commit to user 150
berarti tidak menjatuhkan muka mitra tutur. Dia menempatkan dirinya dalam posisi yang menguntungkan penuturnya melalui rasa simpatinya tersebut.
3. Menggunakan Tuturan Tidak Langsung
Kesantunan negatif dengan strategi menggunakan tuturan tidak langsung dapat dilihat pada data di bawah ini.
81 A : “Rasus, kau tak mau?” tanya Srintil dengan suara hampir tak kudengar.
A : “Takkan ada orang melihat kita di sini.” B : “Srin, ini tanah pekuburan. Dekat dengan makam Ki Secamenggala
pula. Kita bisa kualat nanti,” jawabku. Konteks:
Percakapan berlangsung antara dua orang teman. Saat itu, A mengajak B untuk berhubungan badan di sebuah makam.
5167 Penutur B berusaha menolak permintaan mitra tuturnya untuk melakukan
perbuatan zina. Dia tidak mengatakannya secara langsung dengan kalimat harfiah yang bermakna penolakan. Dia memilih strategi penuturan secara tidak langsung.
Tuturan “Srin, ini tanah pekuburan. Dekat dengan makam Ki Secamenggala pula. Kita bisa kualat nanti,” bermakna hanya sebagai informasi tentang akibat
melakukan zina di sebuah makam seperti yang diminta lawan tutur. Tuturan itu sama sekali tidak mengandung kata-kata yang bermakna harfiah penolakan. Akan
tetapi, informasi tersebut secara tidak langsung telah berusaha menolak
commit to user 151
permintaan temannya dengan cara santun. Penutur telah meminimalkan kerugian yang diterima mitra tutur atas penolakan yang dituturkannya.
4. Meminta Maaf
Pemakaian strategi meminta maaf digunakan untuk menjaga hubungan baik penutur dengan mitra tutur. Penutur tidak ingin memutuskan hubungan
dengan mitra tutur karena kesalahan terhadap tindakan yang akan dilakukan atau telah dilakukan. Berikut tuturan yang menggambarkan strategi ini.
82 A: ”Saudara-saudaraku dari Dukuh Paruk Mari, mari. Kami sudah lama menunggu. Dan kami sudah khawatir; jangan-jangan kalian
tidak suka datang ke gubuk kami yang terpencil ini.” B : “Wah, kasihan Jenganten yang cantik ini,” ujar Nyai Sentika
sambil menyalami Srintil. B : “Maafkan kami yang telah memaksa sampean berjalan demikian
jauh. Aduh, anakku wong ayu, mari masuk.”
Konteks: Dituturkan oleh suami-istri A dan B kepada rombongan tamu yang
baru datang dari tempat yang jauh. 163208
Penutur B meminta maaf karena telah merugikan mitra tuturnya yang telah melakukan perjalanan jauh hanya untuk sampai ke rumah penutur. Ia
menuturkan “Maafkan kami yang telah memaksa sampean berjalan demikian jauh. Aduh, anakku wong ayu, mari masuk”. Penutur menempatkan dirinya dalam
commit to user 152
posisi merendahkan diri kepada mitra tuturnya. Dia merasa telah melakukan perbuatan yang membuat orang lain merasa dirugikan. Untuk itu, dia meminta
maaf dengan harapan dapat menjalin hubungan yang harmonis dalam pertuturan itu.
D. Pembahasan