commit to user
80
milisi Irak. Insiden itu menewaskan beberapa personel Blackwater dan sejumlah pasukan koalisi.
Personel Blackwater adalah yang paling sering menjadi sasaran para gerilyawan ataupun pasukan pemberontak di Irak. Kemiripan mereka dengan
tentara reguler menjadi salah satu faktor utamanya. Personel PMC ini sering tewas di dalam tugas akibat salah perhitungan yang disebabkan kurangnya data intelijen
dalam misi mereka. Salah satu hal yang membedakan PMC dengan satuan militer reguler adalah akses terhadap data intelijen. Sebagai perusahaan swasta, mereka
sering kesulitan atau bahkan tidak mendapatkan data intelijen terkait misi yang akan mereka jalankan.
Namun, terlepas dari segala kelemahan yang ada, PMC ini memang tampil dengan wajah yang garang. Mereka terkenal memiliki nyali baja di wilayah tugas.
Selain itu, mereka juga kerap menciptakan aturan hukum sendiri tanpa mempedulikan ekses bagi pihak yang menyewa jasa mereka. We are not simply a
private militery company, begitu perkataan sang manajer dalam mempromosikan
perusahaan ini. Bahkan, mereka berani mengatakan kalau mereka adalah militer profesional yang dapat menjadi solusi bagi operasi-operasi keamanan di dunia.
c. DynCorp
Perusahaan penyedia tentara bayaran lainnya yang mendapatkan kontrak di Irak pascainvasi adalah DynCorp. Berbeda dengan Halliburton yang
memperkenalkan dirinya sebagai perusahaan kontraktor dan energi, DynCorp secara terang-terangan menunjukkan dirinya sebaga perusahaan jasa keamanan
security. DynCorp
didirikan pada 1946 pasca-perang dunia kedua. Pendirian perusahaan ini pada awalnya merupakan solusi atas melimpahnya jumlah veteran
perang pascaperang dunia kedua. Selain banyaknya jumlah veteran perang, jumlah persenjataan yang dimiliki juga masih sangat banyak. Atas dasar itulah, DynCorp
didirikan dan kemudian berhasil mempekerjakan ribuan tenaga kerja. Pendirian
commit to user
81
DynCorp saat itu didukung penuh oleh Presiden AS Henry S. Truman
www.dyncorp.com diunduh tanggal 7 Agustus 2010.
DynCorp adalah perusahaan penyedia tentara bayaran yang memiliki
kantor pusat di Virginia, AS. Para pendiri perusahaan ini adalah para mantan pilot perang dunia kedua. Semenjak berakhirnya perang, mereka juga semakin
kehilangan pekerjaan. Untuk menyiasati hal ini, mereka mendirikan perusahaan pengangkut kargo yang bernama California Eastern Airways. Perusahaan ini
menggunakan koneksi dertgan pihak militer untuk mendapatkan proyek-proyek pengangkutan kargo bagi keperluan militer. Dengan koneksi itu, mereka sering
mendapatkan proyek besar ketika sebuah perang berlangsung. Salah satu perang yang melibatkan mereka secara aktif adalah Perang Korea tahun 1950-an
www.dyncorp.com diunduh tanggal 7 Agustus 2010.
Setelah mereka memiliki cukup modal sekaligus reputasi yang baik dalam bisnis, mereka pun merambah ke bidang lain seperti pengawalan pribadi,
pelatihan militer, dan lain-lain. Bidang-bidang bisnis yang mereka kembangkan tidak pernah jauh dari dunia militer, karena akses dan klien mereka yang paling
besar adalah militer itu sendiri. Satu hal yang menjadi ciri khusus dari DynCorp adalah komitmen mereka untuk menghindari keterlibatan secara langsung dalam
situasi perang terbuka layaknya militer, resmi. Dengan kata lain, mereka adalah tentara bayaran yang low profile dan berada di belakang layar
www.dyncorp.com diunduh tanggal 7 Agustus 2010.
Dalam tender rekonstruksi pascaperang di Irak DynCorp ikut ambil bagian sebagai PMC yang aktif Seperti halnya Halliburton yang menjadikan Dick
Chenev sebagai perantara kepentingan antara pemerintah dan perusahaan, DynCorp juga menjadikan Paul Lombardi sebagai penghubung berbagai irisan
kepentingan tersebut. Keduanya Cheney dan Lombardi menggunakan akses koneksi mereka dengan pemerintahan pusat Koneksi yang dimiliki oleh Lombardi
berasal dari jejak kariernya di lingkungan militer AS. Walaupun bukan sebagai personel militer resmi, jasanya selalu dipakai oleh militer. Sebelum menjadi
commit to user
82
pimpinan DynCorp dia pernah merintis karier pada sejumlah organisasi swasta rekanan militer AS. Di antara organisasi tersebut antara lain; Army Aviation
Association of America, American Defense Preparadness Association, American Society of Naval Engineers, Armed Forces Communications and Electronis
Association AFCEA, Navy League, Air Force Association, serta Association of
the US Army . Pengalaman panjangnya bersama militer AS itulah yang
membuatnya memiliki koneksi dengan pemerintahan AS saat tender rekonstruksi www.globalsecurity.org
diunduh tanggal 7 Agustus 2010. Dalam proyek rekonstruksi Irak, DynCorp merupakan salah satu PMC
yang mendapatkan kontrak kerja. Berbeda dengan Halliburton dan Blackwater, DynCorp lebih memilih untuk menjalankan tugas di belakang medan tempur.
Mereka tidak mau terlibat langsung dalam sebuah kontak senjata. DynCorp lebih sering ditugaskan untuk memasok senjata dengan teknologi canggih sekaligus
melatih tentara reguler untuk mengoperasikannya. Dalam website resminya, DynCorp memang tidak menunjukkan kegemarannya terhadap perang, terdiri
lebih kepada menawarkan profesional yang didukung teknologi canggih www.dyncorp.com
diunduh tanggal 7 Agustus 2010. Kondisi di Irak pascainvasi sangat tidak stabil. Pengeboman dan
penyergapan terhadap tentara asing AS sering kali terjadi tanpa diduga-duga. Untuk mengamankan jalur pengiriman logistik dari dan menuju aset-aset AS,
dibutuhkan seperangkat sistem radar yang canggih. Peralatan-peralatan tersebut nantinya akan digunakan oleh tentara bayaran ataupun tentara reguler lainnya di
lapangan. Perusahaan yang memasok dan mengembangkan peralatan canggih tersebut salah satunya adalah DynCorp.
Sejak perusahaan ini dipimpin oleh Paul V. Lombardi, Dyn Corp menjadi perusahaan jasa keamanan yang besar. Keberhasilan Lombardi dalam mengelola
perusahaan ini mengorbitkannya sebagai wakil presiden perusahaan pada 1994. Dengan jabatannya sebagai wakil presiden perusahaan, DynCorp berhasil meraup
keuntungan yang semakin besar. Keuntungan yang dihasilkan DynCorp pada
commit to user
83
masa Lombardi mencapai 1 miliar dolar per tahun. Para pengamat ekonomi banyak yang berpendapat bahwa apa yang dicapai oleh DynCorp, 80 persennya
adalah hasil kerja keras Lombardi . Keberhasilan DynCorp yang menggabungkan kekuatan jaringan dengan kreativitas bisnis memang tertuju pada sosok Lombardi.
Selama periode kepemimpinannya 1997-2003 perusahaan ini telah mempunyai kontrak bisnis dengan 30 lembaga pemerintah di AS. Beberapa lembaga itu,
antara lain; Departemen Pertahanan, FBI, DBA, Sekretariat Negara, serta Lembaga Pemasyarakatan.
www.dyncorp.com diunduh tanggal 7 Agustus 2010.
Pelanggan utama DynCorp adalah pemerintah AS. DynCorp dijadikan rekanan bisnis yang sangat penting bagi pemerintah AS terutama di bidang
asistensi milier. Tidak hanya itu, berbagai macam jasa keamanan pejabat negara sukses dikerjakannya. Perusahaan ini semakin maju ketika bergabung dengan
CSC Computer Sciences Corporation, sebuah perusahaan teknologi Komputer dari California
www.globalsecurity.org diunduh tanggal 7 Agustus 2010.
Penggabungan itu membuat DynCorp semakin melebarkan sayapnya dalam bisnis teknologi militer yang berbasis komputer.
Amerika Serikat menjadikan perang Irak sebagai uji coba berbagai teknologi persenjataan mereka yang terbaru. Teknologi persenjataan yang
dikembangkan bersama perusahaan semacam DynCorp. Kebanyakan dari kerja sama ini ada pada bidang komputerisasi persenjataan. Hampir seluruh
persenjataan Amerika Serikat yang tercanggih saat ini berbasis komputer. Hampir tidak ada lagi senjata-senjata konvensional yang dianggap berisiko untuk
digunakan. Sebelum senjata-senjata canggih tersebut digunakan secara total oleh militer, maka diperlukan masa uji coba yang melibatkan pihak calon pengguna
dan pemasok. Di sinilah peran DynCorp dimainkan. Mereka mendapatkan kontrak untuk melatih tentara yang menggunakan berbagai instrumen komputer dalam
persenjataan mereka. Selain itu, DynCorp juga mengirim teknisi untuk mernperbaiki peralatan militer AS yang digunakan di Irak
www.globalsecurity.org diunduh tanggal 7 Agustus 2010.
commit to user
84
Setelah invasi berakhir, DynCorp masih mendapatkan pekerjan sebagai pendukung program rekonstruksi pasca-perang. Total personel yang dikirimkan ke
Irak setelah invasi justru jauh lebih besar dibandingkan pada masa invasi. DynCorp dikontrak oleh pemerintah AS untuk menangani masalah keamanan,
teknologi komputer sampai penasihat militer Irak. Total bayaran yang didapatkan DynCorp di Irak pasca-invasi mencapai 226,865 miliar dolar setahun. Pendapatan
sebesar inilah yang membuat mereka tetap bertahan di Irak meskipun kondisi keamanan di negara tersebut jauh dari kata stabil.
E. Dampak Perubahan Sosial