Meminta Realisasi Kesantunan Berbahasa dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk

commit to user 139 kesempatan bagi sampean mengunjungi Srintil di luar Dukuh Paruk. Bagaimana?” Konteks: Percakapan berlangsung antara tuan rumah A dan tamu B yang datang berkunjung ke rumahnya. Saat itu, B memberi kabar bahwa cucunya yang ditaksir oleh A telah kembali pulang ke rumah setelah lama ditahan. 219284 68 A: “Kita makan dulu,” kata Bajus. A : “Di situ nasi gorengnya enak,” sambungnya sambil menunjuk sebuah warung agak tersembunyi di samping losmen. A : “Kamu juga suka nasi goreng?” B : “Suka, Mas.” A : “Kita pesan tiga. Apa minumnya?” B : “Terserah, Mas.” B : “Air jeruk?” Konteks: Percakapan berlangsung antara dua orang teman yang sedang melakukan perjalanan dan berniat untuk singgah di sebuah warung. 269365

4. Meminta

Pemakaian bentuk pertanyaan untuk meminta sesuatu dapat dianggap lebih santun karena tidak ada kata permintaah secara harfiah. Hal itu commit to user 140 menguntungkan mitra tutur dengan semakin kecilnya kewajiban untuk memenuhi permintaan tersebut. Contoh 69 ”Wah. Sayur bongkrek campur toge dengan nasi padi begawan. Hidangkan ketika masih hangat. Boleh aku makan di rumahmu?” memperlihatkan penutur A yang meminta makan kepada mitra tuturnya. Dia menggunakan bentuk pertanyaan yang dapat membuka peluang kepada mitra tuturnya dengan beragam jawaban guna merespons permintaan tersebut. Dalam contoh 70, penutur meminta seorang tokoh masyarakat untuk berpindah tempat duduk dalam sebuah pertunjukan ronggeng. Pada umumnya, bertutur kepada orang yang dihormati selayaknya menggunakan tuturan yang santun. Oleh karena itu, penutur A dalam contoh 70 mengungkapkan permintaannya melalui tuturan tidak langsung guna menghindari pemaksaan kepada mitra tuturnya. 69 A: “Srintil belum bangun?” B: “Belum,” jawab istri Santayib. “Srintil bayi yang tahu diri. Rupanya dia tahu akan aku harus melayani sampean setiap pagi.” A : “Ah, sungguh beruntung kalian mempunyai seorang bayi yang anteng.” B : “Betul. Kalau tidak, wah, sungguh repot kami.” A : “Bongkrekmu tidak dicampur dedak, bukan?” B : “Oalah, tidak. Kemarin Kang Santayib mendapat bungkil yang baik. Kering dan harum. Cobalah, bongkrekku manis sekali hari ini.” commit to user 141 A : “Syukur. Pagi ini kami seisi rumah makan nasi padi begawan. Simpanan terakhir buat benih kami tumbuk. Apa boleh buat, kami sudah sebulan makan nasi gaplek. Hari ini kami menanak nasi.” B: ”Wah. Sayur bongkrek campur toge dengan nasi padi begawan. Hidangkan ketika masih hangat. Boleh aku makan di rumahmu?” seloroh istri Santayib. A : ”Pasti boleh. Ayolah.” B : ”Terima kasih. Aku hanya berolok-olok.” Konteks: Percakapan berlangsung antara suami A dan istrinya B. Mereka sedang mempersiapkan sarapan pagi sambil saling bercanda. 1123 70 A: ”Tunggu sebentar, Mas,” panggilnya. B : ”Oh, sampean? Ah, mestinya sampean menonton bersama Pak Camat. Tak pantas di sini, bukan?” A : ”Yah, terkadang orang ingin menyendiri,” jawab Marsusi tenang. A : ”Pentasmu kali ini sedikit terganggu,” ujar Marsusi B : ”Yah, saya maklum. Saya mengerti perasaan sampean. Yang penting sekarang perkara utang-piutang sudah tunai.” A : ”Hm, ya. Dan itu…” B : ”Apa?” A : ”Asuhan sampean” B : ”Srintil?” commit to user 142 B : ”Ah, itu persoalan mudah. Apalagi bagi sampean. Apabila sampean masih mau, masalahnya tinggal bagaimana sampean bisa bersabar.” A : ”Aku memang masih penasaran. Oh, tidak. Maksudku, ronggengmu memang membuat gemas” B : ”He-he.” A : ”He-he-he.” Konteks: Percakapan antara dua pemimpin rombongan ronggeng B dengan temannya A. Saat itu, mereka sedang menyaksikan pentas ronggeng. 150195

5. Melarang

Dokumen yang terkait

Konflik batin tokoh utama dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari serta implikasinya terhadap pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTS Al-Mansuriyah, Kec Pinang, Kota Tangerang

4 44 99

Ronggeng dalam kebudayaan Banyumas dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA

9 242 140

KAJIAN STILISTIKA ASPEK BAHASA FIGURATIF NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI

0 7 14

Menggali Kearifan Lokal pada Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari

0 4 16

KONFLIK BATIN TOKOH SRINTIL DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 2 21

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari).

2 7 121

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari).

0 0 121

View of DIKSI SEKSUALITAS DALAM NOVEL TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI

0 0 10

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari)

0 0 25

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari)

0 0 25