a. Kereta dorong lori kecil. Lori ini dugunakan untuk mengangkut
udang dalam keranjang-keranjang yang akan dipindahkan dari satu
tahapan proses ke tahapan proses lainnya dalam ruang produksi.
b. Kereta dorong lori besar. Lori ini digunakan untuk mengangkut
udang yang telah disusun dalam pan yang dibekukan, produk yang telah dikemas, dan mengangkut udang blok setelah dibekukan dan
akan dikemas.
6.
Pan inner pan dan long pan
Inner pan digunakan sebagai wadah unutk produk udang blok beku
sedangkan long pan digunakan untuk tempat inner pan sebelum
dimasukkan ke dalam contact plate freezer.
7.
Mesin pembeku
Mesin pembeku yang dimiliki PT Red Ribbon Indonesia adalah jenis contact plate freezer
CPF dengan suhu pembekuan -43--45
o
C. 8.
Gudang beku
Gudang beku yang di milili PT Red Ribbon mempunyai kapasitas ± 4000 master carton dengan suhu -18
o
C. 9.
Strapping band
Strapping band digunakan untuk mengikat dan memperkuat ikatan pada
master carton. Warna yang digunakan yaitu kuning untuk udang Vannamei
, biru untuk udang Black Tiger, dan pink untuk udang second
grade
10.
Mesin pembuat es
Mesin ini digunakan untuk membuat es berbentuk serpihan. Mesin ini
berkekuatan 75 kwh dalam 1000HP.
11.
Metal detektor
Alat ini digunakan untuk mendeteksi logam yang terbawa di dalam produk. Metal detektor dapat mendeteksi logam besi dan non besi.
Jumlah alat ini ada 2 unit.
4.2 Tahapan Proses Produksi
Bahan baku berupa udang, dalam pengolahannya dibedakan, berdasarkan supplier
nya dengan diberi tanda yang berisi kode supplier, tanggal, dan size sehingga tidak terjadi percampuran dengan bahan baku yang berasal dari supplier
lainnya. Produk yang diproduksi merupakan udang blok dalam bentuk headless. Selain produk headless terdapat juga produk udang breaded, serta paha kodok.
Proses produksi dari headless tersebut meliputi :
1. Penerimaan Bahan Baku receiving
Bahan baku yang diproses di PT Red Ribbon Indonesia yaitu udang jenis Black Tiger
atau yang lebih dikenal dengan udang windu Penaeus monodon dan udang vannamei Litopenaeus vannamei. Udang tersebut berasal dari supplier
yang mendatangkannya langsung dari tambak di daerah Lampung. Bahan baku yang diterima harus mempunyai tingkat kesegaran yang baik, dimana udang
tersebut harus memenuhi kriteria udang segar seperti kulitnya masih utuh tidak terjadi perubahan warna. Kegiatan yang berlangsung di ruang penerimaan yaitu
pencucian I, penirisan, penimbangan kotor dan pengambilan contoh. Pembayaran kepada supplier dilakukan setelah bahan baku ditimbang. Selanjutnya diberi label
yang berisi kode supplier, tanggal penerimaan, asal udang, serta jenis udang. Bahan baku yang diterima diuji kandungan senyawa antibiotik dan jumlah
mikroorganisme yang terdapat pada udang tersebut. Bahan baku yang telah diterima dipertahankan suhunya tetap pada kisaran yang rendah max 5
C. PT Red Ribbon Indonesia memiliki laboratorium yang cukup lengkap. Di
laboratorium ini dilakukan pengujian terhadap Coliform, antibiotik, Salmonella, Staphylococcus
, Vibrio dan juga uji organoleptik. 2. Pencucian I
Udang yang telah dibongkar, dimasukkan ke dalam washing tank yang berisi air dengan kadar klorin 50 ppm dan es. Suhu udang dalam mesin pencuci
tersebut dipantau oleh QC untuk memastikan suhu air kurang dari 5 C kemudian
dicatat dalam record of process temperature. Pada tangki ini, udang akan dibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel juga kerikil-kerikil yang
terbawa saat panen. Setelah dicuci, udang ditampung di dalam wadah atau keranjang plastik.
3. Penirisan