disebabkan oleh pertumbuhan penyaluran kredit. Berdasarkan laporan tahunan PT Bank Central Asia, Tbk tahun 2010 portofolio kredit BCA
tercatat sebesar 153,9 triliun rupiah atau meningkat 24,2 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 123,9 triliun rupiah. Pada tahun 2010, CAR
berada diatas standar minimum yang diwajibkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8 persen. Oleh karena CAR sangat jauh lebih tinggi dari
standar ketentuan minimum yang diwajibkan Bank Indonesia, maka peringkat komponen CAR dapat disimpulkan mendapat peringkat 1
satu yang mengindikasikan bank sehat sehingga bank mampu menutupi penurunan aktiva yang terjadi sebagai akibat dari kerugian-
kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva berisiko. Kecenderungan proyeksi trend CAR pada 2011 sampai 2012
adalah meningkat. Berdasarkan data laporan triwulan PT Bank Central Asia, Tbk pada bulan juni 2011 diperoleh nilai CAR aktual sebesar
13,92 persen. Peningkatan ini harus tetap dijaga dengan menekan nilai ATMR.
4.2.2 Penilaian terhadap faktor Assets Kualitas Aset
Penilaian terhadap faktor kualitas aset PT Bank Central Asia, Tbk ini dilakukan berdasarkan laporan keuangan bank periode 2006-
2010. Penilaian ini dilakukan secara kuantitatif. Kriteria yang digunakan dibatasi dalam penilaian Non Performing Assets NPA.
Non Performing Assets NPA NPA disebut juga rasio Aktiva Produktif Bermasalah. Rasio ini
digunakan untuk menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola Aktiva Produktif bermasalah terhadap Total Aktiva
Produktif. Semakin tinggi rasio ini maka semakin buruk kualitas Aktiva Produktif. Aktiva Produktif Bermasalah adalah Aktiva
Produktif dengan kualitas kurang lancar, diragukan, dan macet Hariani, 2010. Hasil perhitungan NPA pada PT Bank Central Asia,
Tbk periode 2006-2010 dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Grafik hasil NPA PT Bank Central Asia, Tbk periode 2006-2010
Pada tahun 2006 persentase NPA berada pada posisi 0,54 persen. Perhitungan NPA dapat dilihat pada Lampiran 7. Persentase
ini diperoleh dari perbandingan Aktiva Produktif Bermasalah senilai 798,8 miliar rupiah terhadap Total Aktiva Produktif yaitu 147,4 triliun
rupiah. NPA pada PT Bank Central Asia, Tbk berada jauh dibawah batas ketentuan maksimum yaitu 5 persen. Berdasarkan hasil tersebut
maka dapat disimpulkan bahwa peringkat NPA PT Bank Central Asia, Tbk adalah peringkat 1 satu atau dinyatakan sehat dan
mengindikasikan bahwa perkembangan rasio NPA sangat rendah sehingga bank masih dapat mengatasi Aktiva Produktif Bermasalah.
Pada tahun 2007 persentase NPA mengalami penurunan menjadi 0,36 persen. Perhitungan NPA dapat dilihat pada Lampiran 7. Aktiva
Produktif Bermasalah menurun menjadi 669,6 miliar rupiah. Total Aktiva Produktif mengalami peningkatan menjadi 183,7 triliun rupiah.
Penurunan nilai NPA tersebut disebabkan oleh peningkatan Total
Tahun
N P
A
2012 2011
2010 2009
2008 2007
2006 0.65
0.60 0.55
0.50 0.45
0.40 0.35
0.30
Accuracy Measures MAPE
6.79307 MAD
0.02469 MSD
0.00076 Variable
Forecasts Actual
Fits
Trend Analysis Plot for NPA
Quadratic Trend Model Yt = 0.712 - 0.218714t + 0.0292857t2
Aktiva Produktif. Berdasarkan laporan keuangan PT Bank Central Asia, Tbk tahun 2007, meningkatnya Total Aktiva Produktif
dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit sebesar 21,0 triliun rupiah. NPA PT Bank Central Asia, Tbk berada jauh dibawah batas ketentuan
maksimum 5 persen. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peringkat NPA PT Bank Central Asia, Tbk adalah
peringkat 1 satu atau dinyatakan sehat dan mengindikasikan bahwa perkembangan rasio NPA sangat rendah sehingga bank masih dapat
mengatasi Aktiva Produktif Bermasalah. Pada tahun 2008 persentase NPA mengalami penurunan menjadi
0,31 persen. Perhitungan NPA dapat dilihat pada Lampiran 7. Aktiva Produktif Bermasalah meningkat menjadi 674,7 miliar rupiah. Total
Aktiva Produktif mengalami peningkatan menjadi 218,4 triliun rupiah. Penurunan nilai NPA tersebut disebabkan oleh peningkatan Total
Aktiva Produktif. Berdasarkan laporan keuangan PT Bank Central Asia, Tbk tahun 2008 meningkatnya Total Aktiva Produktif
dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit sebesar 30,0 triliun rupiah. NPA PT Bank Central Asia, Tbk berada jauh dibawah batas ketentuan
maksimum 5 persen. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peringkat NPA PT Bank Central Asia, Tbk adalah
peringkat 1 satu atau dinyatakan sehat dan mengindikasikan bahwa perkembangan rasio NPA sangat rendah sehingga bank masih dapat
mengatasi Aktiva Produktif Bermasalah. Pada tahun 2009 persentase NPA mengalami peningkatan
menjadi 0,35 persen. Perhitungan NPA dapat dilihat pada Lampiran 7. Aktiva Produktif Bermasalah meningkat menjadi 895,4 miliar rupiah.
Total Aktiva Produktif mengalami peningkatan menjadi Rp 254,5 triliun rupiah. Peningkatan nilai NPA tersebut disebabkan oleh
peningkatan Aktiva Produktif Bermasalah. Berdasarkan laporan keuangan PT Bank Central Asia, Tbk tahun 2009 meningkatnya
Aktiva Produktif Bermasalah dipengaruhi oleh kredit macet yang meningkat sebesar 159,0 triliun rupiah. NPA PT Bank Central Asia,
Tbk berada jauh dibawah batas ketentuan maksimum 5 persen. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa peringkat
NPA PT Bank Central Asia, Tbk adalah peringkat 1 satu atau dinyatakan sehat dan mengindikasikan bahwa perkembangan rasio
NPA sangat rendah sehingga bank masih dapat mengatasi Aktiva Produktif Bermasalah.
Pada tahun 2010 persentase NPA mengalami penurunan menjadi 0,33 persen. Perhitungan NPA dapat dilihat pada Lampiran 7. Aktiva
Produktif Bermasalah meningkat menjadi 989,0 miliar rupiah. Total Aktiva Produktif mengalami peningkatan menjadi 304,1 triliun rupiah.
Penurunan nilai NPA tersebut disebabkan oleh peningkatan Total Aktiva Produktif. Berdasarkan laporan keuangan PT Bank Central
Asia, Tbk tahun 2010 meningkatnya Total Aktiva Produktif dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit sebesar 30,0 triliun rupiah. NPA
PT Bank Central Asia, Tbk berada jauh dibawah batas ketentuan maksimum 5 persen. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa peringkat NPA PT Bank Central Asia, Tbk adalah peringkat 1 satu atau dinyatakan sehat dan mengindikasikan bahwa
perkembangan rasio NPA sangat rendah sehingga bank masih dapat mengatasi Aktiva Produktif Bermasalah.
Kecenderungan proyeksi trend NPA pada 2011 ke 2012 adalah meningkat. Berdasarkan data laporan triwulan PT Bank Central Asia,
Tbk pada bulan juni 2011 diperoleh nilai NPA sebesar 0,41 persen. Meskipun berada pada batas aman dibawah 5 persen, namun
kecenderungan meningkat ini harus diawasi pada kehati-hatian terhadap meningkatnya penyaluran kredit bank.
4.2.3 Penilaian terhadap faktor Earnings Rentabilitas