commit to user 73
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian memberikan penafsiran lebih lanjut mengenai hasil analisi data yang telah dikemukakan sebelumnya. Beradasarkan statistik
deskriptif dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata penurunan kadar gula darah bagi peserta senam jantung sehat Manahan laki-laki dan perempuan dengan
metode interval anaerob adalah sebesar 17,5. Bagi peserta senam dengam metode interval aerob baik laki-laki maupun perempuan mengalami penurunan sebesar
17,1. Hal ini bisa disebabkan karena program latihan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam suasana yang gembira dan bersama-sama dalam 1 klub
jantung sehat, sehingga mengurangi stres, stress dapat memicu peningkatan kadar gula darah Persadia, 2008.
Stres juga akan memicu hipotalamus untuk mengeluarkan corticotrophin realeasing factor CRH, peningkatan CRH memicu hipofisis anterior
mengeluarkan hormone perangsang kortek adrenal yaitu adeno corticotropic hormone ACTH. ACTH akan memacu kortek adrenal untuk mengeluarkan
kortisol atau glukokortikoid Sherwood, 2001. Hormon kortikostreroid akan menyebabkan glukoneogenesis dijaringan perifer dan di hepar, sehingga dapat
meningkatkan kadar glukosa darah Suharti. K. Suherman Purwantiastuti Askobat, 2007.
Stres secara umum akan mengaktifasi syaraf adrenergik yang melalui perangsangan reseptor alfa 2 adrenergik pada sel-sel langerhans, yang akibatnya
akan menekan sekresi insulin Suharti. K. Suherman, 2007. Latihan interval aerob maupun interval anaerob dapat menurunkan kadar
gula darah antara lain karena peningkatan sensitivitas insulin pada latihan interval
commit to user 74
anaerob Amrizal Muktar, 2007. Pada latihan interval anaerob penurunan kadar gula darah disebabkan selain peningkatan sensitivitas insulin juga disebabkan
adanya peningkatan aktivitas enzim glikolisis sehingga terjadi peningkatan pemecahan glikogen otot yang akan diimbangi dengan pemasukan glukosa plasma
ke dalam sel yang berakibat menurunnya kadar glukosa plasma Tuo Mileh, 2001, sehingga dapat disimpulkan bahwa penurunan kadar gula darah pada
peserta latihan interval aerob dan interval anaerob disini bisa disebabkan oleh karena:
b. Stres yang berkurang c. Peningkatan sensitivitas insulin
d. Pemecahan glikogen otot yang diimbangi pemasukan glukosa plasma kedalam sel
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F hitung F0 sebesar 13,11 lebih besar daripada F tabel Ft yaitu 4,35. pada taraf
signifikansi 5 F0Ft hal ini berarti hipotesis 0 H0 ditolak. Hasil ini menunjukan metode latihan interval anaerob dan latihan interval aerob
menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar gula darah peserta senam jantung sehat Manahan Surakarta. Berdasarkan hasil pengujian
Newman Keuls, diperoleh hasil bahwa selisih rentan antara metode interval anaerob dan interval aerob yaitu sebesar 0,33., hal ini lebih besar dibandingkan
nilai Least Significant Range LSR yang sebesar 0,03, hasil ini menunjukan bahwa selisih rentan tersebut dinyatakan signifikan dan memang benar-benar
menghasilkan efek yang berbeda antara metode interval anaerob dan interval aerob, metode anaerob lebih baik lebih tinggi dalam menurunkan kadar gula
commit to user 75
dalam darah peserta senam jantung sehat Manahan surakarta, hal ini bisa terjadi bisa karena pada latihan interval anaerob selain ada peningkatan sensitivitas
insulin, juga ada pemecahan glikogen otot sehingga pengurasan glikogen otot diimbangi pemasukan glukosa plasma ke dalam sel, yang berakibat menurunnya
kadar glukosa plasma Tuo Mileh, 2001 Berdasarkan hasil analisis varian Anava, perbedaan jenis kelamin, yaitu
laki-laki dan perempuan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar gula dalam darah peserta senam jantung sehat. Berdasarkan
perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nilai F hitung F0 sebesar 7,48 lebih besar daripada F tabel Ft yaitu 4,35 pada taraf signifikansi 5 F0Ft hal ini
berarti hipotesis 0 H0 ditolak. Hasil ini menunjukan perbedaan jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap
penurunan kadar gula darah peserta senam jantung sehat. Berdasarkan hasil pengujian Newman Keuls, diperoleh hasil bahwa selisih
rentang antara laki-laki dan perempuan yaitu sebesar 5,17. Hal ini lebih besar dibandingkan nilai Least Significance Range LSR yang sebesar 0,03. Hasil ini
menunjukan bahwa selisih rentang tersebut dinyatakan signifikan dan memang benar-benar menghasilkan efek yang berbeda antara peserta laki-laki dan
perempuan peserta senam jantung sehat perempuan lebih baik penurunan kadar gula dalam darahnya. Hal tersebut bisa karena:
c. Peserta senam perempuan lebih rajin dan lebih disiplin. d. Peserta senam laki-laki lebih banyak aktivitas fisik dalam kesehariannya.
e. Tidak ada lagi pengaruh hormon wanita mengingat usia responden perempuan sudah memasuki klimakterium dan menopouse.
commit to user 76
Berdasarkan hasil analisis Anava, interaksi antara metode dan jenis kelamin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan kadar gula
dalam darah peserta senam jantung sehat manahan surakarta. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, diperoleh nila F hitung F0 sebesar 7,01 lebih
besar daripada F tabel Ft yaitu 4,35 , pada taraf signifikansi 5 F0Ft hal ini berarti hipotesis 0 H0 ditolak, hasil ini menunjukan interaksi antara metode
latihan interval anaerob dan interval aerob terhadap jenis kelamin laki-laki dan perempuan menghasilkan perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar
gula darah peserta senam jantung sehat. Berdasarkan hasil pengujian Newman Keuls, diperoleh hasil bahwa selisih rentang antar kelompok lebih besar
dibandung dengan Least Significance Range LSR, hasil ini menunjukan bahwa selisih rentang tersebut dinyatakan signifikan dan memang benar-benar
menghasilkan efek yang berbeda antara interaksi metode dan jenis kelamin peserta. Berikut berturut-turut kombinasi yang menurunkan kadar gula darah dari
yang terbesar ke yang terkecil. Metode latihan interval anaerob perempuan menunjukan penurunan terbesar, disusul dengan metode interval aerob perempuan
yang menunjukan penuruan terbesar kedua. Sedangkan untuk metode interval anaerob laki-laki menunjukan penurunan terbesar ketigam dan yang paling
menunjukan penurunan terendah adalah metode interval aerob laki-laki. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang terdahulu mengenai olahraga
dengan diabetes melitus terlihat ada beberapa penelitian yang hasilnya tidak signifikan dalam menurunkan kadar gula darah ataupun mencegah komplikasi
kronis dari diabetes melitus. Hal ini kemungkinan karena kurang efektifnya program olahraga yang diberikan sementara ada penelitian yang memberikan hasil
commit to user 77
yang cukup baik, hal ini bisa disebabkan program latihan olahraga disini cukup baik dan efektif.
commit to user
78
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN