Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

commit to user 31 Irak Menuju Era Pasca Saddam terbitan tahun 2003, Wirawan Sukarwo yang berjudul Tentara Bayaran AS di Irak terbitan tahun 2009, Siti Muti’ah yang berjudul Irak di Bawah Kekuasaan Amerika terbitan tahun 2004, serta karya Trias Kuncahyono yang berjudul “Bulan Sabit di Atas Baghdad” terbitan tahun 2005, dan yang berjudul “Dari Damascus ke Baghdad” terbitan tahun 2004. Sumber data yang telah diperoleh kemudian dikaji, diklasifikasikan dan selanjutnya dibandingkan antara sumber yang satu dengan yang lainnya serta dianalisis data tersebut sehingga diperoleh data sejarah yang akurat yang dapat digunakan untuk menyusun cerita sejarah yang obyektif, menarik dan dapat dipertanggungjawabkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan cara teknik studi pustaka. Teknik studi pustaka adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa surat kabar dan juga buku-buku yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Dalam melakukan studi pustaka diperlukan pengetahuan tentang perpustakaan sebagai sumber literatur yang diperlukan dalam mencari materi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti dari literatur yang tersedia Hadari Nawawi, 1993 : 133. Studi pustaka merupakan sebuah penelitian di perpustakaan yang bertujuan mengumpulkan data dengan bantuan bermacam- macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya : buku, surat kabar, majalah dan dokumen. Data tersebut berfungsi sebagai wahana informasi terhadap materi yang akan dibahas dalam penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi maka peneliti juga bisa memanfaatkan internet dalam rangka studi pustaka untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tema penelitian. Studi pustaka ini dilakukan sistem kartukatalog atau menggunakan komputer dengan cara mencatat beberapa sumber tertentu yang berkaitan dengan penelitian dengan mencantumkan keterangan mengenai nama pengarang, judul buku maupun subjek yang dicari. Oleh karena itu perlu mengingat kata kunci yang terdapat dalam subjek yang dibahasnya, sehingga menemukan buku dan artikel yang dimaksudkan dalam katalog atau komputer. Buku-buku dan artikel yang commit to user 32 telah ditemukan di perpustakaan dibaca dan dipahami, kemudian dicatat hal-hal yang dianggap penting dan relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Dengan demikian diperoleh data yang akan digunakan dalam penulisan skipsi ini.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang dipergunakan adalah teknik analisis historis. Menurut Kuntowijoyo yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman, 1999 : 64, interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut dengan juga analisis sejarah. Analisis sendiri berarti menguraikan, dan secara terminologis berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan. Analisis dan sintesis, dipandang sebagai metode-metode utama dalam interpretasi. Nugroho Notosusanto 1978 : 38 teknik analisis data historis adalah analisis data sejarah yang menggunakan kritik sumber sebagai metode untuk menilai sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan sejarah. Menurut Berkhofer yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman 1999 : 64, analisis sejarah bertujuan melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh. Analisis data dilakukan setelah pengumpulan data yang kemudian dilanjutkan dengan proses perbandingan antara data yang satu dengan yang lain. Langkah ini dilakukan secara berulang-ulang hingga didapatkan fakta sejarah yang akurat. Fakta merupakan bahan yang dijadikan sejarawan sebagai bahan untuk menyusun historiografi. Pengkajian fakta-fakta sejarah oleh sejarawan tidak terlepas dari unsur subyektifitas, sehingga diperlukan konsep-konsep dan teori-teori sebagai kriteria penyeleksi. Sidi Gazalba 1981 : 38 mendefinisikan fakta sebagai usaha pikiran manusia untuk merumuskan kenyataan itu sendiri dari bahan-bahan yang diwarisi. Menganalisis dari suatu peristiwa sejarah diperlukan adanya kritik ektern dan kritik intern karena setiap peneliti cenderung memiliki unsur subjektifitas terutama dalam abstraksi fakta. Untuk mengurangi kecenderungan tersebut, seorang peneliti harus mempunyai kerangka teoritis dan metodologi yang kuat, sehingga fakta-fakta sejarah yang telah dianalisis akan menjadi suatu penelitian sejarah yang dapat diakui kebenarannya. commit to user 33 Heuristik Kritik Interpretasi Historiografi Fakta Sejarah Jejak Peristiwa Sejarah F. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian adalah langkah-langkah penelitian dari awal yaitu persiapan memmbuat proposal sampai pada penulisan hasil penelitian. Empat tahap yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian yaitu; heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Keterangan : 1. Heuristik Heuristik berasal dari kata Yunani heurishein yang artinya memperoleh. Dalam pengertian yang lain, heuristik adalah kegiatan menghimpun jejak-jejak masa lampau dengan cara mengumpulkan bahan-bahan tertulis, tercetak dan sumber lain yang relevan dengan penelitian. Pada tahap ini diusahakan mencari dan menemukan sumber-sumber tertulis berupa buku-buku yang relevan dan surat kabar. Dalam penelitian ini digunakan sumber data tertulis, baik primer maupun sekunder. Sumber tertulis primer berupa surat kabar seperti Solo Pos terbitan tahun 203-2005, Kompas terbitan tahun 2003-2005, Republika terbitan tahun 2003-2005 dan majalah News terbitan tahun 2003-2005. Sedangkan sumber tertulis sekunder berupa buku-buku antara lain karya Musthafa Abd. Rahman yang berjudul Geliat Irak Menuju Era Pasca Saddam terbitan tahun 2003, Wirawan Sukarwo yang berjudul Tentara Bayaran AS di Irak terbitan tahun 2009, Siti Muti’ah yang berjudul Irak di Bawah Kekuasaan Amerika terbitan tahun 2004, serta karya Trias Kuncahyono yang berjudul “Bulan Sabit di Atas Baghdad” terbitan tahun 2005, dan yang berjudul commit to user 34 “Dari Damascus ke Baghdad” terbitan tahun 2004. Selain itu juga dikumpulkan artikel-artikel dari internet tentang situasi Irak pasca invasi Amerka Serikat. 2. Kritik Kritik adalah kegiatan untuk menyelidiki apakah data yang diperoleh autentik dan dapat dipercaya atau tidak. Setelah data yang terkumpul, diklasifikasikan data yang tidak autentik dan tidak mendukung penelitian dengan data yang autentik serta mendukung penelitian. Kritik dapat dilakukan dengan dua cara, yakni kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern adalah kritik terhadap autentisitas sumber, apakah sumber yang dikehendaki asli atau tidak, utuh atau turunan salinan. Kritik ekstern dilakukan terhadap sumber yang diperoleh berdasarkan bentuk fisik atau luarnya berupa bahan kertas atau tinta yang digunakan, jenis tulisan, gaya bahasa, hurufnya, dan segi penampilan yang lain. Uji keaslian sumber dilakukan dengan pertanyaan : kapan sumber dibuat?, di mana sumber dibuat?, siapa yang membuat?, dan dari bahan apa sumber dibuat?. Kritik ekstern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat kapan sumber itu dibuat, di mana sumber itu dibuat, siapa pengarangnya dan bagaimana latar belakang pendidikan pengarang. Sebagai contoh kritik ekstern terhadap buku“Bulan Sabit di Atas Baghdad” karya Trias Kuncahyono, buku tersebut di buat tahun 2005 dari sebuah perjalanan jurnalistik di Irak tahun 2003 yang kemudian dipadukan dengan bahan-bahan lain sebelum penyusunan buku oleh Trias Kuncahyono wartawan Kompas yang merupakan seorang lulusan dari jurusan Hubungan Internasional Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kritik intern adalah kritik yang berhubungan dengan kredibilitas dari sumber sejarah apakah isi, fakta dan ceritanya dapat dipercaya dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan. Kritik intern dapat ditempuh dengan cara membandingkan berbagai isi dan fakta yang terdapat dalam sumber, misalnya kritik intern terhadap buku “Geliat Irak Menuju Pasca Saddam” karya Musthafa Abd. Rahman dan buku karangan Siti Muti’ah yang berjudul Irak di Bawah Kekuasaan Amerika yang mengupas situasi Irak pasca Invasi Amerika tahun 2003 commit to user 35 yang di dalamnya juga mengisahkan sejarah Irak di bawah rezim Saddam Husein dan latar belakang invasi AS serta damapak invasi . Sumber tersebut dibandingkan dengan buku “Tentara Bayaran AS di Irak” karya Wirawan Sukarwo yang mengupas masalah Konspirasai neoliberal AS, invasi AS ke Irak, dan Proyek rekontuksi Irak pasca perang. 3. Interpretasi Menurut Nugroho Notosusanto 1978 : 40, interpretasi adalah suatu usaha menafsirkan dan menetapkan makna serta hubungan dari fakta-fakta yang ada, kemudian dilakukan perbandingan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain, sehingga terbentuk rangkaian yang selaras dan logis. Menurut Berkhofer yang dikutip oleh Dudung Abdurrahman 1999 : 64 bertujuan untuk melakukan sintesis atas sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu ke dalam suatu interpretasi yang menyeluruh, sehingga dapat dikatakan sebagai suatu bentuk analisa. Interpretasi yang dilakukan dalam penelitian adalah kegiatan dalam metode sejarah untuk menghubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, sehingga dapat diketahui mengenai kondisi sosial, politik dan, ekonomi Irak setelah rezim Saddam Hussein jatuh Tahun 2003-2005 yang menjadi objek penelitian. Fakta-fakta tersebut kemudian ditafsirkan, diberi makna dan ditemukan arti yang sebenarnya, sehingga dapat dipahami makna sesuai dengan pemikiran yang relevan, logis dan berdasarkan obyek penelitian yang dikaji. Dari kegiatan kritik sumber dan interpretasi tersebut dihasilkan fakta sejarah. 4. Historiografi Historigrafi merupakan langkah terakhir dari metode sejarah untuk menyampaikan fakta sejarah dalam bentuk penulisan sejarah berdasarkan bukti berupa sumber-sumber data sejarah yang dikumpulkan, dikritik, dan diinterpretasi. Historiografi dalam penelitian diwujudkan dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi yang berjudul “Irak Setelah Jatuhnya Rezim Saddam Husein Tahun 2003 – 2005 ”. commit to user 36

BAB IV HASIL PENELITIAN