mempertahankan tidur,
atau merasa tidak bugar ketika bangun tidur yang
dialami responden.yang
dibedakan berdasarkan
keparahannya Kategori :
0 – 7 : Tidak
ada insomnia 8
– 14 : Insomnia ringan
15 – 21 : Insomnia
sedang 22
– 28 : Insomnia berat
Tahun Angkatan
Tahun ketika mahasiswa memasuki
Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara
Kategori : 2012
2013 2014
2015 Wawancara
Kuesioner Ordinal
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional dimana penelitian ini menggambarkan prevalensi kejadian insomnia
pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Sumatera Utara. Variabel dikumpulkan dan diukur dalam waktu yang bersamaan dalam satu kali pengukuran dengan tidak
melakukan intervensi.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan pengambilan data dilakukan pada bulan September
– November 2015.
4.3. Populasi dan Sampel Penelitian
4.3.1. Populasi Penelitian Populasi target penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan populasi terjangkau adalah seluruh mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Dokter semester I, III, V, dan VII.
4.3.2. Sampel Penelitian Rumus besar sampel minimal yang digunakan untuk penelitian ini adalah :
n = Z
α
2
PQ d
2
Keterangan : n
: Besar Sampel Zα
: 1,96 P
: proporsi penyakit atau keadaan yang akan dicari = 0,5
Q : 1-P
D : tingkat ketepatan absolut yang ditetapkan = 0,1
n = Z
α
2
PQ d
2
n = 1.96
2
x0,5x 1 − 0,5
O, 1
2
= 97 = 120
Dengan demikian jumlah sampel minimal untuk penelitian ini sebanyak 97 orang, dan akan dibulatkan menjadi 120 orang. Menurut Gay dan Diehl 1992
semakin banyak sampel yang diambil maka akan semakin representatif dan hasilnya dapat digeneralisasi
.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-probality sampling yaitu quota sampling. Sampel diambil dari
empat angkatan dimana dari setiap angkatan diambil 30 orang, selanjutnya sampel dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin sehingga jumlah sampel untuk setiap
kelompok adalah lima belas orang.
4.3.3. Kriteria Penelitian A. Kriteria Inklusi
Aktif dalam perkuliahan. Bersedia ikut dalam penelitian
B. Kriteria Eksklusi Menggunakan obat-obatan yang dapat menyebabkan insomnia, seperti :
Beta-blocker, Corticosteroids, SSRI, anti H1 second-generation dan statins.
Menderita penyakit yang dapat mengganggu proses tidur, seperti : restless leg syndrome, arthritis, kanker, diabetes melitus, diabetes insipidus, OSA,
penyakit ginjal kronis, dan cluster headache.
4.4. Teknik Pengumpulan Data
Seluruh mahasiswa yang telah memenuhi kriteria inklusi akan mengisi lembar persetujuan setelah mendapatkan penjelasan yang terperinci dan jelas
dimasukkan sebagai subjek penelitian. Responden akan diwawancarai dengan Insomnia Severity Index yang telah divalidasi penggunaannya di Indonesia, dan
selanjutnya skor Insomnia Severity Index akandiinterpretasi untuk mengetahui derajat kejadian insomnia responden. Kemudian dilihat berapakah prevalensi
kejadian insomnia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
4.5. Pengolahan dan Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan beberapa hal : 1.
Editing, yaitu pencocokkan, pengecekan dan perbaikan isian dari kuesioner.
2. Coding, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
angka atau bilangan untuk mempermudah proses analisis data. 3.
Entry, yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program komputer. 4.
Cleaning, yaitu mengecek kembali data-data untuk melihat adanya kemungkinan
kesalahan-kesalahan kode,
ketidaklengkapan, dan
sebagainya. Kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 5.
Analyzing, yaitu menganalisis data yang diperoleh, diolah dengan menggunakan komputer dengan menggunakan program SPSS. Analisis
yang dilakukan adalah analisis univariat yang merupakan cara analisis pada penelitian deskriptif. Analisis ini dilakukan untuk menggambarkam
setiap variabel yang diteliti dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi dari masing-masing variabel.