Bak Penampungan TINJAUAN PUSTAKA

pit ini sebagian terjadi karena peristiwa pengendapan dan sebagian lagi karena proses biologis, yaitu terjadinya pemecahan molekul–molekul minyak sebagai akibat fermentasi. Minyak yang diperoleh di bak penampungan selanjutnya dikembalikan ke crude oil tank COT, sedangkan sisa lumpur dan air dialirkan ke kolam limbah. Walaupun telah dilakukan pengutipan minyak semaksimal mungkin, tetapi pada sisa lumpur dan air yang dialirkan ke kolam limbah tersebut, masih saja ada minyak yang terikut. Minyak yang ikut ke kolam limbah ini dihitung sebagai kerugian losses Pahan, 1997.

2.9 Bak Penampungan

Bak penampungan sludge, tumpahan minyak, dan air cucian PKS. Bak penampungan pada awalnya bukan merupakan alat pengolahan, tapi belakangan ini setelah dilihat banyak terjadi ketidakseimbangan antara unit pengolahan yang menyebabkan banyak minyak tumpah dan tidak dapat dikutip dalam unit pengolahan, maka dimasukkan sebagai alat pengolah. Dilihat dari segi fungsi dan kapasitas bak penampungan tidak layak digunakan untuk menampung air kondensat yang mengandung minyak lebih sedikit 0,15 terhadap contoh dari kandungan minyak buangan akhir 0,5 terhadap contoh. Penggunaan bak penampungan sebagai penampung air kondensat akan dapat menyebabkan terjadinya emulsi minyak dan mempersulit pemisahan dalambak penampungan. Oleh sebab itu bak penampungan tidak boleh digunakan sebagai penampung air kondensat. Bak penampungan dibuat dengan kemampuan menampung sludge setara dengan retention time 20 jam. Minyak yang terkutip dipompakan setiap jam untuk mencegah terjadinya penurunan mutu minyak. Retention time pada bak Universitas Sumatera Utara penampungan yang singkat akan menyebabkan kehilangan minyak yang lebih tinggi. Suatu hal yang perlu diperhatikan bahwa minyak yang keluar dari sludge separator sangat sulit memisah dan diduga merupakan emulsifier, ini dibuktikan bahwa selalu dijumpai kehilanganminyak pada air buangan terakhir lebih tinggi dari kandungan minyak air buangan yang keluar dari sludge separator. Pada bak penampungan harus disediakan pipa pemanas sehingga mudah terjadi proses pemisahan minyak Naibaho, 1998 Bak penampungan berfungsi untuk menampung cairan yang masih mengandung minyak yang berasal dari air kondensat rebusan dan parit klarifikasi. Bak penampungan mempuyai empat bagian, dimana pada bak keempat diusahakan minyak telah terkumpul banyak dan minyak itu sendiri termasuk dari Deoling Pond. Minyak dari bak ini dipompa ke dalam Oil Tank untuk diolah kembali. Dari proses pengutipan minyak terdapat limbah yaitu sludge yang merupakan hasil sampingan dari proses pengolahan Tandan Buah Segar menjadi Crude Palm Oil Ketaren, 1986. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelapa sawit Elaeis Guineensis Jacq adalah tumbuhan industri pentingpenghasil minyak yang dapat dimakan edible oil, minyak industri, maupun bahan bakar biodiesel. Perkebunan sawit menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit Naibaho,1997. Salah satu mutu minyak sawit tergantung pada kadar kotoran. Jumlahkandungan kadar kotoran pada minyak dapat bertambah disebabkan karenapengolahan minyak sawit itu sendiri maupun tempat penyimpanan atau penimbunan sementara CPO seperti pada bak penampungan fat pit. Kenaikan kadar kotoran dapat merusak mutuminyak sawit.Oleh karena itu dilakukan pemeriksaan terhadap kadar kotoran CPO yang terdapat pada bak penampungan dengan variasi perubahan waktu timbun yaitu selama 1 sampai 5 hari. Dari hasil analisa laboratorium maka akan dapat diketahui berapalamakah waktu optimum penimbunan minyak sawit pada bak penampungan yang masih memenuhi standart mutu untuk diolah kembali ke stasiun klarifikasi. Dengandemikian pabrik dapat menekan kadar kotoran pada minyak sawit mentah CPO danmengurai losis minyak, karena jika kandungan kadar kotoran pada minyak sawitmentah yang terdapat pada bak penampungan terlalu tinggi, saat akan dikembalikan kestasuin klarifikasi akan merusak minyak sawit mentah CPO dan meningkatkan losisminyak karena sebagian CPO akan terikut dengan kotoran yang akan di buang. Universitas Sumatera Utara