Letak Geografis dan Administratif Topografi, Hidrologi, Iklim dan Tanah

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak Geografis dan Administratif

Secara geografis RPH Jatirejo yang termasuk ke dalam Bagian Hutan Pare-Besowo terletak pada 7 ⁰44’10”LS‒7⁰58’28”LS dan 5⁰22’15”BT– 5 ⁰32’12”BT. Secara administratif, wilayah ini terletak di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, tepatnya di sebelah timur wilayah Kabupaten Kediri. Kelompok hutan Gadungan memiliki luas 3372,4 ha, sedangkan khusus wilayah pengelolaan RPH Jatirejo memiliki luas 2194,9 ha SPH III Jombang 2004. Batas-batas wilayah Desa Gadungan meliputi: sebelah Utara dibatasi oleh Desa Tertek, Kecamatan Pare; sebelah Selatan dibatasi oleh Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu; sebelah Timur dibatasi oleh Desa Krenceng, Kecamatan Kepung; sebelah Barat dibatasi oleh Desa Gedangsewu, kecamatan Pare.

4.2 Topografi, Hidrologi, Iklim dan Tanah

Keadaan topografi pada kelompok hutan Gadungan pada umumnya datar dengan kemiringan 0 ‒8. Jurang-jurang tidak dijumpai walaupun keadaan tanah sebenarnya menunjukkan adanya terjadi jurang. Ketinggian tempat mencapai 250 meter di atas permukaan laut. Topografi pada wilayah ini meliputi: berbukit dengan luas 74 ha dan landaidatar dengan luas 3627,2 ha SPH III Jombang 2004. Pada wilayah ini, sumber mata air terletak pada ketinggian 225 ‒275 m dpl. Menurut metode perhitungan Schmidt dan Ferguson, wilayah ini memiliki tipe iklim D, dengan rata-rata curah hujan 1887 mmtahun, rata-rata jumlah bulan basah 6 bulantahun, dan rata-rata bulan kering 5,2 bulantahun. Secara fisik tanah pada kelompok hutan ini sebagian besar terdiri dari tanah pasir lepas berwarna hitam. Jenis tanah berdasarkan Peta Tanah Tinjau Bagian Hutan Pare-Besowo tahun 2000, kelompok hutan Gadungan didominasi oleh tanah regosol coklat kekelabuan sedikit komplek regosol kelabu dan litosol. Secara umum sifat-sifat tanah tersebut yaitu memiliki tekstur tanah berlempung warna kelabu, struktur agak gumpal dan konsisten agak lekat, jika turun hujan akan mudah tererosi, serta horison tanah tidak tampak jelas SPH III Jombang 2004.

4.3 Kondisi Sosial Ekonomi