penawaran produk pada satu segmen pasar tertentu. Terdapat empat variabel bauran pemasaran marketing mix, yaitu strategi produk, strategi harga, strategi
penyalurandistribusi, dan strategi promosi. Marketing mix sebagai strategi pemasaran harus dijalankan sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan. Selain itu marketing
mix juga merupakan gabungan dari faktor-faktor yang dapat dikendalikan perusahaan.
2.2 Logika Fuzzy
Pencetus gagasan logika fuzzy adalah Prof. L. A. Zadeh 1965 dari California University. Sri Kusumadewi 2002 : 01. Pada prinsipnya himpunan fuzzy adalah
perluasan himpunan crisp, yaitu himpunan yang membagi sekelompok individu ke dalam dua kategori, yaitu anggota dan bukan anggota.
Sebelum munculnya teori logika fuzzy fuzzy logic, dikenal sebuah logika tegas crisp logic yang memiliki dasar benar atau salah secara tegas. Sebaliknya
logika fuzzy merupakan sebuah logika yang memiliki nilai kekaburan atau kesamaran fuzzyness antara benar dan salah secara bersamaan namun berapa besar kebenaran
dan kesalahan suatu nilai tergantung kepada bobot keanggotaan yang dimilikinya. Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu :
a. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami, seperti: MUDA, PAROBAYA, TUA.
b. Numeris, yaitu suatu nilai angka yang menunjukkan ukuran suatu variabel seperti : 45, 25, 50, dsb.
Alasan informasi linguistik sering direpresentasikan dalam istilah fuzzy adalah komunikasi yang dilakukan lebih cocok dan efisien jika dilakukan dalam istilah fuzzy,
pengetahuan kita tentang suatu hal pada dasarnya adalah fuzzy, dan banyak sistem
nyata yang terlalu kompleks jika digambarkan dalam istilah crisp tegas.
2.2.1 Teori Set Fuzzy
Fuzzy Set merupakan pengelompokan sesuatu berdasarkan variabel bahasa linguistic variable, yang dinyatakan dalam fungsi keanggotaan. Di dalam semesta pembicaraan
U universe of discourse. Fungsi keanggotaan dari suatu himpunan fuzzy tersebut bernilai antara 0 sampai dengan 1.
Teori fuzzy set pertama kali diperkenalkan oleh Zadeh 1965, telah dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan dimana deskripsi aktivitas,
observasi dan penilaian adalah subyektif, tidak pasti dan tidak presisi. Kata “fuzzy”
umumnya mengarah pada kondisi yang tidak ada batas dari aktivitas dan penilaian yang dapat diartikan secara tepat. Sebagai contoh, kita dapat dengan mudah
menggolongkan orang yang berusia 22 tahun kedalam kelas “wanita muda”, sementara itu tidak mudah untuk menentukan apakah wanita yang berusia 35 tahun
juga termasuk kedalam kelas tersebut, karena kata “muda” tidak memiliki batasan yang jelas. Sesuatu yang bersifat “fuzzy” seperti ini sangat sering dijumpai dalam
kehidupan sehari- hari, seperti kelas “penting” pada customer need, kelas “bagus”
untuk mobil, dan sebagainya. Hal ini dapat dipresentasikan dengan baik dengan menggunakan teori fuzzy.
Teori set fuzzy memberikan sarana untuk mempresentasikan ketidakpastian dan dapat digunakan untuk memodelkan ketidakpastian yang berhubungan dengan
kesamaran, ketidakpresisian, dan kekurangan informasi mengenai elemen tertentu dari masalah yang dihadapi.
Teori tentang fuzzy set dinyatakan dengan sebuah subset A dari semesta X, dimana transisi antara keanggotaan penuh dan bukan anggota lebih bersifat berderajat.
Sebuah nilai dalam interval [0,1] mempunyai derajat keanggotaan dari salah satu
anggota himpunan fuzzy x dikatakan bahwa himpunan fuzzy dipetakan ke nilai-nilai dalam interval [0,1] oleh fungsi
.
Misalkan merupakan tradisional set objek, misalnya bilangan real,
yang disebut semesta. Suatu fuzzy set pada dinyatakan dengan fungsi
keanggotaan yang menghubungkan setiap elemen dengan suatu nilai dalam
interval [0,1], dan dinotasikan dengan pasangan set {
}. Untuk
, pasti tidak berada di , jika berarti pasti berada
pada . Nilai yang diberikan tersebut menyatakan derajat keanggotaan dalam .
2.2.2 Triangular Fuzzy Number