Proses Persiapan Panggung Deskripsi Pertunjukan Duanu Oleh Sanggar Latah Tuah Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska)

menampilkan Duanu sebagai cerita nyata yang mereka harap bukan hanya pada Riau saja yang tau tentang Suku Laut Duanu dan dilemanya saat ini tapi juga pesan untuk Indonesia agar memelihara kebudayaan kita jangan sampai punah.

3.6. Proses Persiapan Panggung

Proses persiapan panggung dalam pertunjukan Duanu yaitu: 3.6.1. Panggung Dalam persiapan panggung pertunjukan Duanu ini panggung disetting dengan beberapa settingan tempat: - Settingan pertama. Panggung dibuat seperti dalam kelahiran peradaban baru yang menjadi awal kegelisahan Suku Laut Duanu. Seperti dalam suasana alam bawah sadar yang hiruk pikuk. - Settingan kedua. Panggung yang hanya ada satu kursi dan level tempat lesehan dibuat seperti sebuah pondok kumuh tempat biasa tokoh si pemuda yang sedang mabuk . - Settingan ketiga. Panggung dibuat seperti dalam suasana menongkah kerang di laut. Yang mana diilustrasikan dengan beberapa tarian kontemporer dan tari manongkah kerang. - Setting keempat. Panggung dibuat seperti sebuah desa suku Laut Duanu Tempat Wati dan Mak tinggal. Didepan rumah menghadapa kelautan yang mana lautan itu tak lagi jadi alam yang bersahabat bagi mereka. Beberapa perlengkapan yang mendukung panggung antara lain:

3.6.1.1 Sound System

Universitas Sumatera Utara Sound system adalah perlengkapan untuk memperjelas suara ketika dipanggung agar dialog yang ucapkan, musik yang dimainkan, sampai kepada penonton yang bahkan duduknya jauh dari panggung. Gambar : Perlengkapan sound system pertunjukan

3.6.1.2 Lighting Pencahayaan Lampu

Salah satu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting. Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya. Dalam teater, lighting terbagi menjadi dua yaitu: 1. Lighting sebagai penerangan. Yaitu fungsi lighting yang hanya sebatas menerangi panggung beserta unsur-unsurnya serta pementasan dapat terlihat. Universitas Sumatera Utara 2. Lighting sebagai pencahayaan. Yaitu fungsu lighting sebagai unsur artisitik pementasan. Yang satu ini, bermanfaat untuk membentuk dan mendukung suasana sesuai dengan tuntutan naskah. Dalam sebuah pementasan, semua orang memiliki peran yang sama pentingnya antara satu dengan lainnya. Jika salah satu bagian terganggu, maka akan mengganggu jalannya proses produksi secara keseluruhan. Begitu pula dengan “tukang tata cahaya’. Dia juga menjadi bagian penting selain sutradara dan aktor, disamping make up, stage manager, dan unsur lainnya. Dengan kata lain, lightingman juga harus memiliki disiplin yang sama dengan semua pendukung pementasan. Peralatan yang digunakan dalam pencahayaan adalah: 1. Lampu: sumber cahaya, ada bermacam, macam tipe, seperti par 38, halogen, spot, follow light, focus light, dll. 2. Holder: dudukan lampu. 3. Kabel: penghantar listrik. 4. Dimmer: piranti untuk mengatur intensitas cahaya. 5.Main light: cahaya yang berfungsi untuk menerangi panggung secara keseluruhan. 6. Foot light: lampu untuk menerangi bagian bawah panggung. 7. Wing light: lampu untuk menerangi bagian sisi panggung. 8. Front light: lampu untuk menerangi panggung dari arah depan. Universitas Sumatera Utara 9. Back light: lampu untuk menerangi bagian belakang panggung, biasanya ditempatkan di panggung bagian belakang. 10. Silouet light: lampu untuk membentuk siluet pada backdrop. 11. Supper light: lampu untuk menerang bagian tengah panggung, biasanya ditempatkan tepat di atas panggung. 12. Tools: peralatan pendukung tata cahaya, misalnya circuit breaker sekring, tang, gunting, isolator, solder, palu, tespen, cutter, avometer, saklar, stopcontact, jumper, dll. 13. Seri light, lampu yang diinstalasi secara seri atau sendiri-sendiri. 1 channel 1 lampu 14. Paralel light, lampu yang diinstalasi secara paralel 1 channel beberapa lampu. Seperti yang telah dipaparkan di atas, secara sederhana hal-hal tersebut adalah yang pada umumnya harus diketahui oleh Lightingman, selanjutnya baik tidaknya tatacahaya bergantung pada pemahaman, pengalaman dan kreatifitas dari lightingman. Gambar : Holder dalam Penataaan Panggung Universitas Sumatera Utara Gambar : Lampu Halogen sebagai sumber pencahayaan Gambar : Dimer sebagai pengatur intesitas Cahaya

3.6.2. Kostum

Dalam pementasan teater, kostum juga memegang peranan yang penting,bukan hanya sekedar penutup tubuh pemain atau fungsi utamanya saja dan bukan sekedar fasilitas pemeran.Bahkan untuk saat ini kostum memiliki ruang tersendiri dalam dunia rupa.Kostum pementasan teater merupakan bahasa visual tersendiri dan salah satu alat komunikasi pemeran dan penonton bahasa non ferbal. Walaupun dalam struktur kerja, penata kostum adalah Universitas Sumatera Utara pembantu aktoraktris dalam melakoni peran, akan tetapi penata kostum bisa berbicara di atas panggung melalui karyanya,maka dari itu sangat penting adanya dialektika antara para penata,aktoraktris,dan sutradarasemua yang terlibat di dalam garapan tersebut. Dalam pementasan teater satu dan lainnya saling terkait,saling mempengaruhi,saling menopang dan berdiri pada posisi yang sama pentingnya untuk mencapai suatu momentum yang bersinergi. Kostum yang digunakan beberapa pemain dalam pertunjukan Duanu pada tokoh-tokoh pemain antara lain: 1. Pemuda : Kostum yang digunakan tokoh si pemuda ini adalah menggambarkan bahwa sipemuda adalah masyarakat suku laut Duanu yang terombang ambing oleh keadaan. Oleh ketakberdayaannya menghadapi problematika hidup yang semakin hebat. Semakin canggih pemikiran dan juga teknologi. Itu sebab nya pemuda mengenakan kostum selayaknya orang yang putus asa pada kehidupan sebagai seorang pemabuk berat dan hampir gila Gambar : kostum pertunjukan tokoh si pemuda 2. Wati : Sebagai seorang perempuan melayu pedalaman yang dalam kebudayaannya adalah perempuan yang bajunya masih sopan da tertutup yang masih kental akan kebudayaan islamnya. Wanita yang diperankan Universitas Sumatera Utara sebagai wati ini menggunakan kostum baju kurung dengan rok dan memakai jilbab. Gambar : kostum pertunjukan tokoh si Waty 3. Emak : Sebagai seorang wanita paruh baya yang hidup dalam kebudayaan proto melayu wanita yang berperan sebagai Emak ini memakai Kostum selendang, baju blus orang tua paruh baya dan sarung yang dililitkan sebagai rok. Gambar : Kostum pertunjukan pada Emak Universitas Sumatera Utara 4. Aktor penari Kontemporer : Sebagai penari yang memerankan hiruk pikuk suku laut Duanu. Aktor ini mengenakan Kostum yaitu manset warna kulit sebagai baju, dibalut kain putih yang dibentuk seperti kancut, dan stocking kulit yang dipakai kewajah sebagai topeng kelahiran peradaban baru. Gambar : Kostum penari kontemporer kelahiran peradaban baru 5. Aktor penari kontemporer : Kostum yang digunakan adalah oleh penari kontemporer yang menggambarkan bahwa Suku Laut Duanu adalah suku yang masih kental akan tradisi-tradisi nya ini ditampilkan oleh aktor dengan kostum yaitu baju celana serta topi yang dibentuk dari jerami yang dicat berwarna coklat ditambah dengan ornamen bulu-bulu ayam sebagai penghias ditopinya. Universitas Sumatera Utara Gambar : Kostum yang dikenakan penari

3.6.3. Properti

Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan. Properti juga sebagai pembangun atmosfer dan indikator ruang dan waktu pementasan itu sendiri. Properti yang digunakan dalam pertunjukan ini adalah :

3.6.3.1. Penongkah Kerang

Penongkah adalah papan atau keranjang yang dibuat untuk mengambil kerang dilumpur. Yang cara menggunakannya adalah dengan mendorong dilumpur. Menongkah itu adalah sebuah aktifitas unik, atau khusus yang dimiliki oleh masyarakat duanu atas pulaunya. Dalam rangka menangkap atau mencari kerang, khsusnya kerang darah atau kerang darat. Dan kekhusussan ini tidak dimiliki oleh komunitas-komunitas lain. dan ini hanya ada pada masyarakat duanu, dimana mereka menongkah dengan sekeping papan diatas hamparan pantai yang sangat becek dan cukup licin sekali. Universitas Sumatera Utara Gambar : properti alat penongkah kerang dalam pertunjukan

3.6.3.2 Kain Putih

Kain Putih sebagai backgroound penari kontemporer. Menandakan kelahiran peradaban baru. Lebar kain sekitar 5 Meter. Gambar : properti kain putih dalam pertunjukan

3.6.3.3 Botol Bir

Botol bir yang digunakan sipemuda sewaktu mabuk. Sebagai salah satu properti yang menjadi pelengkap karakter pemuda. Universitas Sumatera Utara Gambar : Properti Botol Bir yang selalu dibawa bawa oleh si pemuda

3.6.3.4. Parang

Salah satu properti yang digunakan si pemuda dalam pertunjukan sebagai bentuk sebuah kemarahan dan kebenciannya pada Hidupnya. Yang selalu dibawa bawanya ketika ada orang yang mencoba mengusili hidupnya. Gambar : Properti parang yang dipakai sipemuda dalam pertunjukan

3.6.3.5 Kursi dan Bangku

Kursi sebagai salah satu properti yang penting digunakan dalam panggung sebagai pelengkap pertunjukan. Yang digunakan oleh si pemuda sebagai tempat duduk saat dia mabuk. Dan tempat duduk diteras rumah Wati dan Emak. Universitas Sumatera Utara Gambar : Properti Kursi dan Bangku yang digunakan dalam Pertunjukan

3.7 Instrument Musik