Bukan pada reaksi personal pemainpelakon. Hal ini dapat dilihat dari aspek - aspek musik tersebut, misalnya tempo sebuah musik. Jika tempo sebuah musik
lambat, maka kebanyakan teksnya menceritakan hal - hal yang menyedihkan sehingga musik itu melambangkan akan kesedihan. Dan berpengaruh pada reaksi
pemain. Dalam konteks ini musik berfungsi sebagai perlambangan.
3.8.3. Menanggapi Musik Dari Isi Perasaannya
Bahwa pemainpelakon juga harus peka ketika musik dimainkan menanggapi nya bukan Cuma dari irama musik itu, melodinya tetapi juga isi perasan dari
musik tersebut. Karna ketika musik itu main. Artinya pemusik dan pemain sedang berkomunikasi untuk menciptakan harmoni dalam sebuah pertunjukan
agar sampai pada penonton maksud dari pertunjukan tersebut.
3.8.4. Menanggapi Isi Dari Syair Lagunya
Menanggapi isi dari syair lagu tersebut bukan hanya sekedar ditanggapi tapi difahami bahwa benar-benar syair lagu yang menjadi soundtrack pertunjukan itu
sejalan dengan naskah dan alur cerita. Seperti syair lagu Manongkah Kerang Oleh Sanggar Latah Tuah yang diciptakan sesuai dengan lakon pertunjukan dan
keadaan nyata kegiatan yang dilakukan masyarakat suku Laut Duanu pada umumnya.
3.9. Alur Pertunjukan Cerita Duanu Plot
Universitas Sumatera Utara
Plot atau Alur cerita merupakan rangakaian peristiwa yang saling berhubungan dengan sebab-akibat. Alur atau plot disusun dengan tujuan untuk mengungkapkan
buah fikirannya secara khas. Pengungkapan lewat jalinan plot yang baik akan menciptakan ruh yang mampu menggerakkanalur cerita drama itu sendiri. alur yang
dipakai dalam pertunjukan Duanu ini adalah alur suspense : dugaan, prasangka. Rangkaian ketegangan yang mengundang pertanyaan dan keingintahuan penonton.
Suspense akan menumbuhkan dan memelihara keingintahuan penonton dari awal sampai akhir cerita. Artinya fikiran penontonsenantiasa diselimuti oleh pertanyaan
yang menegrah kepada akibat yang akan terjadi pada setiap peristiwa dramatik.
15
3.9.1. Bagian Awal Cerita
Jenis plot yang digunakan dalam Cerita Pertunjukan Duanu ini adalah Single Plot yaitu satu alur cerita dan satu konflik yang bergerak dari awal sampai dengan
akhir. Ciri khas alur ceritanya secara garis besar, memiliki kesetiaan pada satu konflik yang bergerak dari awal sampai akhir cerita. Dan dalam petunjukan Duanu ini
memiliki bagian awal, bagian isi cerita dan bagian akhir cerita.
Bagian awal cerita dalam Pertunjukan Duanu ini menceritakan tentang mulai lahirnya suatu peradaban yang menggeruskan tradisi Duanu. Munculnya keresahan
dan kedilemaan yang ditandai dengan amuka-amukan yang tak tau untuk siapa. Pemberontakan bahwa mereka tak ingin hidup dengan suku-suku lainnya, tak ingin
ada perkawinan dengan budaya lain karena itu dapat menghilangkan kebudayaan mereka. Dengan lahirnya generasi baru. Ya. mereka suku laut Duanu. Komunitas
15
Rikrik El Saptaria 21-23 :2006 Acting Handbook, Paduan Praktis Untuk Film dan Teater. Rekayasa Sains
Universitas Sumatera Utara
Adat Terpencil yang masih awam yang tau nya hidup hanya dengan memanfaatkan apa yang ada disekitar, sementara untuk pergi merantau mencari kehidupan sama
saja dengan menghilangkan kebudayaan mereka. Kehiruk pikukan itu diilustrasikan dengan sebuah gerakan kontemporer yang absurd. Mengandai-andai bahwa laut
sawah dan isinya yang dahulu bersahabat dengan mereka, yang bisa mereka manfaatkan sebagai kebutuhan hidup kini mengalami abrasi dan tak ada lagi yang
tersisa. Semua tanpak rata. Kebiasaan manongkah kerang yang biasa mereka lakukan hanya tinggal alat nya saja. Tak ada yang bisa ditangkap tak ada hasil tak
ada yang dapat dijadikan penghidupan. Dan kehidupan akan tetap dijalani.
3.9.2. Bagian Isi Cerita
Klimaks ditandai dengan munculnya seorang pemuda yang dirinya pun telah diliputi dilema tapi salah satu cara menenangkannya adalah dengan mabuk minum
tuak. Masuknya kebudayaan-kebudayaan seperti minum tuak, berjudi dan bahkan main perempuan adalah hal dapat melepaskannya dari kejenuhannya akan apa yang
dirasakannya. Tetapi tetap dalam batinnya sedih karena ia pun sadar bahwa ia telah menyia-nyiakan hidupnya hanya untuk melakukan hal yang tidak berguna tanpa
mencari penghasilan. Ya. batinnya pun sebenarnya tertekan karena laut yang tak bersahabat membuatnya enggan untuk menongkah kerang. Laut yang kini hanya
tinggal cerita. Sipemuda hanya duduk berbicara keresahannya sendiri seakan-akan ada yang mendengar keluhannya. Ia pergi meninggalkan keresahannya dipondok itu
dengan langkah gontai masih sambil mabuk.
Universitas Sumatera Utara
3.9.3. Bagian Akhir Cerita
Hiruk pikuk masih tetap ada. Dilema masih tetap melanda terutama pada waty dan Emak. Yang menjadi bagian besar kehidupan Duanu. Emak yang masih tak terima
dengan keadaan yang seperti ini, ia masih menginginkan kehidupan dimana laut bersahabat dan keluarganya utuh. Kini ia hanya hidup dengan waty. Anak
bungsunya putra dan suaminya telah ditelan gelombak laut saat hendak mencari penghidupan. Kini yang bisa dilakukan emak hanya termangu meratapi nasib dan
menunggu kepunahan. Sedang waty yang selalu saja membuka pola fikir Emak bahwa akan ada kehidupan yang lebih baik. Tapi Emak tak mau terima. Perasaan
waty pun hancur. Hanya dengan Emaklah ia hidup tapi Emak pun tak tak mau terima keadaan seperti ini. Memberontak tapi tak tau pada siapa. Hingga akhirnya
waty hanya bisa menjerit memohon pada Tuhan dengan segenap ketidak warasannya menghadapi hidup. Jika Emak saja ornagtuanya tak lagi mau
mendegarkan tanggapan Waty. Lalu pada siapa lagi dia kan bertukar fikiran. Ya. hanya pada diri sendiri. hingga lama-lama ia pun menerima apa yang mak katakan.
Bahwa kita akan punah secara perlahan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV STRUKTUR LAGU MANONGKAH KERANG DALAM
PERTUNJUKAN DUANU OLEH SANGGAR LATAH TUAH UIN SUSKA RIAU
4.1 Pengantar