Prediabetes Olahraga dan DM

commit to user 11 11 Pengobatan dan Penanganan Penyakit Diabetes Penderita diabetes tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin LantusLevemir, Humalog, Novolog atau Apidra yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan diet. Nolte Martha Karan John, 2004 Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah. diabetes_melitus_dm.blogspot.com

2. Prediabetes

Maret 2002 the Department Of Helath and Human Service DHHS dan American Diabetes Association ADA telah menentukan terminology baru suatu keadaan atau kondisi individu denagn kadar glukosa dara lebih tinggi dari rentang normal tetapi belum mencapai kondisi diabetic, sebagai prediabetes. Prediabetes individu dengan toleransi glukosa terganggu TGT atau glukosa darah puasa terganggu GDPT tanpa adanya keluhan maupun gejala apapun. Kondisi prediabetes yaitu TGT atau Toleransi Glukose Terganggu bila kadar glukosa plasma 140 – 199 Mgdl dan atau kadar glukosa plasma atau glukosa darah puasa terganggu antara 100 – 125 Mgdl Djoko Hardiman 2009 commit to user 12 12 Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan kadar gula darah prediabetes, Pola makan yang sehat seperti rendah lemak, rendah karbohidrat dan cukup serat, pola hidup yang sehat meningkatkan aktifitas fisik dan olahraga, menurunkan berat badan

3. Metabolisme Energi tubuh dan Olahraga

Di dalam berbagai jenis olahraga baik olahraga dengan gerakan-gerakan yang bersifat konstan seperti jogging, marathon dan bersepeda atau juga pada olahraga yang melibatkan gerakan-gerakan yang explosif seperti menendang bola atau gerakan smash dalam olahraga tenis atau bulutangkis, jaringan otot hanya akan memperoleh e n e r g i d a r i pemecahan molekul a d e n o s i n e triphospate atau yang biasa disingkat sebagai ATP. Melalui simpanan energi yang terdapat di dalam tubuh yaitu simpanan phosphocreatine PCr, karbohidrat, lemak dan protein, molekul ATP ini akan dihasilkan melalui metabolisme energi yang akan melibatkan beberapa reaksi kimia yang kompleks. Pengunaan simpanan-simpanan energi tersebut beserta jalur metabolisme energi yang akan digunakan untuk menghasilkan molekul ATP ini juga akan bergantung terhadap jenis aktivitas serta intensitas yang dilakukan saat berolahraga.

a. Aktivitas Aerobik dan Anaerobik Dalam Olahraga

Secara umum aktivitas yang terdapat dalam kegiatan olahraga akan terdiri dari kombinasi 2 jenis aktivitas yaitu aktivitas yang bersifat aerobik dan dan aktivitas yang bersifat anaerobik. Kegiatanjenis olahraga yang bersifat ketahanan seperti jogging, marathon, triathlon dan juga bersepeda jarak jauh merupakan jenis olahraga dengan komponen aktivitas aerobik yang dominan sedangkan kegiatan olahraga yang membutuhkan tenaga besar dalam waktu singkat seperti commit to user 13 13 angkat berat, push-up, sprint atau juga loncat jauh merupakan jenis olahraga dengan komponen komponen aktivitas anaerobik yang dominan . Namun dalam beragamnya berbagai cabang olahraga akan terdapat jenis olahraga atau juga aktivitas latihan dengan satu komponen aktivitas yang lebih dominan atau juga akan terdapat cabang olahraga yang mengunakan kombinasi antara aktivitas yang bersifat aerobik anaerobik. Aktivitas aerobik merupakan aktivitas yang bergantung terhadap ketersediaan oksigen untuk membantu proses pembakaran sumber energi sehingga juga akan bergantung terhadap kerja optimal dari organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru dan juga pembuluh darah untuk dapat mengangkut oksigen agar proses pembakaran sumber energi dapat berjalan dengan sempurna. Aktivitas ini biasanya merupakan aktivitas olahraga dengan intensitas rendah-sedang yang dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang cukup lama sepeti jalan kaki, bersepeda atau juga jogging. Aktivitas anaerobik merupakan aktivitas dengan intensitas tinggi yang membutuhkan energi secara cepat dalam waktu yang singkat namun tidak dapat dilakukan secara kontinu untuk durasi waktu yang lama. Aktivitas ini biasanya juga akan membutuhkan interval istirahat agar ATP dapat diregenerasi sehingga kegiatannya dapat dilanjutkan kembali. Contoh dari kegiatanjenis olahraga yang memiliki aktivitas anaerobik dominan adalah lari cepat sprint, push-up, body building, gimnastik atau juga loncat jauh. Dalam beberapa jenis olahraga beregu atau juga individual akan terdapat pula gerakan-gerakanaktivitas sepeti meloncat, mengoper, melempar, menendang bola, memukul bola atau juga mengejar bola dengan cepat yang bersifat anaerobik. Oleh sebab itu maka beberapa cabang commit to user 14 14 olahraga seperti sepakbola, bola basket atau juga tenis lapangan disebutkan merupakan kegiatan olahraga dengan kombinasi antara aktivitas aerobik dan anaerobik.

b. Metabolisme Energi Saat Berolahraga

Inti dari semua proses metabolisme energi di dalam tubuh adalah untuk menresintesis molekul ATPdimana prosesnya akan dapat berjalan secara aerobik maupun anearobik. Proses hidrolisis ATP yang akan menghasilkan energi ini dapat dituliskan melalui persamaan reaksi kimia sederhana sebagai berikut: ATP + H O --- ADP + H + Pi -31 kJ per 1 mol ATP Di dalam jaringan otot, hidrolisis 1 mol ATP akan menghasilkan energi sebesar 31 kJ 7.3 kkal sertaakan menghasilkan produk lain berupa ADP adenosine diphospate dan Pi inorganik fosfat. Pada saatberolahraga, terdapat 3 jalur metabolisme energi yang dapat digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan ATP yaitu hidrolisis phosphocreatine PCr, glikolisis anaerobik glukosa serta pembakaran simpanan karbohidrat, lemak dan juga protein. Pada kegiatan olahraga dengan aktivitas aerobik yang dominan, metabolisme energi akan berjalan melalui pembakaran simpanan karbohdrat, lemak dan sebagian kecil ±5 dari pemecahan simpanan protein yang terdapat di dalam tubuh untuk menghasilkan ATP adenosine triphospate. Proses metabolisme ketiga sumber energi ini akan berjalan dengan kehadiran oksigen O yang 2 diperoleh melalui proses pernafasan. Sedangkan pada aktivitas yang bersifat anaerobik, energi yang akan digunakan oleh tubuh untuk melakukan commit to user 15 15 aktivitas yang membutuhkan energi secara cepat ini akan diperoleh melalui hidrolisis phosphocreatine PCr serta melalui glikolisis glukosa secara anaerobik. Proses metabolisme energi secara anaerobik ini dapat berjalan tanpa kehadiran oksigen O2 . Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menghasilkan ATP dengan laju yang lebih cepat jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik. Sehingga untuk gerakan-gerakan dalam olahraga yang membutuhkan tenaga yang besar dalam waktu yang singkat, proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menyediakan ATP dengan cepat namun hanya untuk waktu yang terbatas yaitu hanya sekitar ±90 detik. Walaupun prosesnya dapat berjalan secara cepat, namun metabolisme energi secara anaerobik ini hanya menghasilkan molekul ATP yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik 2 ATP vs 36 ATP per 1 molekul glukosa. Proses metabolisme energi secara aerobik juga dikatakan merupakan proses yang bersih karena selain akan menghasilkan energi, proses tersebut hanya akan menghasilkan produk samping berupa karbondioksida CO dan air H O. Hal ini berbeda dengan proses metabolisme secara anaerobik yang juga akan menghasilkan produk samping berupa asam laktat yang apabila terakumulasi dapat menghambat kontraksi otot dan menyebabkan rasa nyeri pada otot. Hal inilah yang menyebabkan mengapa gerakangerakan bertenaga saat berolahraga tidak dapat dilakukan secara kontinu dalam waktu yang panjang dan harus diselingi dengan interval istirahat. commit to user 16 16

c. Proses metabolisme secara anaerobic

Sistem PCr Creatine Cr merupakan jenis asam amino yang tersimpam di dalam otot sebagai sumber energi. Di dalam otot, bentuk creatine yang sudah ter-fosforilasi yaitu phosphocreatine PCr akan mempunyai peranan penting dalam proses metabolisme energi secara anaerobik di dalam otot untuk menghasilkan ATP. Dengan bantuan enzim creatine kinase, phosphocreatine PCr yang tersimpan di dalam otot akan dipecah menjadi Pi inorganik fosfat dan creatine dimana proses ini juga akan disertai dengan pelepasan energi sebesar 43 kJ 10.3 kkal untuk tiap 1 mol PCr. Inorganik fosfat Pi yang dihasilkan melalui proses pemecahan PCr ini melalui proses fosforilasi dapat mengikat kepada molekul ADP adenosine diphospate untuk kemudian kembali membentuk molekul ATP adenosine triphospate. Melalui proses hidrolisis PCr, energi dalam jumlah besar 2.3 mmol ATPkg berat basah otot per detiknya dapat dihasilkan secara instant untuk memenuhi kebutuhan energi pada saat berolahraga dengan intensitas tinggi yang bertenaga. Namun karena terbatasnya simpanan PCr yang terdapat di dalam jaringan otot yaitu hanya sekitar 14-24 mmol ATP kg berat basah maka energi yang dihasilkan melalui proses hidrolisis ini hanya dapat bertahan untuk mendukung aktivitas anaerobik selama 5-10 detik. Karena fungsinya sebagai salah satu sumber energi tubuh dalam aktivitas anaerobik, supplementasi creatine mulai menjadi popular pada awal tahun 1990- an setelah berakhirnya Olimpiade Barcelona. Creatine dalam bentuk creatine monohydrate telah menjadi suplemen nutrisi yang banyak digunakan untuk meningkatkan kapasitas aktivitas anaerobik. Namun secara alami, creatine ini commit to user 17 17 akan banyak terkandung di dalam bahan makanan protein hewani seperti daging dan ikan. Data dari hasil-hasil penelitian dalam bidang olahraga yang telah dilakukan menunjukan bahwa konsumsi creatine sebanyak 5-20 g per harinya secara rutin selama 20 hari sebelum musim kompetisi Glikolisis Sistem Glikolitik Glikolisis merupakan salah satu bentuk metabolisme energi yang dapat berjalan secara anaerobik tanpa kehadiran oksigen. Proses metabolisme energi ini mengunakan simpanan glukosa yang sebagian besar akan diperoleh dari glikogen otot atau juga dari glukosa yang terdapat di dalam aliran darah untuk menghasilkan ATP. Inti dari proses glikolisis yang terjadi di dalam sitoplasma sel ini adalah mengubah molekul glukosa menjadi asam piruvat dimana proses ini juga akan disertai dengan membentukan ATP. Jumlah ATP yang dapat dihasilkan oleh proses glikolisis ini akan berbeda bergantung berdasarkan asal molekul glukosa. Jika molekul glukosa berasal dari dalam darah maka 2 buah ATP akan dihasilkan namun jika molekul glukosa berasal dari glikogen otot maka sebanyak 3 buah ATP akan dapat dihasilkan. Mokelul asam piruvat yang terbentuk dari proses glikolisis ini dapat mengalami proses metabolisme lanjut baik secara aerobik maupun secara anaerobik bergantung terhadap ketersediaan oksigen di dalam tubuh. Pada saat berolahraga dengan intensitas rendah dimana ketersediaan oksigen di dalam tubuh cukup besar, molekul asam piruvat yang terbentuk ini dapat diubah menjadi CO dan H O di dalam mitokondria sel. commit to user 18 18 Dan jika ketersediaan oksigen terbatas di dalam tubuh atau saat pembentukan asam piruvat terjadi secara cepat seperti saat melakukan sprint, maka asam piruvat tersebut akan terkonversi menjadi asam laktat.

d. Metabolisme Energi Secara Aerobik

Pada jenis-jenis olahraga yang bersifat ketahanan endurance seperti lari marathon, bersepeda jarak jauh road cycling atau juga lari 10 km, produksi energi di dalam tubuh akan bergantung terhadap sistem metabolisme energi secara aerobik melalui pembakaran karbohidrat, lemak dan juga sedikit dari pemecahan protein. Oleh karena itu maka atlet-atlet yang berpartisipasi dalam ajang-ajang yang bersifat ketahanan ini harus mempunyai kemampuan yang baik dalam memasok oksigen ke dalam tubuh agar proses metabolisme energi secara aerobik dapat berjalan dengan sempurna. Proses metabolisme energi secara aerobik merupakan proses metabolisme yang membutuhkan kehadiran oksigen O2 agar prosesnya dapat berjalan dengan sempurna untuk menghasilkan ATP. Pada saat berolahraga, kedua simpanan energi tubuh yaitu simpanan karbohidrat glukosa darah, glikogen otot dan hati serta simpanan lemak dalam bentuk trigeliserida akan memberikan kontribusi terhadap laju produksi energi secara aerobik di dalam tubuh. Namun bergantung terhadap intensitas olahraga yang dilakukan, kedua simpanan energi ini dapat memberikan jumlah kontribusi yang berbeda. Pembakaran Karbohidrat Secara singkat proses metabolime energi dari glukosa darah atau juga glikogen otot akan berawal dari karbohidrat yang dikonsumsi. Semua jenis karbohidrat yang dkonsumsi oleh manusia baik itu jenis karbohidrat kompleks commit to user 19 19 nasi, kentang, roti, singkong dsb ataupun juga karbohidrat sederhana glukosa, sukrosa, fruktosa akan terkonversi menjadi glukosa di dalam tubuh. Glukosa yang terbentuk ini kemudian dapat tersimpan sebagai cadangan energi sebagai glikogen di dalam hati dan otot serta dapat tersimpan di dalam aliran darah sebagai glukosa darah atau dapat juga dibawa ke dalam sel-sel tubuh yang membutuhkan. Di dalam sel tubuh, sebagai tahapan awal dari metabolisme energi secara aerobik, glukosa yang berasal dari glukosa darah ataupun dari glikogen otot akan mengalami proses glikolisis yang dapat menghasilkan molekul ATP serta menghasilkan asam piruvat. Di dalam proses ini, sebanyak 2 buah molekul ATP dapat dihasilkan apabila sumber glukosa berasal dari glukosa darah dan sebanyak 3 buah molekul ATP dapat dihasilkan apabila glukosa berasal dari glikogen otot. Setelah melalui proses glikolisis, asam piruvat yang di hasilkan ini kemudian akan diubah menjadi Asetil-KoA di dalam mitokondsia. Proses perubahan dari asam piruvat menjadi Asetil-KoA ini akan berjalan dengan ketersediaan oksigen serta akan menghasilkan produk samping berupa NADH yang juga dapat menghasilkan 2-3 molekul ATP. Untuk memenuhi kebutuhan energi bagi sel-sel tubuh, Asetil-KoA hasil konversi asam piruvat ini kemudian akan masuk ke dalam siklus asam-sitrat untuk kemudian diubah menjadi karbon dioksida CO , ATP, NADH dan FADH melalui tahapan reaksi yang kompleks. Reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses yang telah disebutkan dapat dituliskan melalui persamaan reaksi sederhana sebagai berikut: commit to user 20 20 Asetil-KoA + ADP + Pi + 3 NAD + FAD + 3H O --- 2CO + CoA + ATP + 3 NADH + 3H + FADH2 Setelah melewati berbagai tahapan proses reaksi di dalam siklus asam sitrat, metabolisme energi dari glukosa kemudian akan dilanjutkan kembali melalui suatu proses reaksi yang disebut sebagai proses fosforlasi oksidatif. Dalam proses ini, molekul NADH dan juga FADH yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat akan diubah menjadi molekul ATP dan H O. Dari 1 molekul NADH akan dapat dihasilkan 3 buah molekul ATP dari 1 buah molekul FADH akan dapat menghasilkan 2 molekul ATP. Proses metabolisme energi secara aerobik melalui pembakaran glukosaglikogen secara total akan menghasilkan 38 buah molukul ATP dan juga akan menghasilkan produk samping berupa karbon dioksida CO serta air H O. Persamaan reaksi sederhana untuk mengambarkan proses tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : Glukosa + 6O +38 ADP + 38Pi --- 6 CO + 6 H O + 38 ATP Pembakaran Lemak Langkah awal dari metabolisme energi lemak adalah melalui proses pemecahan simpanan lemak yang terdapat di dalam tubuh yaitu trigeliserida. Trigeliserida di dalam tubuh ini akan tersimpan di dalam jaringan adipose adipose tissue serta di dalam sel-sel otot intramuscular triglycerides. Melalui proses yang dinamakan lipolisis, trigeliserida yang tersimpan ini akan dikonversi commit to user 21 21 menjadi asam lemak fatty acid dan gliserol. Pada proses ini, untuk setiap 1 molekul trigeliserida akan terbentuk 3 molekul asam lemak dan 1molekul gliserol. Kedua molekul yang dihasilkan melalu proses ini kemudian akan mengalami jalur metabolisme yang berbeda di dalam tubuh. Gliserol yang terbentuk akan masuk ke dalam siklus metabolisme untuk diubah menjadi glukosa atau juga asam piruvat. Sedangkan asam lemak yang terbentuk akan dipecah menjadi unitunit kecil melalui proses yang dinamakan ß-oksidasi untuk kemudian menghasilkan energi ATP di dalam mitokondria sel Proses ß-oksidasi berjalan dengan kehadiran oksigen serta membutuhkan adanya karbohidrat untuk menyempurnakan pembakaran asam lemak. Pada proses ini, asam lemak yang pada umumnya berbentuk rantai panjang yang terdiri dari ± 16 atom karbon akan dipecah menjadi unit-unit kecil yang terbentuk dari 2 atom karbon. Tiap unit 2 atom karbon yang terbentuk ini kemudian dapat mengikat kepada 1 molekul KoA untuk membentuk asetil KoA. Molekul asetil-KoA yang terbentuk ini kemudian akan masuk ke dalam siklus asam sitrat dan diproses untuk menghasilkan energi seperti halnya dengan molekul asetil-KoA yang dihasil melalui proses metabolisme energi dari glukosaglikogen.

e. Metabolisme Energi untuk Olahraga Kombinasi Aerobik Anaerobik.

Beberapa jenis olahraga beregu atau individual seperti sepakbola, bola basket atau juga tenis merupakan olahraga yang mengunakan kombinasi antara aktivitas intensitas tinggi dan aktivitas intensitas rendah. Pada jenis olahraga ini, proses metabolisme energi di dalam tubuh dapat berjalan secara simultan melalui metabolisme energi secara aerobik dan anaerobik. Pada aktivitas dengan intensitas commit to user 22 22 tinggi yang membutuhkan power secara cepat seperti saat berlari untuk mengejar bola atau saat memukul bola dengan keras, metabolisme energi tubuh akan berjalan secara anaerobik melalui sumber energi yang diperoleh dari simpanan ATP, simpanan phosphocreatine PCr dan simpanan karbohidrat .Sedangkan saat melakukan aktivitas dengan intensitas rendah seperti saat berlari secara perlahan, metabolisme energi tubuh akan berjalan secara aerobik dengan sumber energi diperoleh dari simpanan karbohidrat glikogen otot glukosa darah, lemak dan juga protein. Pada olahraga beregu yang umumnya merupakan kombinasi antara endurance serta speed power, diantara semua bentuk simpanan energi yang akan digunakan dalam proses metabolisme energi baik secara aerobik maupun anaerobik, 2 simpanan energi yaitu simpanan karbohidrat glikogen otot glukosa darah dan simpanan lemak akan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk menyediakan energi bagi tubuh. Diantara simpanan lemak karbohidrat, simpanan karbohidrat akan memberikan kontribusi yang lebih besar di bandingkan dengan simpanan lemak untuk menghasilkan energi dalam olahraga beregu. Dan oleh karena simpanan karbohidrat berada dalam jumlah yang terbatas dibandingkan dengan simpanan lemak maka berkurangnya simpanan karbohidrat merupakan pembatas bagi kemampuan tubuh untuk mempertahankan performa pada olahraga ini.

f. Ringkasan Singkat Metabolisme Energi Simpanan Energi Tubuh

Secara ringkas, sistem metabolisme energi untuk menghasilkan ATP dapat berjalan secara aerobi dengan oksigen dan secara anaerobik tanpa oksigen. Kedua proses ini dapat berjalan secara simultan di dalam tubuh saat berolahraga. Pada aktivitas-aktivitas olahraga yang membutuhkan energi besar dalam waktu commit to user 23 23 yang cepat atau pada olahraga dengan intenistas tinggi. Metabolisme energi akan berjalan secara anaerobik melalui hidrolisis phosphocreatine PCr serta melalui proses glikolisis glukosaglikogen otot. Sedangkan pada cabang-cabang olahraga dengan intensitas rendah-sedang yang memilki komponen aerobik tinggi seperti jogging, maraton, triathlon atau juga bersepeda jarak jauh, metabolisme energi tubuh akan berjalan secara aerobik dengan kehadiran oksigen melalui pembakaran simpanan karbohidrat, lemak dan protein. Pada olahraga beregu yang merupakan kombinasi antara aktivitas intensitas tinggi dan aktivitas intensitas rendah, metabolisme energi juga akan berjalan secara aerobik dan anaerobik dan juga mengunakan sumber-sumber energi yang sama yaitu phospocreatine PCr, karbohidrat, lemak dan juga protein. Diantara semua bentuk simpanan energi yang terdapat di dalam tubuh, simpanan karbohidrat dan lemak merupakan sumber nutrisi utama yang akan digunakan untuk menyediakan energi bagi kontraksi otot. Keduanya akan menjadi sumber energi utama bagi tubuh saat berolahraga yang persentase kontribusinya terhadap produksi energi akan ditentukan oleh intensitas olahraga serta lamanya waktu berolahraga. Bentuk simpanan energi di dalam tubuh yang merupakan penentu performa pada saat berolahraga yaitu simpanan karbohidrat dapat diproses melalui 2 jalur metabolisme baik yaitu melalui pembakaran glukosaglikogen secara aerobik maupun melalui glikolisis glukosaglikogen secara anaerobik untuk menghasilkan ATP. Sedangkan simpanan lemak yang terdapat di dalam tubuh hanya dapat diproses secara aerobik untuk menghasilkan ATP, dimana proses ini juga akan membutuhkan ketersediaan karbohidrat agar proses pembakarannya menjadi sempurna Muh Syahrul, 2009 commit to user 24 24

4. SISTEM KARDOIVASKULER DALAM OLAHRAGA

Sekarang olahraga sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Bukti nyata, banyaknya bermunculan pusat-pusat olahraga serta dipenuhinya fasilitas umum olahraga oleh masyarakat yang ingin berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya sekedar kebutuhan, namun sudah menjadi gaya hidup. Pada umumnya mereka yang melakukan olahraga untuk menjaga kebugaran serta menjaga kesehatan, akan tetapi tidak sedikit juga mereka yang melakukannya karena hobi ataupun mencari prestasi dibidangnya. Pada perkembangannya, banyak masyarakat melakukan olahraga yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Olahraga semacam ini dapat diartikan sebagai olahraga kesehatan., Olahraga kesehatan memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu intensitas serta bebannya homogen, submaximal, serta tidak boleh ada unsur kompetisi didalamnya. Manfaat melakukan olahraga secara teratur dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan telah diinformasikan secara luas dalam berbagai artikel kesehatan maupun artikel populer serta jurnal-jurnal kesehatan. Diantara manfaat itu antara lain, olahraga dapat mencegah obesitas, diabetes mellitus, hyperlipidemia, stroke, dan hipertensi. Olahraga, jantung dan pembuluh sangat erat kaitannya karena jantung merupakan organ vital yang memasok kebutuhan darah ke seluruh tubuh. Dengan meningkatnya aktivitas fisik karena berolahraga secara otomatis tubuh memerlukan pasokan oksigen yang lebih. Kebutuhan ini akan dipenuhi oleh jantung dengan meningkatkan aliran darahnya. Hal ini juga direspon pembuluh commit to user 25 25 darah dengan melebarkan diameter pembuluh darah vasodilatasi sehingga akan berdampak pada tekanan darah.

a. Olahraga

Secara umum, olahraga adalah aktivitas yang sengaja dilakukan seseorang yang meluangkan waktu untuk melatih tubuhnya, tidak hanya secara jasmani seperti melatih kekuatan otot dan tubuh tetapi juga kerohanian yang difokuskan untuk menjaga keseimbangan pikiran bagi pelaku olahraga. Olahraga juga berarti kesungguhan kita dalam memberikan perhatian lebih pada proses latihan agar apa yang kita lakukan sesuai dengan target yang diharapkan dan tidak memberikan kesan membuang waktu atau menjadi beban untuk dilakukan secara berkesinambungan.

b. Jantung

Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari bentuk dan susunanya sama dengan otot serat lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan bekerja secaara tak sadar dipengaruhi oleh susunan syaraf otonom. Jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul pangkal jantung dan disebut juga basis kordis, disebelah bawah agak runcing disebut apeks kordis. Jantung terletak didalam rongga dada sebelah depan kavum mediastinum anterior, di sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya terdapat dibelakang bagian kiri antara kosta V dan VI dua jari di bawah papilla mamae, pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang disebut Iktus Kordis. commit to user 26 26 Jantung berukuran lebih kurang sebesar kepalan tangan dan beratnya kira-kira 250-300 gram. Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu serambi kiri atrium sinistra, serambi kanan atrium dekstra, bilik kiri ventrikel sinistra, bilik kanan ventrikel dekstra. Pada jantung terdapat katup yang berfungsi mencegah darah kembali saat terjadi kontraksi yaitu: 1. Valvula trikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel dekstra kembali ke atrium dekstra 2. Valvula bikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel sinistra kembali ke atrium sinistra pada saat terjadi kontraksi . 3. Valvula semilunaris arteri pulmonalis. Terletak antara venrtikel dekstra dengan arteri pulmonalis. 4. Valvula semilunaris aorta. Terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta. Jantung sama dengan sel jaringan organ lainnya, sel jantung juga memerlukan energi untuk menjalankan fungsinya. Arteri coronaria adalah pembulu darah yang menyuplai darah kejantung, untuk memenuhi kebutuhan jantung. Mekanisme Jantung Jantung adalah motor dari system peredaran darah, Jantung berfungsi mengedarkan darah ke seluruh tubuh, membawa oksigen dan zat gizi ke semua jaringan tubuh dan mengangkut semua zat buangan untuk dikeluarkan dari tubuh. Jantung merupakan organ berongga dan berotot yang memompa semua darah; sekitar 4-5 liter; ke seluruh tubuh sekitar satu putaran per menit. Darah mengalir melalui jaringan pembuluh yang mencapai semua bagian tubuh. Arteri membawa darah dari jantung ke pembuluh-¬pembuluh yang lebih kecil, lalu ke kapiler- commit to user 27 27 kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan vena, yang membawa darah kembali ke jantung. Jantung adalah organ yang paling vital .Tanpa henti memompa oksigen dan nutrisi melalui darah ke seluruh tubuh. Jantung kita berdetak 100 ribu kali per hari atau memompa sekitar 2000 galon per hari.Ketika berdetak, jantung memompa darah melaui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh. Pembuluh- pembuluh ini sangat elastis dan bisa membawa darah ke setiap ujung organ tubuh kita. Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode: 1. Periode konstriksi systole Suatu keadaan dimana jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup. 2. Periode dilatasi diastole Suatu keadaan dimana jantung mengembang. 3. Periode istirahat Yaitu waktu diantara systole dan diastole dimana jantung berhenti kira-kira detik. Pada keadaan istirahat jantung akan menguncup sebanyak 70-80 kalimenit. Pada tiap kontraksi jantung akan memompakan darah 60-70 cc Keadaan ini berbeda dengan jantung orang yang terlatih 200 cc ini dipengaruhi oleh kekuatan kontraksi otot jantung terutama ventrikel.

c. Latihan Fisik Dalam Olahraga

Latihan fisik dapat memberikan perubahan pada semua fungsi system tubuh. Perubahan yang terjadi pada saat latihan berlangsung disebut respon. Sedangkan perubahan yang terjadi akibat latihan yang terus-menerus dan terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan disebut adaptasi. Kencangnya commit to user 28 28 detak jantung saat berolahraga merupakan respon dari jantung, namun setelah lama berlatih maka perlaan-lahan detak jantung menjadi stabil karena kekuatan otot jantung bertambah untuk memompakan daarah ini merupakan adaptasi jantung terhadap latihan fisik yang dijalani. Semakin berat aktifitas fisik yang dilakukan saat berolahraga maka semakin besar kebutuhan oksigen didalam tubuh, untuk mengimbangi hal tersebut jantung dan system peredaran darah harus bekerja lebih. untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrien yang semakin meningkat di jaringan, dengan sisa hasil metabolitan yang banyak seperti asam laktat dan benda-benda keton yang mesti dikeluarkan dari dalam tubuh., dimulai dengan perubahan fisiologis dan dalam waktu yang relative lama akan terjadi perubahan morfologis yang lebih konsisten. Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya menjadi lebih baik. Beberapa manfaat olahraga terhadap kinerja jantung : 1. Memperlancar pemasokan darah ke seluruh tubuh Keadaan jantung pada orang yang berolahraga terlatih jauh berbeda dengan orang yang tidak berolahraga. Jantung orang yang tidak berolahraga tidak terlatih biasanya dalam satu kali denyutan volume darah yang dapat dipompakan 70 cc sedangkan bagi yang terlatih dapat mencapai 200 cc, ini dipengaruhi oleh kekuaatan kontraksi otot jantung terutama ventrikel. Dengan demikian pasokan commit to user 29 29 darah keseluruh tubuh menjadi lancar, Karena meningkatnya volume darah yang dapat dipompakan dalam satu kali denyutan strocke volume 2. Memperbaiki kesehatan seksual. Dengan tetap aktif melakukan olahraga yang memacu fungsi kardiovaskuler serta melakukan latihan beban, dapat terhindar dari hilangnya hormon testoteron, yang akan terjadi karena bertambahnya berat badan di atas berat badan ideal.karena berat badan mempengaruhi prokdusi hormone tersebut. Dengan Olahraga juga dapat memperbaiki aliran darah menuju daerah genital sehingga organ tersebut dapat menjalankan fungsinya dengan baik. 3. Meredam Hipertensi Tinggi-rendahnya tekanan darah ditentukan oleh tekanan darah sistolik tekanan darah paling tinggi ketika jantung berkerut memompa darah ke dalam arteri dan tekanan darah diastolik tekanan darah ketika jantung istirahat sekejap di antara dua denyutan. Keduanya diukur bersama dan hasilnya dituliskan dengan pola angka tekanan darah sistolikdiastolik. Contohnya, 12080 mmHg. Denyut jantung sendiri berlangsung antara 60 - 80 denyut per menit. Dikatakan normal bila tekanan darah sistolik kurang dari 130 mmHg dan yang diastolik kurang dari 85 mmHg. Normal tinggi jika tekanan darah darah sistoliknya 130 - 139 mmHg dan diastoliknya 85 - 89 mmHg. Apabila tekanan darah sistoliknya 140 mmHg atau lebih dan diastoliknya 90 mmHg atau lebih, maka termasuk tinggi. Tekanan darah tinggi hipertensi termasuk penyakit yang commit to user 30 30 ditakuti. Penyakit ini disebut silent killer karena sering tidak memberikan gejala apa-apa. Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang, atau mengikuti aktivitas erobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak. Misalnya selama melakukan latihan-latihan fisik yang keras, tekanan darah sistolik dapat naik menjadi 150 - 200 mmHg dari tekanan sistolik ketika istirahat sebesar 110 - 120 mmHg. Sebaliknya, segera setelah latihan selesai, tekanan darah akan turun sampai di bawah normal dan berlangsung selama 30 - 120 menit. Penurunan ini terjadi karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan darah.

d. Kesimpulan

Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan berkesinambungan secara otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung dalam memompakan darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya menjadi lebih baik. Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Diantara banyak manfaat olahraga, salah satunya adalah bahwa olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan pembuluh darah. Respon fisiologis terhadap olahraga adalah meningkatnya curah jantung yang akan disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh yang membutuhkan. Bafirman, 2007 commit to user 31 31

5. Olahraga dan DM

Olahraga telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perawatan diabetes. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari olah raga untuk penderita. Salah satunya, olahraga terbukti bisa menurunkan kadar gula darah penderita diabetes. Pengaruh olahraga pada kontrol gula darah telah dibuktikan pada beberapa studi. Menurut studi-studi tersebut, olahraga meningkatkan sensitifitas insulin sehingga ambilan glukosa darah meningkat dan otomatis kadar gula darah berkurang. Olahraga yang bisa dilakukan ada beberapa macam. Olahraga ringan yaitu berjalan kaki selama 30 menit, olahraga sedang adalah jalan cepat selama 20 menit, dan olahraga berat adalah jogging. Tentu saja tidak semua olahraga ini boleh dilakukan oleh setiap penderita karena stadium penyakit mereka belum tentu sama. Dengan intensitas latihan 3-4 kali seminggu, terbukti HbA1c, yaitu penanda diabetes kalau kadarnya lebih dari 7 , dapat turun sampai 20 . Penurunan terbaik dihasilkan pada kelompok penderita diabetes ringan dan kelompok resisten insulin, yaitu penderita yang insulin dalam tubuhnya telah resisten terhadap glukosa, yang telah mengubah gaya hidupnya menjadi gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat yang dimaksud di sini yaitu pengaturan pola makan yang sesuai kesehatan. Penderita diabetes yang tidak diterapi dengan baik dapat terkena penyakit jantung koroner PJK. Tapi dengan olahraga secara teratur, faktor resiko PJK yaitu hiperinsulinemia, hipertensi, kelainan metabolisme seperti hipertrigliseridemia, HDL rendah, LDL dan FFA tinggi dapat diatasi. Dengan demikian, potensi terjadinya PJK ini dapat dikurangi. commit to user 32 32 Pada diabetes tipe 2 dapat terjadi gangguan aktifitas fibrinolis. Dengan olahraga aerobic aerobic fittness secara teratur, terbukti gangguan aktifitas fibrinolisis dapat diperbaiki. Akan tetapi, mekanisme yang mendasari hubungan ini belum bisa dijelaskan. Pengaruh lain olahraga terhadap diabetes yaitu dapat menurunkan berat badan pada penderita diabetes yang pada umumnya memang memiliki tubuh yang gemuk. Menurunnya berat badan ini terutama berkaitan dengan perbaikan dari metabolisme tubuh dan pemakaian lemak tubuh secara berlebihan pada saat olahraga. Yang menarik dari pengaruh olahraga ini yaitu bahwa ternyata olah raga dapat juga mencegah atau menunda manifestasi diabetes pada orang yang belum menderita tetapi mempunyai resiko tinggi terhadap diabetes tipe 2 di masa depannya. Salah satu contoh orang yang beresiko tinggi ini adalah orang yang punya turunan penderita diabetes. Memang tak bisa dipungkiri bahwa olahraga pada penderita diabetes dapat pula berdampak buruk. Olahraga ternyata dapat pula menyebabkan penyakit- penyakit yang justru ingin dihindari tadi. Akan tetapi itu hanya terjadi kalau dalam melakukan aktifitas olahraga keadaan fisik tubuh tidak diperhatikan . Karena itulah, diperlukan evaluasi awal sebelum berolahraga. Evaluasi awal sebelum olahraga sangat penting. Tujuannya adalah menemukan berbagai komplikasi yang ada yang dapat menjadi pemicu timbulnya cedera atau dampak buruk waktu berolahraga. Selain itu, evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui ragam dan dosis olahraga serta perlu tidaknya pengawasan saat melakukan olahraga pada individu tertentu. Amrizal Muchtar 2007 commit to user 33 33 Diabetes tidak bisa disembuhkan, penderitanya dapat hidup secara normal dengan mengubah gaya hidup, rajin kontrol gula darah, diet, dan melakukan olah raga aerobik secara teratur.Penderita diabetes melitus sering disarankan untuk bero-l.ih raga. Namun, ndak serta-merta olah raga bisa menolong penderita diabetes. Dalam kondisi tertentu, penderita diabetes juga dilarang melakukan sembarang olah raga, khususnya, yang mengundang risiko cedera seperti pendarahan retina hingga kematian. Olah raga yang disarankan bagi penderita diabetes ada empat jenis, yakni lari, jalan kaki, senam, dan renang. Selain olah raga tersebut, penderita tak disarankan melakukannya. Umumnya, penderita diabetes juga disarankan melakukan olah raga ringan seperti senam kaki atau senam khusus yang diberi nama senam sepuluh menitSelain memperhatikan pola makan sehari-hari, penderita harus melakukan latihan fisik. Pada prinsipnya, olah raga bagi penderita diabetes tidak berbeda dengan orang yang sehat, luga antara penderita baru atau lama. Pasalnya, olahraga bisa membakar kalori tubuh, sehingga glukosa darah bisa terpakai untuk energi. Dengan demikian kadar gulanya bisa turun. Hario Tilarso 2010 http:bataviace.co.idnod101424 . Olahraga secara teratur sangat penting bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah serta menurunkan berat badan dan tekanan darah. Penderita diabetes yang berolahraga secara rutin juga lebih jarang untuk mengalami serangan jantung ataupun stroke dibandingkan yang kurang berolahraga. Penyebab kenapa olahraga dapat membantu mengontrol kadar gula darah adalah karena pada saat olahraga, sel-sel di otot bekerja lebih keras sehingga lebih commit to user 34 34 membutuhkan gula dan oksigen untuk dibakar menjadi tenaga dibandingkan saat beristirahat. Olahraga juga membantu kerja dari insulin karena gula dalam darah dialirkan ke dalam sel otot untuk dirubah menjadi energi sehingga otomatis kadar gula didalam darah akan menurun sehinga akan meringankan kerja dari insulin. Berikut adalah beberapa manfaat lain dari olahraga secara rutin terhadap penderita diabetes : · Mengontrol gula darah, terutama pada diabetes tipe 2, sedangkan bagi diabetes tipe 1 masih merupakan problematik. · Menghambat dan memperbaiki faktor resiko penyakit kardiovaskular yang banyak terjadi pada penderita diabetes, seperti Penyakit Jantung Koroner PJK, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer. · Membantu program penurunan berat badan pada penderita diabetes yang juga mengalami obesitas, terlebih lagi apabila dilakukan bersama dengan pengaturan pola makan. · Memberikan keuntungan psikologis, olah raga yang teratur dapat memperbaiki tingkat kesegaran jasmani karena memperbaiki sistem kardiovaskular, respirasi, pengontrolan gula darah sehingga penderita merasa fit, mengurangi rasa cemas terhadap penyakitnya, timbul rasa senang dan lebih meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan kualitas hidupnya. · Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin. commit to user 35 35 · Mencegah terjadinya diabetes yang dini terutama bagi orang – orang dengan riwayat keluarga penderita diabetes ataupun bagi yang masuk dalam golongan pre diabetes. Olah raga yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah olahraga aerobic low impact dan rithmis seperti senam, jogging, berenang dan naik sepeda, sedangkan latihan resistensi statis tidak dianjurkan seperti angkat beban dll. Porsi latihan juga harus diperhatikan, latihan yang berlebihan akan merugikan kesehatan, sedangkan latihan yang terlalu sedikit tidak begitu bermanfaat. Penentuan porsi latihan tersebut harus memperhatikan intensitas latihan, lama latihan dan frekuensi latihan. Menurut dokter bagian penyakit dalam Fakultas Kedokteran FK UGM, dr. Probosuseno, Sp.P.D., K.Ger., faktor yang berpengaruh untuk terjadinya DM adalah faktor keturunan, kurang olahraga, kegemukan, nutrisi berlebih, konsumsi obat-obatan dan hormon. DM, kebanyakan karena gaya hidup yang tidak benar. Namun, dengan kemajuan di bidang kedokteran dan farmasi banyak berperan memperpanjang harapan hidup manusia, termasuk di Indonesia, kata Probobuseno dalam seminar kesehatan Strategi Hidup Sehat bagi Penderita Diabetes Melitus yang diselenggarakan oleh GMC Health Centre di Gedung University Club UC UGM, Sabtu 158. Ia menyebutkan jumlah penderita penyakit DM selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada 1997, terdapat 124 juta orang menderita diabetes melitus atau sekitar 2,1 dari jumlah penduduk dunia. Pada tahun 2010, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat atau kurang lebih 221 juta orang. commit to user 36 36 Dikatakan oleh spesialis geriatri ini, meningkatnya jumlah penderita ini disebabkan makin meningkatnya jumlah populasi usia lanjut akibat semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu, staf pengajar Klinik Terapi Fisik, FIK-UNY, Dr. dr. B.M. Wara Kushartanti, M.S., mengatakan olahraga merupakan salah satu pilar utama pengelolaan DM bersamaan dengan diet, obat, dan edukasi. Menurutnya, berolahraga akan membantu memperbaiki metabolisme glukosa dan lemak karena sel lebih sensitif terhadap insulin, di samping menurunkan dosis obat suntikan insulin. Olahraga menunda kemunculan DM, membantu pengelolaan DM, dan mengurangi komplikasi DM, ujarnya. Untuk menunda munculnya DM, dianjurkan melakukan olahraga selama satu jam setiap hari. Khusus bagi penderita DM, dilakukan latihan senam, berupa pemanasan 10 menit, inti 20 menit, dan pendinginan 10 menit, dengan frekuensi latihan 3-5 kali per minggu. Humas UGMGusti Grehenson Pengaruh lain olahraga terhadap diabetes yaitu dapat menurunkan berat badan pada penderita diabetes yang pada umumnya memang memiliki tubuh yang gemuk. Menurunnya berat badan ini terutama berkaitan dengan perbaikan dari metabolisme tubuh dan pemakaian lemak tubuh secara berlebihan pada saat olahraga. Yang menarik dari pengaruh olahraga ini yaitu bahwa ternyata olah raga dapat juga mencegah atau menunda manifestasi diabetes pada orang yang belum menderita tetapi mempunyai resiko tinggi terhadap diabetes tipe 2 di masa commit to user 37 37 depannya. Salah satu contoh orang yang beresiko tinggi ini adalah orang yang punya turunan penderita diabetes. Memang tak bisa dipungkiri bahwa olahraga pada penderita diabetes dapat pula berdampak buruk. Olahraga ternyata dapat pula menyebabkan penyakit- penyakit yang justru ingin dihindari tadi. Akan tetapi itu hanya terjadi kalau dalam melakukan aktifitas olahraga keadaan fisik tubuh tidak diperhatikan . Karena itulah, diperlukan evaluasi awal sebelum berolahraga. Evaluasi awal sebelum olahraga sangat penting. Tujuannya adalah menemukan berbagai komplikasi yang ada yang dapat menjadi pemicu timbulnya cedera atau dampak buruk waktu berolahraga. Selain itu, evaluasi juga diperlukan untuk mengetahui ragam dan dosis olahraga serta perlu tidaknya pengawasan saat melakukan olahraga pada individu tertentu. Untuk penderita yang telah diketahui menderita penyakit jantung koroner, hendaknya olahraga dilakukan di bawah bimbingan seorang supervisor yang akan menilai dampak yang mungkin timbul seperti kelainan irama jantung atau kelainan lain yang mungkin terjadi akibat iskemia atau kekurangan oksigen pada saat berolahraga. Bagi penderita yang telah diketahui menderita kelainan mata retinopati, dianjurkan untuk menghindari olahraga berat yang bersifat anaerobik atau membutuhkan banyak oksigen seperti joging. Hal ini disebabkan karena olahraga ini dapat menimbulkan perdarahan retina vitrous bleeding, atau timbulnya robekan retina traction retina detachment. Untuk diabetes yang disertai kelainan ginjal nefropati , tidak diketahui apakah juga memerlukan pembatasan olahraga seperti pada PJK dan retinopati. commit to user 38 38 Tapi secara umum, agaknya diterima pendapat walau alasan kurang jelas sebaiknya tidak melakukan olahraga yang berat kalau sudah disertai komplikasi nefropati. Bagi diabetes melitus yang disertai kehilangan rasa pada kaki neuropati perifer dianjurkan untuk menghindari olahraga yang bersifat weight bearing exercise atau olahraga yang mengandalkan kaki, seperti olahraga di atas treadmill atau alat jalan listrik, jalan kaki dalam waktu yang lama, jogging dan naik tangga. Olahraga yang dianjurkan antara lain renang, bersepeda, dan dayung. Untuk mendapatkan keamanan dan kenyamanan berolahraga, maka setelah malakukan evaluasi terhadap komplikasi-komplikasi yang mungkin timbul tadi, juga perlu dilakukan persiapan yang teliti. Setiap aktivitas olahraga harus selalu diawali pemanasan warming up, dan diakhiri dengan pendinginan cooling down, masing-masing dengan waktu 5-10 menit. Pemanasan dapat dilakukan dengan low grade intensity aerobic exercise misalnya jalan kaki atau bersepeda, dan selanjutnya diikuti dengan stretching otot- otot yang nantinya aktif dilatih selama 5-10 menit. Pendinginan dimaksudkan untuk mengembalikan denyut jantung ke keadaan sebelum olahraga dilakukan. Persiapan untuk mencegah timbulnya lecet kaki waktu berolahraga juga sangat penting. Ini terutama untuk mencegah timbulnya komplikasi kaki diabetik, yaitu kaki yang membusuk karena infeksi yang tidak dapat diobati. Untuk hal ini perlu diperhatikan pemilihan sepatu olahraga, penggunaan kaos kaki khusus, pemakaian jeli silika atau kaos kaki poliester untuk perlindungan kaki. Selain itu juga dianjurkan mengkonsumsi cairan secukupnya sebelum dan selama latihan untuk mengganti cairan yang hilang. Terakhir, kalau selama commit to user 39 39 olahraga penderita diabetes mengalami kelemahan atau kekurangan tenaga yang berarti, itu tandanya terjadi hipoglikemia atau penurunan kadar glukosa darah. Karena itu setiap olahraga, jangan lupa membawa gula-gula manis dan makanlah kalau merasakan hipoglikemi tersebut. Pengobatan Diabetes dengan menggunakan Olahraga untuk penderita diabetes sangat di rekomendasikan oleh Dokter yang telah lama memberikan rekomendasi olahraga sebagai bagian dari program rehabilitasi bagi pasien yang pernah mendapatkan serangan jantung, operasi bypass koroner atau mengalami masalah jantung sebagai jalan mempercepat pengobatan diabetes yang sedang di jalankan. Nyatanya olahraga juga dapat mengatasi kelainan metabolisme tubuh yang dapat berujung pada penyakit diabetes. Kecenderungan dokter di seluruh dunia, semakin banyak yang menyarankan rencana olahraga sebagai aksi preventif pada pasien dengan risiko tinggi. “Saya bukanlah seorang ahli ekonomi, tapi dari sudut pandang kesehatan, olahraga sangat tak ternilai,” ujar Asisten Profesor dari fakultas pengobatan keluarga dan masyarakat St Louis University, Mike Cannon seperti dilansir Washingtonpost, baru-baru ini. Dia menuturkan, pemberian saran untuk berolahraga merupakan cara efektif untuk mencegah penyakit kronis yang dapat meningkatkan kualitas hidup. Seorang praktisi parmasi dari St. Louis College of Pharmacy, Cynetra McNeil mengatakan lebih dari 47 juta orang mengalami gangguan metabolisme. Setidaknya 3 dari 5 orang memiliki risiko kelebihan lemak, tingkat trigeliserida yang tidak normal, tingkat gula darah yang tinggi, tekanan darah tinggi dan commit to user 40 40 diabetes. Perlu nya Olahraga sebagai stimulus pengobatan alternatif diabetes semakin di rasakan kebutuhannya “Pada penderita diabetes yang lebih parah, mereka juga menggunakan insulin. Tentunya olahraga sangat baik. Sebagian besar orang yang mengalami gangguan metabolisme biasaya kelebihan berat badan atau obesitas. Berkurang berat badan sekitar 5 akan membantu menurunkan jumlah obat yang mereka butuhkan,” tutur McNeil. Dokter ahli Kardiologis dan Lipidologis Klinis dari St. Louis University menuturkan, mengonsumsi obat memang mudah namun harganya mahal dan tidak mengatasi masalah yang sebenarnya. Sementara, olahraga bisa mengatasi hal tersebut. Dia memberikan resep berolahraga kepada pasiennya untuk berjalan sekitar 15 menit per hari dan melakukan latihan kekuatan secara khusus agar lebih bermanfaat. Untuk memulai, Kichura memberikan pasien buku catatan kosong kemudian meminta mereka untuk membeli pedometer untuk mencatat langkah yang mereka lakukan setiap hari. Dia juga meminta pasien untuk meningkatkan langkah tersebut 10 lebih banyak setiap minggu lalu mengirimkan catatan tersebut kepadanya. “Hal itu mendorong pasien untuk setidaknya mencapai target, sekaligus membuat mereka bagian dari rencana kesehatan diri mereka sendiri,” terangnya.Hal itu juga dapat menurunkan risiko cedera serta komplikasi penyakit, sehingga pasien dapat meneruskan pola hidup sehat mereka. Yang perlu diingat, berolahraga pada pasien tertentu termasuk pasien diabetes, sangat berisiko. Pada awalnya, kadar gula merke bisa jadi naik saat commit to user 41 41 berolahraga kemudian setelah beberapa menit kadar tersebut bisa turun sangat drastis. Cannon juga menambahkan, pasien diabetes seringkali mati rasa di bagian kaki sehingga olahraga dapat meningkatkan risiko timbulnya luka atau kehilangan keseimbangan saat berjalan. “Diabetes tidak menyisakan ruang untuk kesalahan. Semua harus tepat untuk menjaga kondisi tubuh yang seimbang,” tegasnya. Untuk itu, diperlukan terapis yang dapat membantu pasien diabetes berolahraga dengan aman. http:kampungherbal.compengobatan-alternatif-diabetes-dengan-olah diakses Agustus 2010. Diabetes dan Komplikasi yang Ditimbulkan Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi menyebabkan terjadinya penyakit lain yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi secara terus menerus dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf dan organ tubuh lainnya. Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke. Selain itu komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah kerusakan pada pembuluh darah di retina mata retinopati diabetikum yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan, kelainan pada fungsi ginjal yang bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah hemodialisa dan kerusakan pada saraf yang menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera. Selain itu lukainfeksi pada penderita diabetes biasanya berjalan lambat penyembuhannya karena kadar gula yang tinggi dalam darah menyebabkan bakteri dapat tumbuh dengan subur, akibatnya pada commit to user 42 42 beberapa kasus terkadang amputasi mejadi salah satu pilihan untuk menghentikan penyebaran infeksi. Olahraga secara teratur sangat penting bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula darah serta menurunkan berat badan dan tekanan darah. Penderita diabetes yang berolahraga secara rutin juga lebih jarang untuk mengalami serangan jantung ataupun stroke dibandingkan yang kurang berolahraga. Penyebab kenapa olahraga dapat membantu mengontrol kadar gula darah adalah karena pada saat olahraga, sel-sel di otot bekerja lebih keras sehingga lebih membutuhkan gula dan oksigen untuk dibakar menjadi tenaga dibandingkan saat beristirahat. Olahraga juga membantu kerja dari insulin karena gula dalam darah dialirkan ke dalam sel otot untuk dirubah menjadi energi sehingga otomatis kadar gula didalam darah akan menurun sehinga akan meringankan kerja dari insulin. beberapa manfaat lain dari olahraga secara rutin terhadap penderita diabetes adalah mengontrol gula darah, terutama pada diabetes tipe 2, sedangkan bagi diabetes tipe 1 masih merupakan problematik. menghambat dan memperbaiki faktor resiko penyakit kardiovaskular yang banyak terjadi pada penderita diabetes, seperti Penyakit Jantung Koroner PJK, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer, Membantu program penurunan berat badan pada penderita diabetes yang juga mengalami obesitas, terlebih lagi apabila dilakukan bersama dengan pengaturan pola makan. memberikan keuntungan psikologis, olah raga yang teratur dapat memperbaiki tingkat kesegaran jasmani karena memperbaiki sistem kardiovaskular, respirasi, pengontrolan gula darah sehingga penderita merasa fit, mengurangi rasa cemas terhadap penyakitnya, timbul rasa senang dan lebih commit to user 43 43 meningkatkan rasa percaya diri serta meningkatkan kualitas hidupnya. Mencegah terjadinya diabetes yang dini terutama bagi orang – orang dengan riwayat keluarga penderita diabetes ataupun bagi yang masuk dalam golongan pre diabetes. Olahraga yang dianjurkan untuk penderita diabetes adalah olahraga aerobic low impact dan rithmis seperti senam, jogging, berenang dan naik sepeda, sedangkan latihan resistensi statis tidak dianjurkan seperti angkat beban dll. Porsi latihan juga harus diperhatikan, latihan yang berlebihan akan merugikan kesehatan, sedangkan latihan yang terlalu sedikit tidak begitu bermanfaat. Penentuan porsi latihan tersebut harus memperhatikan intensitas latihan, lama latihan dan frekuensi latihan. Secara praktis intensitas latihan yang dilakukan oleh klub – klub bagi penderita diabetes dinilai dengan target nadi area latihan, kadar gula darah sebelum dan sesudah latihan, tekanan darah sebelum dan sesudah latihan. Di Indonesia sendiri ada senam kesehatan yang terutama ditujukan untuk penderita diabetes, senam tersebut adalah senam diabetes. Senam diabetes dibuat oleh para spesialis yang berkaitan dengan diabetes, diantaranya adalah rehabilitasi medis, penyakit dalam, olahraga kesehatan, serta ahli gizi dan sanggar senam. Gerakan senam diabetes merupakan gerakan yang energik, tapi tidak mengentak seperti pada senam kesegaran jasmani SKJ namun juga tidak low impact seperti pada senam lansia. Yang terutama gerakan senam diabetes sendiri mampu untuk membakar kalori tubuh sehingga juga dapat menurunkan kadar gula darah. Variasi gerakan dalam senam diabetes sendiri cukup banyak sehingga senam diabetes tersebut bisa menggerakkan semua bagian tubuh, mulai dari kepala hingga ujung kaki. Gerakan yang bervariasi pada senam tersebut juga commit to user 44 44 berfungsi sebagai media latihan mengingat pada otak, karena dengan membiasakan otak bekerja akan dapat membantu meningkatkan daya ingat dan mencegah terjadinya pikun. Karena manfaatnya yang banyak, senam diabetes sebenarnya tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan diabetisi saja. Tapi, senam diabetes tersebut juga bisa dilakukan oleh orang yang bukan penderita diabetes, dengan tujuan untuk mencegah supaya tidak terkena penyakit diabetes. http:www.spesialis.info?olahraga-apa-saja-bagi-penderita-diabetes-,88 diakses Agustus 2010 6 . Latihan Interval Latihan interval atau Interval Training adalah sistem pelatihan interval mencakup selang-seling periode kerja dan istirahat. Keunggulan sistem pelatihan ini adalah lebih banyak atlet mengalami pelatihan interval tanpa mengalami keletihan yang berlebihan. Pelatihan interval merupakan medium utama untuk mewujudkan efek-efek pelatihan yang spesifik. Pelatihan interval tidak hanya memungkinkan atlet bekerja pada volume yang lebih besar dari suatu intensitas tertentu tetapi juga memungkinkan atlet berlatih lebih keras dari pada yang dilakukan dalam latihan yang berkesinambungan. Variabel yang dapat dimanipulasi dalam latihan interval adalah diseputar periode-periode kerja maupun pemulihan yaitu : a. Durasi kerja b. Intensitas kerja c. Durasi periode pulihan commit to user 45 45 d. Jenis aktivitas yang dilakukan selam periode pemulihan e. Banyaknya pengulangan selang-seling kerja pemulihanyang dilakukan dalam satu set nya Latihan interval merupakan program latihan yang terdiri dari periode pengulangan kerja yang diselingi oleh periode istirahat Fox E.L 1984 : Smith, N.J, 1983 : 184 atau merupakan serangkaian latihan yang diulang-ulang dan diselingi oleh periode istirahat. Latihan ringan biasanya dilakukan pada periode istirahat ini Fox, Bower and Foss, 1984:205, fox and Mathews, 1981:263. Untuk memahami mengapa latihan ini sedemikian bagusnya, maka akan diuraikan mengenai latihan fisik. Ada beberapa istilah khusus dalam latihan yang harus dipahami dengan sebaik-baiknya : a. Interval kerjawork interval Bagian dari program latihan interval yang terdiri atas kegiatan dengan intensitas tinggi b. Interval pemulihan Relief interval Waktu antar interval kerja serta antara set. Interval pemulihan dapat terdiri atas · Kegiatan ringan pemulihan dengan istirahat atau rest relief · Latihan fisik ringan sampai sedang pemulihan dengan kegiatan atau work relief · Gabungan pemulihan dengan istirahat atau rest relief dengan pemulihan dengan kegiatan atau work relief commit to user 46 46 Interval pemulihan dinyatakan dalam hubungan dengan rasio pemulihan dengan kerja dan dapat dinyatakan sebagai berikut · 1 : ½ = Mengisyaratkan bahwa waktu interval pemulihannya sama dengan setengah waktu interval kerja · 1 : 1 = Mengisyaratkan bahwa watu interval pemulihannya sama dengan waktu interval kerja · 1 : 2 = Mengisyaratkan bahwa waktu interval pemulihannya sama dengan dua kali waktu interval kerja · 1 : 3 = Mengisyaratkan bahwa waktu interval pemulihannya sama dengan tiga kali waktu interval kerja Dengan interval kerja yang lebih lama, suatu rasio kerja pemulihan satu 1 : ½ atau 1 : 1 biasanya yang disarankan; pada interval dengan jangka waktu menengah atau sedang rasionya adalah 1 : 2 dan pada kerja yang memakan waktu pendek rasionya 1 : 3 karena intensitasnya yang tinggi Fox, et all, 1993:202 c. Set Adalah serangkaian interval kerja dan pemulihan d. Pengulangan repetititon Banyaknya interval kerja dalam satu setnya e. Waktu latihan training time Kecepatan pelaksanaan kegiatan selama interval kerja f. Jarak latihan training distance Jarak interval kerja g. Frekuensi Banyaknya waktu perminggu untuk melakukan latihan commit to user 47 47 h. Resep latihan interval Berisi informasi terkait terkait mengenai suatu pelaksanaan latihan interval yang biasanya meliputi banyaknya set, pengulangan, waktu pelaksanaan atau jarak interval kegiatan, waktu latihan dan waktu interval pemulihan. Cara latihan interval untuk atlet dalam melakukan interval kerja disesuaikan dengan cabang olahraganya. Fox, Bowe and Foss, 1984 : 280 a. Latihan Interval Aerob Terdiri dari interval kerja : Latihan fisik dengan intensitas sedang dan periode pemulihan pemulihan yang merupakan kegiatan yang terletak diantara interval kerja dan merupakan latihan fisik dengan intensitas rendah. b. Latihan interval anaerob Terdiri dari interval kerja yang merupakan latihan fisik dengan intensitas tinggi dan periode pemulihan yang merupakan kegiatan yang terletak diantara interval kerja adalah latihan fisik dengan intensitas sedang Periode pemulihan biasanya dinyatakan dalam hubungan dengan ratio kerja : pemulihan. 1. Interval anaerob : Ratio kerja : pemulihan = 1 : 3 2. Interval aerob Ratio kerja : Pemulihan = 1 : 1 commit to user 48 48

7. Jenis Kelamin a. Laki-laki