volume air yang dikonsumsi. 6. Metode Betterment Levy
Dalam metode ini biaya air dipungut per area dimana nilainya didasarkan atas peningkatan nilai lahan akibat adanya irigasi.
7. Metode Water Markets Pricing harga dengan pasar air Metode ini berdasarkan asumsi dasar bahwa pasar dibawah kondisi
tertentu mencapai firs best efisiensi apabila memenuhi : a persaingan, b agen memiliki informasi sepenuhnya dalam beroperasi dibawah
kondisi tertentu, c tidak ada eksternalitas, d tidak ada increasing return to scale pada produksi.
2.3 Karakteristik Masyarakat Desa Sekitar Hutan
Berdasarkan SK Menteri Kehutanan No 691Kpts.II1992, yang dimaksud dengan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan adalah kelompok-kelompok
masyarakat baik yang berada dalama hutan maupun di pedesaan sekitar hutan Ardiansyah 2002.
Kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah dalam melestarikan hutan harus selalu memperhatikan keberadaan penduduk disekitar dan di dalam hutan. Mereka
memanfaatkan segala sumber penghidupan yang ada di dalam hutan untuk mempertahankan eksistensi kelompoknya yang masih terbelakang yang tidak
pernah mengenal keadaan diluar batas wilayahnya. Dalam kondisi sosial ekonomi yang sederhana, mereka secara alamiah adalah penjaga dan pelestari alam
lingkungannya. Rakyat di sekitar hutan atau di dalam enclave hutan tidak dirugikan oleh larangan mengambil hasil hutan untuk kebutuhan hidup sehari-
hari. Sebaliknya masyarakat dibina kesadarannya sebagai penjaga hutan konservasi dengan imbalan pada saat dan musim tertentu dapat menikmati hasil
hutan seperti getah, rotan, buah-buahan, ranting-ranting kayu mati, dan berbagai jenis tumbuhan bawah. Diusahakan pemungutan hasil hutan sebatas enclave dan
zona penyanggadan areal yang telah ditunjuk Admawidjaja 1991 dalam Rachmawati 2008.
Sebagian besar masyarakat desa sekitar hutan bermata pencaharian sebagai
petani dengan lahan yang sempit atau bahkan tidak memiliki lahan. Sudjatmoko 1980 dalam Kartasubrata 2003 mengemukakan bahwa struktur masyarakat
pedasaan di Jawa menunjukan pembagian dalam 3 golongan, yaitu : 1. Golongan pertama adalah mereka yang memiliki tanah cukup besar
untuk menjamin kehidupan yang cukup bagi keluarganya. 2. Golongan kedua terdiri dari petani yang memiliki tanah yang luasnya
atau kualitasnya margin, sehingga kehidupan keluarganya sangat tergantung dari pekerjaan sampingan, selain iklim dan factor pasar.
3. Golongan ketiga yang semakin lama semakin besar jumlahya baik di Indonesia maupun di Asia pada umumnya ialah mereka yang sama
sekali tidak memiliki tanah.
2.4 Interaksi Masyarakat Desa Sekitar Hutan dengan Sumberdaya Hutan