Pendinginan Biji Sangrai Pencampuran Penghalusan Biji Kopi Sangrai Pengemasan
11 penyembangan volume swelling dan pembentukan pori-pori di dalam
jaringan sel sehingga berat biji kopi per satuan volume menjadi lebih kecil. Swelling selama penyangraian disebabkan karena terbentuknya gas-gas
yang sebagian besar terdiri dari CO
2
, kemudian gas-gas ini mengisi ruang dalam sel atau pori-pori kopi. Biji kopi beras dengan kadar air 12 memiliki
kerapatan curah 615 kgm
3
, setelah disangrai selama 8 menit, kerapatan curahnya berkurang menjadi 506 kgm
3
. Pada penyangraian menit ke dua puluh dua, kerapatan curah biji kopi menurun tajam menjadi 317 kgm
3
ICCRI 2007. Perubahan sifat fisik dan kimia terjadi selama proses penyangraian,
menurut Ukers Prescott, diacu dalam Ciptadi Nasution 1985 terjadi seperti swelling, penguapan air, tebentuknya senyawa volatile, karamelisasi
karbohidrat, pengurangan serat kasar, denaturasi protein, terbentuknya gas CO
2
sebagai hasil oksidasi dan terbentuknya aroma yang karakteristik pada kopi. Senyawa yang membentuk aroma di dalam kopi menurut Mabrouk
Deatherage, diacu dalam Ciptadi Nasution 1985 adalah : 1. Golongan fenol dan asam tidak mudah menguap yaitu asam kofeat,
asam klorogenat, asam ginat dan riboflavin. 2. Golongan senyawa karbonil yaitu asetaldehid, propanon, alkohol, vanilin
aldehid. 3. Golongan senyawa karbonil asam yaitu oksasuksinat, aseto asetat,
hidroksi pirufat, keton kaproat, oksalasetat, mekoksalat, merkaptopiruvat. 4. Golongan asam amino yaitu leusin, iso leusin, variline, hidroksiproline,
alanin, threonin, glisin dan asam aspartat. 5. Golongan asam mudah menguap yaitu asam asetat, propionat, butirat
dan volerat. Di dalam proses penyangraian sebagian kecil dari kafein akan menguap
dan terbentuk komponen-komponen lain yaitu aseton, furfural, amonia, trimethilamin, asam formiat dan asam asetat. Kafein di dalam kopi terdapat
baik sebagai senyawa bebas maupun dalam bentuk kombinasi dengan klorogenat sebagai senyawa kalium kafein klorogenat Ciptadi Nasution
1985.