4. Tercapainya keseimbangan antara fungsi lindung dan budidaya.
2.5. DAS Daerah Aliran Sungai Ciliwung
Daerah Aliran Sungai DAS merupakan lahan total dan permukaan air yang dibatasi oleh suatu batas air topografi dan yang dengan salah satu cara
memberikan sumbangan terhadap debit suatu sungai pada suatu irisan melintang tertentu. Dinyatakan bahwa di Indonesia pada tahun 1989 terdapat 36 Daerah
Aliran Sungai DAS menderita erosi berat, 13 diantaranya terdapat di Pulau Jawa. Luas lahan kritis pada saat itu adalah sekitar 10,63 juta hektar, dimana
42,81 persen dan 57,19 persen dari luasan itu berturut-turut dijumpai di dalam kawasan hutan dan di luar kawasan hutan Rayes, 2007.
Salah satu dari beberapa DAS yang tergolong kritis dan termasuk ke dalam DAS super prioritas adalah DAS Ciliwung. Pada dekade ini DAS Ciliwung
mengalami perubahan-perubahan
kearah yang
merugikan, dimana
penggunaankonversi lahan bagian hulu bertambah besar, meningkatnya permukiman penduduk industri sepanjang sungai, dan fluktuasi debit yang tinggi.
Pada dasarnya, DAS Ciliwung mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan DAS kritis lainnya, akan tetapi ada beberapa hal yang menyebabkan DAS
Ciliwung mendapat sorotan yang lebih banyak dibandingkan DAS lainnya, antara lain karena:
a. Wilayah hilir DAS Ciliwung mencakup daerah ibukota Negara DKI
Jakarta yang sangat kaya akan aset-aset nasional dan pemukiman penduduk,
b. Kerusakan wilayah hulu DAS Ciliwung diakibatkan oleh tumbuh dan
berkembangnya perumahan, industri, pariwisataagrowisata, dan prasarana lainnya yang tidak berwawasan lingkungan, dan
c. Wilayah hulu DAS Ciliwung merupakan kawasan wisata yang terus
berkembang mengakibatkan tekanan terhadap sumberdaya ait terus berlanjut sehingga membutuhkan perencanaan yang dapat mengakomodasi
perkembangan tersebut. Berdasarkan data yang bersumber dari hasil review lahan kritis BPDAS
Citarum Ciliwung Tahun 2009, kerusakan lahan DAS Ciliwung hampir mencapai
40 persen. Dari total luas DAS Ciliwung yang mencapai 39.017,12 hektar, seluas 12.036,81 hektar atau 30,85 persennya mengalami kritis. Di lahan DAS Ciliwung
yang rusak 100 persen adalah Sukabumi. Dari total luas DAS Ciliwung di Sukabumi 52,58 hektar, seluruhnya saat ini rusak. Dan Cianjur menempati urutan
kedua yang lahan DAS-nya rusak akibat tedegradasi yakni dari total luas lahan 349,15 hektar, seluas 265,26 hektar atau 75,97 persen dalam keadaan kritis.
Sedangkan di urutan ketiga ditempati Kabupaten Bogor. Dari total lahan DAS Ciliwung 20.280,00 hektar, seluas 9.350,98 hektar sudah rusak atau 46,11
persennya kritis Harian Pos Kota, 19 Juni 2010.
2.6. Evaluasi Lahan