Kondisi Sosial Ekonomi KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

akan mudah tererosi, serta horison tanah tidak tampak jelas SPH III Jombang 2004.

4.3 Kondisi Sosial Ekonomi

Pengelolaan Sumber Daya Hutan SDH berlandaskan pada 3 aspek, yaitu aspek, sosial, ekonomi, dan ekologi. Pengelolaan SDH harus mampu menyeimbangkan antara keberlanjutan fungsi dan manfaat hutan untuk kesejahteraan masyarakat. Beberapa aspek sosial yang menggambarkan kondisi pada daerah ini antara lain SPH III Jombang 2004: a. Kependudukan Masalah kependudukan yang mencakup antara lain jumlah, komposisi, dan penyebaran penduduk, serta kualitas penduduk merupakan salah satu masalah sosial yang dihadapi dalam proses pembangunan termasuk pembangunan kehutanan. Peningkatan jumlah penduduk yang tinggi menuntut penyediaan lapangan kerja yang tinggi. Pertambahan jumlah penduduk akan meningkatkan konsumsi pangan, angkatan kerja, konsumsi kayu bakar, dan konsumsi kayu pertukangan serta menurunkan rasio lahanorang. Hal ini dapat mencerminkan bahwa adanya pertumbuhan penduduk berpengaruh negatif terhadap pembangunan kehutanan. Peningkatan angkatan kerja dan penurunan rasio lahanorang akan mengakibatkan peningkatan angka kemiskinan di pedesaan. Akumulasi dari peningkatan konsumsi kayu bakar, konsumsi kayu pertukangan, dan angka kemiskinan di pedesaan akan berakibat pada meningkatnya luas tanaman gagal, penggembalaan ternak dan pencurian kayu yang pada akhirnya akan menurunkan kapasitas dan potensi hutan. Berdasarkan data Desa Gadungan 2010, jumlah penduduk Desa Gadungan adalah 15.770 orang, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 7985 orang dan perempuan sebanyak 7895 orang, dan 4734 kepala keluarga. Persentase perkembangan penduduk dibanding tahun sebelumnya untuk laki-laki dalah 2 dan perempuan 1. Jumlah Warga Negara Indonesia WNI 15639 orang dan Warga Negara Asing WNA 1 orang. Angka pertumbuhan penduduk di sekitar kawasan hutan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi jumlah penduduk pada tahun-tahun yang akan datang, sehingga strategi penegelolaan SDH yang diterapkan tepat. Secara umum penduduk desa Gadungan beragama Islam 11.707 orang, Kristen 1280 orang, Katholik 207 orang, Hindu 162 orang, dan Aliran kepercayaan lainnya 25 orang. b. Mata Pencaharian Penduduk Mata pencaharian penduduk berhubungan erat dengan pola kehidupan sehari-hari dari penduduk tersebut. Mata pencaharian penduduk pada Desa Gadungan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Mata pencaharian penduduk Desa Gadungan Desa Gadungan 2010 No Jenis pekerjaan Laki-laki Perempuan 1 Petani 829 25 2 Buruh tani 1453 1257 3 PNS 158 79 4 Pengrajin industri rumaha tangga 174 12 5 Pedagang keliling 37 51 6 Peternak 78 - 7 Montir 9 - 8 Dokter swasta 1 1 9 TNI 15 - 10 POLRI 23 - 11 Pensiunan PNSTNIPOLRI 106 78 12 Pengusaha kecil dan menengah 234 5 13 Jasa pengobatan alternatif 2 - 14 Pengusaha besar 3 - 15 Karyawan perusahaan swasta 475 - 16 Sopir 132 - 17 Tukang becak 21 - 18 Tukang ojek 29 - 19 Tukang cukur 17 - 20 Tukang batukayu 276 - 21 Notaris - 1 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk di Desa Gadungan adalah bertani. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan terhadap lahan pertanian masih tinggi. Tekanan terhadap kawasan hutan akan semakin meningkat akibat semakin bertambahnya jumlah penduduk sedangkan luas lahan pertanian tetap bahkan semakin berkurang. c. Kepemilikan Tanah Pada daerah agraris, tingkat pemenuhan kebutuhan hidup atau tingkat kesejahteraan masyarakat sangat tergantung pada luas tanah produktif yang dimilki. Luas pemilikan lahan penduduk di Desa Gadungan, meliputi: tanah kering pemukiman 97 ha; pekarangan 172 ha; tegalladang 355,64 ha, tanah hutan hutan produksi seluas 568 ha Desa Gadungan 2010. Masyarakat jarang membudidayakan hijauan makanan ternak. Untuk mencukupi kebutuhan makanan ternak, masyarakat banyak yang memanfaatkan daun sengon, dan kerusakan yang terparah dari pengambilan daun terjadi pada RPH Jatirejo.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN