Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

commit to user 25 untuk AS jika dicermati apa saja kebijakan-kebijakan rekontruksi Irak yang dibuat oleh pemerintah AS, dan bagaimana dampak jangka panjang dari pelaksanaan kebijakan-kebijakan tersebut. Maka akan tampak bahwa senjata utama yang digunakan oleh pemerintah AS untuk menanamkan pengaruhnya di Irak adalah kebijakan-kebijakan rekontruksi di bidang ekonomi, kebijakan-kebijakan rekontruksi di bidang politik dan pemerintahan serta di bidang keamanan yang lebih berperan sebagai kebijakan penunjang.

B. Kerangka Berpikir

Irak di bawah Rezim Saddam Husein Sosial Konflik AS melawan Syiah dan Sunni Pemerintahan otoriter Saddam dan isu demokrasi Krisis Irak dengan AS Isu senjata pemusnah massal dan terorisme Stategi Geopolitik AS Di Timur Tengah Israel Kekayaan Minyak Irak Invasi AS ke Irak Tahun 2003 Jatuhnya Rezim Saddam Husein Ekonomi AS berusaha memasukkan perusahaan swastanya di Irak untuk menguasai Irak. Politik Ketidakstabilan Politik di Irak Eksistensi Pemerintahan Irak Sementara Tahun 2005 commit to user 26 Keterangan : Saddam adalah Presiden Irak yang diktator dari 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003 . Sebagai anggota utama Partai Baath Irak, yang menganjurkan Pan- Arabisme sekular , modernisasi ekonomi, dan sosialisme Arab , Saddam memainkan pernaan penting dalam kudeta 1968 yang membuat partainya lama berkuasa di negara itu. Sebagai presiden, Saddam menciptakan pemerintahan yang otoriter dan mempertahankan kekuasaannya melalui Perang Iran-Irak 1980– 1988 dan Perang Teluk 1991. Kedua perang itu menyebabkan penurunan drastis standar hidup dan hak asasi manusia . Pemerintahan Saddam menindas gerakan- gerakan yang dianggapnya mengancam, khususnya gerakan yang muncul dari kelompok-kelompok etnis atau keagamaan yang memperjuangan kemerdekaan atau pemerintahan otonom . Sementara ia dianggap sebagai pahlawan yang populer di antara banyak bangsa Arab karena berani menantang Israel dan Amerika Serikat , sebagian orang di dunia internasional tetap memandang Saddam dengan perasaan curiga, khususnya setelah Perang Teluk 1991. Kekuasaannya berakhir setelah Irak diserang oleh suatu pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat pada tahun 2003. Amerika Serikat beserta sekutunya menyatakan perang menyerang Irak dan ingin menggulingkan Presiden Saddam Husein. Dalih kekejaman yang dilakukan Saddam, kepemilikan senjata pemusnah massal yang dimiliki Irak, dan janji membangun demokrasi serta masa depan bangsa Irak yang lebih baik. Dibalik alasan di atas, terdapat persepsi lain yang menyebabkan AS menginvansi Irak. Faktor ekonomilah yang menjadi faktor dominan AS untuk menjatuhkan Saddam Hussein. Kekayaan minyak bumi yang dimiliki oleh Irak merupakan cadangan minyak kedua terbesar setelah Arab Saudi. AS ingin menguasi ladang minyak timur tengah, khususnya Irak. Hingga saat ini, 42 kebutuhan minyak AS disokong dari minyak yang berasal dari Timur Tengah. Selain motif ekonomi, strategi geopolitik AS di kawasan Timur Tengah menjadi alasan berikutnya. Bagi AS, Irak merupakan ancaman potensial bagi kepentingannya dan sekutu terdekatnya, Israel di kawasan ini.Hal itu dilakukan commit to user 27 karena Irak merupakan negara yang menentang keberadaan AS dan Israel di Timur Tengah. Namun tidaklah mudah untuk membangun Negeri 1001 Malam yang telah hancur, tidaklah begitu mudah Irak menggapai masa depannya yang baru. Yang lebih banyak muncul justru adalah persoalan. Pembangunan juga ternyata tidak segera bisa dilaksanakan. Tidak adanya pemerintahan yang kuat, membuat bangsa itu tidak memiliki arah. Akibatnya, banyak orang tidak mempunyai pekerjaan, kelompok cendikia pun menjadi frustasi. Kekerasan menjadi bagian dari kehidupan bangsa itu. commit to user 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN