Latar Belakang Tujuan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan kayu sebagai bahan baku untuk berbagai keperluan terus meningkat. Pasokan kayu dari hutan alam cenderung menurun baik volume maupun mutunya, sehingga dilakukan berbagai upaya dalam meningkatkan pasokan kayu antara lain dengan membangun hutan rakyat dan hutan tanaman. Kayu yang dihasilkan dari hutan tanaman dan hutan rakyat pada umumnya merupakan jenis kayu cepat tumbuh fast growing species. Tapi menurut Tobing 1988, jenis-jenis kayu yang cepat tumbuh pada umumnya bermutu rendah karena selain berumur muda, juga mengandung banyak cacat seperti mata kayu, miring serat, cacat bentuk dan sebagainya. Proses pengeringan kayu diperlukan untuk mencapai kadar air yang diinginkan, namun pada pelaksanaannya sering diikuti dengan terjadinya cacat yang merugikan, seperti retak, pecah, dan cacat bentuk deformasi dan collapse. Hal tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain struktur anatomi kayu, porsi kayu remaja, dan berat jenis Basri et al. 2000. Teknologi pengeringan kayu diperlukan, untuk mengendalikan cacat pengeringan agar menghasilkan mutu kayu terbaik dan sesuai dengan penggunaannya sebagai bahan baku industri kayu, terutama bahan baku furniture. Salah satu persyaratan utama kualitas kayu sebagai bahan baku furniture ialah kadar air. Agar dimensi kayu tetap stabil selama pemakaian maka kadar air kayu harus dibuat seimbang dengan kadar air di lingkungannya. Sehubungan dengan masalah pengeringan tersebut, maka dilakukan penelitian pengendalian cacat pengeringan dengan perlakuan pendahuluan pengukusan steaming dan perlakuan pembebanan loading pada pengeringan kayu. Dengan proses perlakuan tersebut cacat pengeringan, seperti cacat collapse dan deformasi dapat dikurangi bahkan dihindari.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan mendapatkan teknik pengendalian cacat deformasi cacat bentuk dalam proses pengeringan kayu durian Durio zibethinus, kayu karet Hevea brasiliensis dan kayu kecapi Sandoricum koetjape.

1.3 Manfaat Penelitian