Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 sebagai berikut:
1. Peringkat Komposit 1 PK-1 atau dipersamakan dengan Peringkat Komposit 2 PK-2
Mencerminkan bahwa bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perkonomian dan industri keuangan. Selain itu,
bank dalam kategori ini mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perkonomian dan industri keuangan, namun bank masih memiliki
kelemahan-kelemahan minor kecil yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin, sehingga dikategorikan Sehat.
2. Peringkat Komposit 3 PK-3 Mencerminkan bahwa bank tergolong cukup baik, namun terdapat
beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk, yang dapat terjadi apabila bank tidak segera melakukan
tindakan korektif, sehingga dikategorikan Cukup Sehat. 3. Peringkat Komposit 4 PK-4
Mencerminkan bahwa bank tergolong kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank
memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombianasi dari beberapa faktor yang tidak memuaskan. Apabila tidak dilakukan tindakan korektif
yang efektif, bank akan berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya, sehingga dikategorikan Kurang
Sehat. 4. Peringkat Komposit 5 PK-5
Mencerminkan bahwa bank tergolong tidak baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan
serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya dikarenakan kondisi bank sangatlah buruk, sehingga dikategorikan
Tidak Sehat.
2.5. Analisis Trend
Analisis trend merupakan analisis laporan keuangan yang biasanya dinyatakan dalam persentase tertentu. Data yang digunakan adalah data
tahunan atau periode. Data keuangan yang akan digunakan untuk mengadakan analisis trend dengan persentase adalah data yang paling awal
Kasmir, 2008.
2.6. Penelitian Terdahulu
Penelitian sejenis dilakukan oleh Jefry 2010 yaitu dengan judul: Analisis Tingkat Kesehatan PT Bank Mandiri Persero, Tbk Menggunakan
Rasio Capital, Rasio Asset, Rasio Equity, Rasio Liquidity Tahun 2007-2009. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh nilai pada tahun 2007 yaitu CAR
sebesar 20,75 persen, APYD terhadap modal bank sebesar 56,44 persen, komposisi permodalan sebesar 220,31 persen, BDR sebesar 5,85 persen,
PPAP sebesar 104,22 persen, ROA sebesar 2,21 persen, ROE sebesar 19,23 persen, NIM sebesar 4,17 persen, BOPO sebesar 70,44 persen, dan LDR
sebesar 48,50 persen. Pada tahun 2008 diperoleh hasil CAR sebesar 15,66 persen, APYD terhadap modal bank 47,40 persen, komposisi permodalan
sebesar 205,48 persen, BDR sebesar 4,16 persen, PPAP sebesar 103,76 persen, ROA sebesar 2,47 persen, ROE sebesar 23,42 persen, NIM sebesar
4,25 persen, BOPO sebesar 65,83 persen, dan LDR sebesar 55,13 persen. Pada tahun 2009 diperoleh hasil CAR sebesar 15,43 persen,
APYD terhadap modal bank sebesar 32,60 persen, komposisi permodalan sebesar
153,97 persen, BDR sebesar 2,94 persen, PPAP sebesar 107,28 persen, ROA sebesar 2,99 persen, ROE sebesar 30,67 persen, NIM sebesar 4,25
persen, BOPO sebesar 66,15 persen, dan LDR sebesar 56,32 persen. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa mayoritas kinerja bank sudah
dinyatakan sehat serta pada peringkat komposit 1 atau dipersamakan dengan peringkat komposit 2, yang artinya mencerminkan bahwa bank tergolong
sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. Namun, bank masih memiliki kelemahan-kelemahan
minorkecil yang dapat diatasi dengan tindakan rutin sehingga dikategorikan sehat.
Penelitian sejenis juga dilakukan oleh Julistia Tri Murti 2009 yaitu dengan judul: Analisis Perbedaan Tingkat Kesehatan Perbankan Tahun
2006-2008 Menggunakan Metode CAMELS Studi Kasus PT Bank Negara
Indonesia Persero, Tbk. Alat analisis yang digunakan adalah dengan metode CAMELS yang terdiri dari Capital permodalan, Assets aktiva
produktif, Management Manajemen, Earnings rentabilitas, Liquidity tingkat likuiditas, dan Sensitivity to Market Risk sensitivitas terhadap
resiko pasar. Dari hasil penelitian tersebut diperoleh bahwa CAR selama periode 2006-2007 mengalami kenaikan 1,7 persen dan pada tahun 2008
mengalami penurunan 3,27 persen. PPAP bertambah 16,48 persen pada periode 2006-2007, dan pada tahun 2008 meningkat 24,88 persen. Kualitas
manajemen meningkat 0,47 persen pada periode 2006-2007 dan pada tahun 2008 meningkat 0,64 persen. NPM pada periode 2006-2007 turun 0,20
persen dan pada tahun 2008 meningkat 1,25 persen. LDR pada periode 2006-2007 naik 11,58 persen dan pada tahun 2008 naik 8,05 persen. Jumlah
potential loss suku bunga turun 7,51 persen selama periode 2006-2007 dan pada tahun 2008 meningkat 3,58 persen. Berdasarkan hasil tersebut
diperoleh secara umum kinerja bank berada pada peringkat komposit 1 atau dipersamakan dengan peringkat komposit 2 dengan predikat bank sehat.
Bank dalam kategori ini, mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan.
III. METODE PENELITIAN