bi.go.id. BI rate diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan Gubernur bulanan dan
diimplementasikan pada operasi moneter yang dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas liquidity management di pasar uang untuk
mencapai sasaran operasional kebijakan moneter www.bi.go.id. Sasaran operasional kebijakan moneter dicerminkan pada perkembangan suku bunga
Pasar Uang Antar Bank Overnight PUAB ON. Pergerakan di suku bunga PUAB ini diharapkan akan di ikuti oleh perkembangan di suku bunga deposito,
dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan www.bi.go.id. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain lain dalam
perekonomian, Bank Indonesia pada umumnya akan menaikan BI Rate apabial inflasi ke depan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan,
39
sebaliknya Bank Indonesia akan menurunkan BI Rate apabila inflasi ke depan diperkirakan berada di bawah sasaran yang telah ditetapkan www.bi.go.id.
Menurut Ransford Quarmyne dkk, 2014:50 bahwa bunga bank sepenuhnya adalah selisih antara keuntungan dari tingkat pengembalian
terhadap tabungan dan deposito yang diberikan kepada nasabah. Masalah yang terjadi adalahnya kecilnya jumlah selisih untuk nasabah seringkali
dimanfaatkan oleh bank untuk menambah tingkat keuntungan bank sendiri. Sedangkan menurut Aishahton Ayub and Mansur Masih 2013, tingkat
suku bunga adalah salah satu alat kebijakan moneter yang digunakan oleh bank sentral, juga merupakan salah satu bentuk utama dari risiko keuangan yang
dihadapi oleh bank. Sedangkan menurut Alper dan Anbar 2011:141 menjelaskan bahwa
untuk mencapai profitabilitas yang tinggi maka manajemen biaya sangat penting salah satunya adalah rasio pengembalian bunga terhadap nasabah
sehingga profitabilitas bank yang didapatkan dari selisih suku bunga akan mampu diprediksikan.
Menurut Darmawi 2006:181 tingkat bunga merupakan harga yang harus dibayar oleh peminjam untuk memperoleh dana dari pemberi pinjaman untuk
jangka waktu yang disepakati. Dengan kata lain, tingkat bunga dalam hal ini merupakan harga dari kredit. Namun harga itu tidak sama dengan harga barang
di pasar komoditi karena tingkat bunga sesungguhnya merupakan suatu angka perbandingan, yaitu jumlah biaya pinjaman dibagi jumlah uang yang
sesungguhnya dipinjam, biasanya dinyatakan dalam presentase pertahun.
40
Tingkat bunga nominal adalah tingkat bunga yang digunakan sebagai ukuran untuk menentukan besarnya bunga yang harus dibayar oleh pihak
peminjam dana. Sedangkan tingkat bunag riil menunjukan persentasi dari nilai riil modal ditambah bunganya dalam setahun, dinyatakan sebagai presentasi
dari nilai riil modal sebelum dibungakan Sukirno, 2002:386. Sedangkan Sjahrial 2006:7 menyatakan bahwa tingkat bunga adalah
kompensasi yang dibayarkan oleh peminjam kepada yang memberikan pijaman. Dari sudut peminjam merupakan biaya dari dana yang mereka pinjam.
Menurut Sadono Sukirno 2002:389 di dalam teori, analisis mengenai penentuan tingkat bunga selalu mengganggap bahwa dalam perekonomian
hanya terdapat satu tingkat bunga. Namun, dalam kenyataan keadaannya sangat berbeda. Tingkat bunga pinjaman pemerintah berbeda dengan tingkat
bunga yang dibayarkan kepada konsumen. Dan bank mengenakan tingkat bunga yang berbeda-beda kepada para nasabahnya. Perbedaan tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: a. Pebedaan resiko
b. Jangka waktu pinjaman c. Biaya administrasi pinjaman
Menurut Herman Darmawi 2006:188 tingkat suku bunga merupakan salah satu indikator moneter yang mempunyai dampak dalam berbagai
kegiatan perekonomian sebagai berikut:
41
a. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi keputusan melakukan investasi yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat
pertumbuhan ekonomi. b. Tingkat suku bunga juga akan mempengaruhi pengambilan
keputusan pemiliki modal apakah ia akan berinvestasi pada real assets ataukah pada financial assets.
c. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi kelangsungan usaha pihak bank dan lembaga keuangan lainnya.
d. Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi volume uang beredar. Berdasarkan teori pada penelitian sebelumnya serta literatur maka
disimpulkan jika tingkat suku bunga adalah jumlah dana yang dipinjamkan kepada kreditur yang selisihnya sudah dibayarkan kepada dana pihak ketiga
yang kemudian dihitung menjadi pendapatan bank.
7. Nilai Tukar Rupiah Kurs a. Penegertian Kurs atau Nilai Tukar