Gambar : Properti Kursi dan Bangku yang digunakan dalam Pertunjukan
3.7 Instrument Musik
Instrument Musik yang digunakan dalam pertujukan Duanu oleh Sanggar Latah Tuah adalah
sebagai berikut:
3.7.1. Gitar
Gitar yang menjadi salah satu intrument penting dalam pertunjukan Duanu. Gitar sebagai pembawa
melodi mengiringi biola dan djimbe. Gitar yang digunakan adalah gitar akustik. Gitar akustik adalah jenis gitar dimana suara yang dihasilkan berasal dari
getaran senar gitar yang dialirkan melalui sadel dan jembatan tempat pengikat senar ke dalam ruang suara. Suara di dalam ruang suara ini akan beresonansi
terhadap kayu badan gitar. Jenis dan kualitas kayu serta jenis senar yang digunakan akan memengaruhi suara yang dihasilkan oleh gitar akustik. Gitar
akustik memiliki beberapa nama-nama dalam organnya. Headstock kepala, Nut pembatas antara kepala dan leher, Alat Pemutar, Frets, NeckLeher,
Heel Penghubung, Badan Gitar, Bridge, Bagian Belakang, Soundboard Bagian Penghasil Suara kotak resonansi, Bagian Sisi Samping, Lubang
suara, Senar, SaddleFretboard Fingerboard.
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Gitar yang
dipakai dalam pertunjukan
3.7.2. Biola
Biola adalah adalah salah satu intrument pembawa melodi. Intrument yang bisa menciptakan
musik melayu yang Harmoni. Biola adalah sebuah alat musik dawai yang
dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar G-D-A-E yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang
paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dan double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik
dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol
a
. Kertas
musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G.
Gambar : Biola yang digunakan dalam pertunjukan
3.7.3. Djembe
Universitas Sumatera Utara
Djembe adalah sebuah kayu yang berbentuk seperti gelas dan ditutup oleh kulit dengan tali sebagai alat untuk mengencangkannya. Yang
dimaksudkan untuk dimainkandipukul dengan tangan kosong. Sebuah alat musik pukul tradisional atau traditional drum yang berasal dari afrika. Pada
awalnya djembe dipakai oleh masyarakat afrika untuk alat komunikasi pada jaman dulu, ini dikarenakan karena jarak yang sangat jauh dari desa ke desa.
Selain itu alat musik tradisional ini pada jaman dulu banyak dipakai untuk acara suku tradisional afrika, khususnya dipakai untuk acara
spiritualkeagamaan. Pada umumnya djembe berukuran 12” 30cm pada diameternya, dan 24”60cm pada tingginya. Dan pada tingginya dibagi 2,
30cm pada bagian kakinya dan 30cm lagi untuk ukuran badannya. Djembe juga dapat ditemukan dalam ukuran yang lebih bervariasi, mulai dari yg terkecil dari
5” 13cm sampai yang terbesar 18” 46cm pada diameternya. Bunyi yang dihasilkan dari pukulan ke kulit djembe akan sangat tegas dan tajam,
dikarenakan dari bentuk djembe yang menyerupai piala dan terdapat rongga atau yang dalam hukum fisika dikenal sebagai Helmholtz resonator peristiwa
resonansi pada suatu rongga. Bunyi-bunyi yang dihasilkan dalam djembe juga dihasilkan oleh beberapa teknik pukulan seperti “bass”, “tone”, dan “slap”.
Namun semakin inovatifnya manusia dalam memainkan pukulan djembe, maka berbagai bunyi akan lebih variatif bunyinya. suara tinggi dan tajam, nada lebih
bulat dan penuh, dan bass yang rendah dan dalam. Rentak yang dimainkan dalam pertunjukan ini adalah rentak melayu. Yaitu zapin.
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Djembe yang digunakan dalam pertunjukan
3.7.4. Kompang
Kompang adalah sejenis alat musik tradisional dari klasifikasi membranofon. Bentuknya seperti sebuah kuali dan terbagi
kepada dua bagian yaitu baluh badan dan belulang. Baluh bingkai kompang dibuat dari
kayu pohon nangka. Dan belulang terbuat dari kulit kambing. Kompang dimainkan dengan
sebelah tangan sementara sebelah tangan lagi memukulnya. Kompang dapat dimainkan secara
duduk atau berdiri. Pada asasnya, kompang menghasilkan dua bunyi yaitu ‘pak’ dan bunyi ‘bung’. Pukulan ‘pak’ harus lebih berat daripada bunyi ‘bung’.
Bunyi ‘pak’ dihasilkan apabila bagian tengah kompang dipukul dengan tapak tangan sambil jari tangan terbuka. Kekuatan bunyi adalah hasil dari pukulan
tapak jari. Untuk menghasilkan bunyi yang tepat, sentuh tapak ibu jari dan jari anak mendahului jari yang lain sewaktu memukul. Bunyi ‘bung’ dihasilkan
sewaktu bagian pinggir permukaan kompang yaitu 13 daripada permukaan dipukul dengan jari. Apabila semua jari dalam keadaan tertutup sewaktu
Universitas Sumatera Utara
memukul. Waktu mengatur posisinya adalah dengan cara memegang
kompang.
Gambar : Kompang dan cara memainkan
3.7.5. Water Sound
Water sound atau suara air adalah instrument ber-klasifikasi idiofon atau alat musik yang bisa menghasilkan bunyi air, tetapi tidak terbuat dari
air. Seperti stick water dalam percussion. Hanya saja yang ini dibuat dan
Universitas Sumatera Utara
dinamai sendiri oleh
anak-anak sanggar latah
tuah UIN Suska Riau.
Instrument ini terbuat dari bambu yang sudah tua. Berwarna krim kecoklatan. Yang panjangnya satu meter. Badan bambu yang tua dan
kokoh ini kemudian dipaku dengan paku kayu yang kira-kira besar pake sekitar inch, lalu sisi atas instrument ditutup dengan triplek yang dibentuk
bulat sesuai dengan ujung bambu dengan alasana agar kacang hijau yang dimasukkan tidak akan tumpah. Lalu masukkan ¼ kacang hijau
kedalamnya agar dia dapat berjalan diantara paku-paku tadi dengan sempurna. Lalu ditutup sisi bawah dititp sama seperti diatas. Suara yang
dihasilkan adalah seperti suara air. Bisa seperti suara desiran air, bisa juga
seperti air mengalir. Mereka menamainya Water Sound.
Universitas Sumatera Utara
Gambar : Water Sound Oleh Sanggar Latah Tuah UIN Suska Riau
3.7.6. Metronom
Metronom adalah salah alat musik yang termasuk dalam klasifikasi idiofon yang terbuat dari batok kelapa yang fungsinya sama seperti
metronom pada umumnya yaitu mengatur tempo. Metronom dimainkan dengan diketukkan dengan kayu pemukulnya. Tempo yang dimainkan
sesuai dengan musik dan latar pertunjukan.
Gambar : Metronom yang
terbuat dari Batok Kelapa oleh
anak-anak Sanggar Latah Tuah
3.8. Teknik Penyajian