Buniwangi adalah Rp 10.000ikat. Nilai kayu bakar yang dikonsumsi oleh rumah tangga di sajikan dalam Tabel 12.
Tabel 12 Nilai konsumsi kayu bakar rumah tangga
Konsumsi kayu bakar ikatKKbulan
Harga kayu bakar Rp
Nilai kayu bakar Rpbulan
9,40 10.000
94.000
5.4.2 Air Hutan
Kontribusi hutan bagi masyarakat Desa Buniwangi yang paling penting adalah adanya mata air hutan yang mengalir sepanjang tahun. Keberadaan mata
air di hutan ini sangat berperan penting dalam pemenuhan kehidupan sehari-hari, baik itu untuk MCK, air minum, dan keperluan rumah tangga lainnya.
Suparmoko 1989 dalam Affandi dan Patan 2004 mengemukakan bahwa air merupakan produk penting dari hutan. Tanah dihutan merupakan busa raksasa
yang mampu menahan air hujan sehingga meresap perlahan ke dalam tanah. Banyak daerah yang menggantungkan diri terhadap persediaan air dari hutan
dengan sungai-sungai yang mengalir sepanjang tahun. Pemanfaatan air hutan oleh masyarakat Desa Buniwangi diperoleh dengan
cara melalui pipa atau selang penyalur air ke tiap-tiap rumah di desa Buniwangi. Penyaluran air hutan ini dilakukan oleh masing-masing rumah tangga dan melalui
kelola desa Gambar 3.
Gambar 3 a Sumber mata air hutan Cirenghas b sumber air hutan untuk umum c penampungan air hutan oleh masyarakat d penampungan air hutan oleh desa.
a b
c d
Selain dari mata air hutan, masyarakat Desa Buniwangi juga menggunakan sumur untuk memperoleh air. Masyarakat yang menggunakan sumur adalah
masyarakat yang letak rumahnya terlalu jauh dengan mata air dan belum banyak disalurkannya melalui kolam-kolam penampungan air oleh pemerintah desa.
Masyarakat yang mempunyai sumur merasa sulit dalam mendapatkan air hutan sehingga mereka mengadakan air sumur dengan cara menggunakan mesin pompa
air atau dengan cara ditimba. Pengadaan sumber-sumber air yang beragam oleh masyarakat Desa Buniwangi memberikan adanya biaya pengadaan yang beragam
untuk memperoleh air. Biaya pengadaan sumber air rumah tangga masyarakat Desa Buniwangi dapat dilihat dari Tabel 13.
Tabel 13 Biaya pengadaan dan perbaikan sumber air rumah tangga responden
Sumber air Komponen
pengadaan Biaya
pengadaan dan
perbaikan Rp
Umur pakai
bulan Biaya
pengadaan dan
perbaikan Rpbulan
Total biaya
pengadaan dan
perbaikan Rpbulan
Mata air
hutan mata air
langsung selangpipa
310.000 60
5.167 11.667
penampung 520.000
120 4.333
gayung 3.000
6 500
ember 10.000
6 1.667
mata air kelola desa
selangpipa 110.000
60 1.833
18.333 penampung
520.000 120
4.333 gayung
3.000 6
500 ember
10.000 6
1.667 biayabulan
10.000 10.000
pemandian umum
gayung 3.000
6 500
2.167 ember
10.000 6
1.667
Sumur sumur
timba pembuatan
sumur 500.000
240 2.083
10.056 penampung
520.000 120
4.333 kerekan
20.000 36
556 tali kerekan
33.000 36
917 ember
10.000 6
1.667 gayung
3.000 6
500 sumur
mesin pompa
pembuatan sumur
500.000 240
2.083 24.897
penampung 520.000
120 4.333
mesin air 350.000
36 9.722
pipa ledeng 70.000
60 1167
gayung 3.000
6 500
ember 10.000
6 1.667
listrik 5.925
5.925
Dari Tabel 13 diketahui bahwa biaya pengadaan sumber air paling besar adalah sumur yang menggunakan mesin pompa dengan biaya pengadaan dan
perbaikan perbulannya adalah Rp 24.897 sedangkan biaya pengadaan terkecil adalah sumber air umum dengan biaya pengadaan perbulannya adalah
Rp 2.167
.
Untuk mata air hutan yang diambil langsung oleh responden biaya pengadaan dan perbaikannya adalah Rp 11.667bulan sedangkan untuk mata air
hutan yang dikelola desa biaya pengadaannya adalah Rp 18.333bulan. Pemanfaatan mata air hutan yang dikelola desa mempunyai biaya pengadaan yang
cukup tinggi perbulannya dikarenakan tiap bulan masyarakat dikenakan tarif Rp 10.000bulan.
Penarikan biaya retribusi merupakan hasil dari musyawarah antara warga dengan pihak desa, sehingga tidak ada warga merasa dirugikan dengan tarif
tersebut. Biaya restribusi dimaksudkan dengan tujuan untuk kas perbaikan alat- alat penyalur air dan penampung air 20, pemasukan desa 20, sewa tanah 10,
dan untuk pengelola sebanyak 50. Pihak pengelola bertanggung jawab jika ada permasalahan tentang aliran air. Pengecekan saluran air oleh pihak pengelola
dilakukan setiap hari, sehingga kebutuhan air warga tetap terpenuhi. Tabel 14 Konsumsi air rumah tangga responden
Jumlah anggota keluarga orang
N jumlah konsumsi
air m
3
bulan Rata-ratarumah tangga
m
3
bulan 1 – 2
8 94,95
11,86 3 – 4
42 908,70
21,63 4
10 256,35
25,63 Total
60 1.260,00
21,00
Tingkat konsumsi air rumah tangga masyarakat Desa Buniwangi mencapai 1.260 m
3
bulan60 responden dengan rata-rata konsumsi air keluarga sebesar 21 m
3
bulan. Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa tingkat konsumsi air rata-rata tertinggi oleh keluarga dengan Jumlah anggota 4 orang sebesar 25,63 m
3
bulan. Konsumsi air rumah tangga terkecil pada rumah tangga dengan jumlah anggota
keluarga 1–2 orang dan rata-rata konsumsi air rumah tangganya adalah 11,86 m
3
bulan. Rata-rata konsumsi air di
Desa Buniwangi adalah
190,90 literoranghari untuk kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Adanya mata air hutan menjadikan masyarakat bisa mencukupi kebutuhan air keluarga sehari-hari. Masyarakat dapat lebih berhemat jika dibandingkan
dengan air yang didapatkan dari PDAM dengan tarif dasar air PDAM Sukabumi tahun 2011 untuk rumah tangga adalah Rp 1.700m
3
. Tabel 16 memberikan gambaran perbandingan biaya yang harus dikeluarkan masyarakat jika dihitung
dari tarif dasar air dari PDAM Sukabumi. Tabel 15
Nilai ekonomi air rumah tangga berdasarkan harga PDAM dan penghematannya
Sumber air N
Konsumsi m3KK
bln Biaya
pengadaan perbaikan
RpKKbln Harga
PDAM RpKKbln
Pengehematan RpKKbulan
Penghematan RpKKthn
1. Air hutan langsung
37 21,20
11.488 36.040
24.552 294.620
2. Air hutan Kelola desa
7 23,53
18.000 40.001
22.001 264.012
3. Mata air hutan
umum 6
18,88 2.167
32.096 29.929
359.152 4. Sumur
timba 7
17,67 9.889
30.039 20.150
241.801 5. Sumur
mesin Pompa
3 23,74
24.897 40.358
15.461 185.529
Rata-rata 60
21,00 13.288
35.706 22.419
269.023
Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa pemanfaatan sumber-sumber air di Desa Buniwangi mempunyai nilai penghematan biaya bulanan bagi masyarakat
dibandingkan dengan pemanfaatan air dari sumber PDAM sukabumi. Nilai pengehematan ekonomi sumberdaya air dihitung berdasarkan perbandingan antara
biaya pengadaan dan perbaikan sumberdaya air terhadap harga air PDAM di Sukabumi. Biaya penghematan terbesar yaitu pada pemanfaatan sumber air umum
yaitu Rp 359.152tahun sedangkan biaya penghematan terkecil dari pemanfaatan air menggunakan sumur mesin pompa yaitu Rp 185.529 tahun.
5.5 Kontribusi Sumberdaya Hutan dan Kawasan Sekitar Hutan terhadap Pendapatan Rumah Tangga Masyarakat Desa Buniwangi
Interaksi antara masyarakat dengan hutan telah memberikan banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Sumber-sumber daya yang terdapat di hutan
seperti kayu bakar, air hutan dan hasil hutan lainnya akan memberikan kontribusi bagi pendapatan keluarga, terutama bagi masyarakat yang berada di sekitar
kawasan hutan. Dalam studi ini kontribusi sumberdaya hutan terhadap pendapatan rumah
tangga dianalisis berdasarkan karakteristik responden yaitu berdasarkan sumber pendapatan, tingkat pendidikan, jumlah anggota keluarga dan luas kepemilikan
lahan. Tabel 16
Nilai penghematan dari pemanfaatan SDH terhadap pendapatan keluarga berdasarkan sumber pendapatan
Sumber pendapatan
N Rata-rata
pendapatan keluarga
Rpbulan Rata-rata penghematan
SDHkeluarga Rpbulan Persentase
penghematan Kayu
bakar Air
Total Kayu
bakar Air
Total 1. Pertanian
13 2.148.996
94.000 22.419
116.419 4,37
1,04 5,42
2. Non- pertanian
19 1.135.526
94.000 22.419
116.419 8,28
1,97 10,25
3. Pertanian dan non-
pertanian 28
2.043.433 94.000
22.419 116.419
4,60 1,10
5,70
Tabel 16 memperlihatkan nilai penghematan dari pemanfaatan sumberdaya hutan terhadap pendapatan berdasarkan sumber pendapatan masyarakat di Desa
Buniwangi. Rumah tangga yang mempunyai sumber pendapatan hanya dari sektor pertanian mempunyai penghematan sebesar 5,42 dari pendapatannya setiap
bulan. keluarga yang mempunyai sember pendapatan hanya dari sektor non- pertanian mempunyai penghematan sebesar
10,25 terhadap pendapatannya sedangkan keluarga yang mempunyai pendapatan dari sektor pertanian dan non-
pertanian mempunyai penghematan sebesar 5,70 terhadap pandapatannya setiap bulan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang mempunyai sumber
penghasilan hanya dari sektor non-pertanian lebih banyak menggantungkan hidupnya pada hutan Cirengahas.
Tabel 17 Nilai penghematan dari pemanfaatan SDH terhadap pendapatan
keluarga berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan
N Rata-rata
pendapatan keluarga
Rpbulan Rata-rata penghematan
SDHkeluarga Rpbulan Persentase penghematan
Kayu bakar
Air Total
Kayu bakar
Air Total
1. Tidak tamat
SD 26
1.204.247 94.000
22.419 116.419
7,81 1,86
9,67 2. SD
20 2.341.160
94.000 22.419
116.419 4,02
0,96 4,97
3. SMP 7
1.726.190 94.000
22.419 116.419
5,45 1,30
6,74 4. SMA
4 1.500.000
94.000 22.419
116.419 6,27
1,49 7,76
5. PT 3
3.503.704 94.000
22.419 116.419
2,68 0,64
3,32
Tabel 17 memperlihatkan nilai penghematan sumberdaya hutan terhadap pendapatan keluarga berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat di Desa
Buniwangi. Penghematan terbesar terdapat pada masyarakat yang mempunyai pendidikan terakhir tidak tamat SD yaitu sebesar 9,67, hal ini menunjukkan
bahwa masyarakat yang mempunyai pendidikan tidak tamat SD lebih banyak menggantungkan hidupnya pada hutan cirenghas dibandingkan dengan
masyarakat yang mempunyai tingkat pendidikan tamat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.
Tabel 18 Nilai penghematan dari pemanfaatan SDH terhadap pendapatan
keluarga berdasarkan jumlah anggota keluarga
Jumlah anggota
Keluarga orang
N Rata-rata
pendapatan keluarga
Rpbulan Rata-rata penghematan
SDHkeluarga Rpbulan Persentase
penghematan Kayu
bakar Air
Total Kayu
bakar Air
Total 1. 3
8 2.148.996
94.000 22.419
116.419 4,37
1,04 5,42
2. 3
–
4 42
1.135.526 94.000
22.419 116.419
8,28 1,97
10,20 3. 4
10 2.043.433
94.000 22.419
116.419 4,60
1,10 5,70
Tabel 18 menunjukkan bahwa pada tingkat banyaknya jumlah anggota keluarga di Desa Buniwangi, rumah tangga yang mempunyai jumlah anggota
keluarga antara 3
–
4 orang mempunyai penghematan terbesar daripada rumah tangga yang lainnya yaitu 10,25. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan
masyarakat yang mempunyai jumlah anggota keluarga 3
–
4 lebih besar terhadap hutan lebih besar dibandingkan dengan rumah tangga yang lainnya.
Tabel 19 Nilai penghematan dari pemanfaatan SDH terhadap pendapatan
keluarga berdasarkan luas kepemilikan lahan
Luas kepemilikan
lahan Ha N
Rata-rata pendapatan
keluarga Rpbulan
Rata-rata penghematan SDHkeluarga Rpbulan
Persentase penghematan
Kayu bakar
Air Total
Kayu bakar
Air Total
1. 0.25 41
1.420.224 94.000
22.419 116.419
6,62 1,58
8,20 2. 0.25
–
0.5 12
1.436.829 94.000
22.419 116.419
6,54 1,56
8.10 3. 0.5
7 4.465.278
94.000 22.419
116.419 2.11
0,50 2,61
Tabel 19 menunjukkan nilai penghematan yang dicapai oleh rumah tangga masarakat Desa buniwangi berdasarkan luas kepemilikan lahan. Masyarakat yang
mempunyai luas lahan 0,25 Ha mempunyai penghematan terbesar daripada rumah tangga yang lainnya yaitu sebesar 8,20. Hal ini
menunjukan bahwa ketergantungan masyarakat yang mempunyai lahan 0,25 Ha terhadap hutan
Cirenghas lebih besar daripada rumah tangga yang lainnya. Desa Buniwangi memiliki jumlah penduduk 9.454 orang dengan jumlah
kepala keluarga sebanyak 2.046 KK. Jika seluruh masyarakat di Desa Buniwangi ini memanfaatkan sumberdaya hutan Cirengahas maka nilai dari sumberdaya
hutan itu sendiri sangat besar dan kontribusi sumberdaya hutan akan semakin besar dan keberdaaan hutan dapat dirasakan oleh semua masyarakat di Desa
buniwangi. Tabel 20 memberikan informasi nilai kontribusi sumberdaya hutan jika dimanfaatkan oleh seluruh masayarat Desa buniwangi.
Tabel 20 Jumlah penghematan dari pemanfaatan sumberdaya hutan oleh
masyarakat di Desa Buniwangi 2.046 KK
Jenis SDH Nilai penghematan Rpbulan
Persentase kayu bakar
192.324.000 80,74
air hutan 45.868.415
19,26 Total
238.192.415 100,00
Pemanfaatan sumberdaya hutan yang dilakukan masyarakat
Desa Buniwangi mempunyai kontribusi penghematan yang berbeda dari tiap jenis
sumberdaya hutan yang dimanfaatkan. Untuk pemanfaatan kayu bakar memberikan nilai penghematan sebesar Rp 192.324.000bulan sedangkan untuk
pemanfaatan sumberdaya air hutan memberikan nilai penghematan sebesar Rp 45.868.415bulan. Jumlah pemanfaatan dari kedua jenis sumberdaya hutan yang
dimanfaatkan oleh masyarakat desa buniwangi adalah Rp 238.192.415bulan.
5.6 Persepsi Masyarakat tentang Keberadaan Hutan