Analisis Penggunaan Lahan Eksisting terhadap Kemampuan Lahan

Peruntukan lahan RTRW yang tidak sesuai terhadap kemampuan lahan umumnya terjadi pada peruntukan kawasan permukiman, dengan proporsi kombinasi ketidaksesuaian terbesar pada permukiman perdesaan hunian jarang pada lahan kelas III sebesar 47,84 dari total luas permukiman perdesaan hunian jarang, kemudian kombinasi ketidaksesuaian peruntukan permukiman perkotaan hunian rendah pada lahan kelas III sebesar 47,31 dari total luas permukiman perkotaan hunian rendah dan kombinasi ketidaksesuaian peruntukan permukiman perkotaan hunian sedang pada lahan kelas III sebesar 43,18 dari total luas permukiman perkotaan hunian sedang Gambar 31.

5.7. Analisis Penggunaan Lahan Eksisting terhadap Kemampuan Lahan

dan RTRW Berdasarkan hasil overlay antara 3 parameter, yaitu peta penggunaanpenutupan lahan eksisting, peta peruntukan lahan RTRW, dan peta kemampuan lahan, maka dapat terlihat sejauh mana penggunaanpenutupan lahan eksisting yang sudah konsisten terhadap RTRW tetapi tidak sesuai dengan kemampuan lahannya, maupun sebaliknya. Serta dapat terlihat juga penggunaanpenutupan lahan eksisting yang tidak konsisten baik terhadap RTRW ataupun kemampuan lahannya. Menurut analisis, penggunaan lahan yang sesuai terhadap kemampuan lahannya namun tidak konsisten terhadap RTRW sebesar 1.310,77 Ha atau 8,98 dari total luas daerah penelitian, dan penggunaan lahan yang tidak sesuai terhadap kemampuan lahannya namun konsisten dengan RTRW sebesar 2.556,13 Ha atau 17,52 dari total luas daerah penelitian. Sedangkan penggunaan lahan yang tidak konsisten baik terhadap kemampuan lahan dan RTRW sebesar 2.101,03 Ha atau 14,40 dari total luas daerah penelitian, dan penggunaan lahan yang konsisten baik terhadap kemampuan lahan dan RTRW sebesar 8.619,24 Ha atau 59,08 dari total luas daerah penelitian. Dari Tabel 16 dapat terlihat bahwa sebesar 362,21 Ha 2,48 dari total daerah penelitian penggunaan kebunperkebunan tidak sesuai di lahan kelas VII yang diperuntukan untuk hutan lindung. Kemudian penggunaan pemukiman sebesar 518,00 Ha 3,55 dari total daerah penelitian tidak sesuai di lahan kelas III, namun konsisten di peruntukan permukiman perkotaan hunian rendah. Penggunaan kebunperkebunan sebesar 231,15 Ha 1,58 dari total daerah penelitian sesuai di lahan kelas IV, namun inkonsisten di peruntukan hutan lindung. Sedangkan sebesar 1.697,88 Ha 11,64 dari total daerah penelitian penggunaan hutan sesuai di lahan kelas VIII dengan peruntukan hutan konservasi. Tabel 16. Urutan 10 Besar Luas Ha dan Proporsi Luas Kombinasi 3 Parameter No Kombinasi I I I K K I K K Total Ha Ha Ha Ha Ha 1 VIII  HK  H - - - - - - 1697.88 11.64 1697.88 11.64 2 VII  HL  H - - - - - - 1594.20 10.93 1594.20 10.93 3 VIII  HL  H - - - - - - 1234.22 8.46 1234.22 8.46 4 III  PKT HR  P - - 518.00 3.55 - - - - 518.00 3.55 5 III  PKT HS  P - - 369.78 2.53 - - - - 369.78 2.53 6 VII  HL  KB PKB 362.21 2.48 - - - - - - 362.21 2.48 7 IV  PLK  T L - - - - - - 290.56 1.99 290.56 1.99 8 II  PKT HR  P - - 270.65 1.86 - - - - 270.65 1.86 9 III  PLK  P 257.15 1.76 - - - - - - 257.15 1.76 10 IV  HL  KB PKB - - - - 231.15 1.58 - - 231.15 1.58 Keterangan : I I : Penggunaan Lahan Inkonsistensi terhadap Kemampuan Lahan dan RTRW I K : Penggunaan Lahan Tidak Sesuai terhadap Kemampuan Lahan dan Konsisten terhadap RTRW K I : Penggunaan Lahan Sesuai terhadap Kemampuan Lahan dan Inkonsisten terhadap RTRW K K : Penggunaan Lahan Konsisten terhadap Kemampuan Lahan dan RTRW HL: Hutan Lindung, HK: Hutan Konservasi, PLK: Pertanian Lahan Kering, PKT HR: Permukiman Perkotaan Hunian Rendah, PKT HS: Permukiman Perkotaan Hunian Sedang H: Hutan, P: Pemukiman, KBPKB: KebunPerkebunan, TL: TegalanLadang Berdasarkan Tabel 17 penggunaan lahan yang inkonsisten terhadap kemampuan lahan dan RTRW paling banyak terjadi di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua sebesar 395,19 Ha atau 2,71 dari total daerah penelitian. Kemudian penggunaan lahan yang tidak sesuai terhadap kemampuan lahannya namun konsisten terhadap RTRW paling banyak terjadi di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua sebesar 297,25 Ha atau 2,04 dari total daerah penelitian, dan penggunaan lahan yang sesuai terhadap kemampuan lahannya dan inkonsisten terhadap RTRW paling banyak terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung sebesar 381,77 Ha atau 2,62 dari total daerah penelitian. Sedangkan penggunaan lahan yang konsisten terhadap kemampuan lahannya dan RTRW paling banyak terjadi di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua sebesar 1.770,18 Ha atau 12,14 dari total daerah penelitian. Tabel 17. Sebaran Analisis 3 Parameter di Daerah Penelitian No Kecamatan Desa I I I K K I K K Total Ha Ha Ha Ha Ha Ciawi 13.65 0.09 390.45 2.68 3.18 0.02 1005.34 6.89 1412.63 9.68 1 Bojongmurni 11.76

0.08 -

- 3.14

0.02 890.86

6.11 905.76