Pengendalain Cacat Cuping dalam Proses Pengeringan
rambutan. Sifat pengeringan kayu yang sedang terdapat pada kayu kecapi. Sifat pengeringan kayu jengkol dan mangga tergolong agak baik.
Kayu karet dengan berat jenis 0,6 memiliki sifat pengeringan yang buruk, namun kayu mangga dengan BJ 0,6 memeliki sifat pengeringan agak baik. Hal
ini menunjukkan BJ bukan satu-satunya penentu sifat pengeringan. Menurut Bramhall dan Wellwood 1976, selain BJ, struktur anatomi kayu juga
mempengaruhi proses pengeluaran air dari dalam kayu. Faktor anatomi yang berperan dalam pengeringan kayu di antaranya adalah jaringan pembuluh,
dinding serat, parenkim, dan jari-jari. Oleh karena itu jika penetapan bagan pengeringan kayu hanya berdasarkan nilai BJ-nya, maka kemungkinan
kerusakan terhadap kayu yang dikeringkan tidak bisa dihindari. Kayu dengan berat jenis tinggi seperti kayu rambutan, mangga, karet, dan
kayu durian mengalami penyusutan yang lebih besar dibanding kayu dengan berat jenis rendah. Hal ini disebabkan air terikat yang dikeluarkan dari dinding sel
kayu dengan berat jenis tinggi lebih banyak dan masa kayu yang menyusutnya juga lebih banyak. Namun kayu kapuk yang memiliki berat jenis paling rendah
0,2 mengalami penyusutan yang tinggi. Ini disebabkan kayu kapuk mengalami penyusutan tidak normal collapse dalam pengeringannya. Kayu yang
mengalami collapse mengalami distorsi sel-sel yang sangat kuat sehingga menyebabkan permukaan papan tampak berkerut-kerut. Kayu nangka
merupakan kayu yang paling stabil pada pengujian ini. Berat jenis kayu nangka relatif tinggi, namun kayu nangka mengalami penyusutan yang relatif rendah
7,36. Berdasarkan hasil pengujian kerentanan cacat bentuk dalam proses
pengeringan 10 jenis kayu, dipilih 3 jenis kayu yang diuji lanjut untuk pengendalian cacat bentuk dan collapse. Kayu yang dipilih adalah yang memiliki
klasifikasi cacat bentuk 4-7 atau sifat pengeringannya antara sedang-sangat buruk. Kayu yang terpilih yang diuji lanjut antara lain kayu durian dengan sifat
pengeringannya buruk, kayu karet yang sifat pengeringannya buruk, dan kayu kecapi sifat pengeringannya sedang.