Pengolahan Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA

8 - Inti sawit yang menghasilkan minyak inti digunakan sebagai bahan sabun, minyak goreng, kosmetik, dan sebagainya. - Cangkang atau tempurungnya dapat digunakan sebagai bahan bakarsumber energi. - Tandan kosong untuk bahan bakar ketel uap, mulsa dan abu sebagai pupuk kalium. - Ampas lumatan daging buah untuk bahan bakar ketel uap Suyatno, 1994.

2.4. Pengolahan Kelapa Sawit

Tahap-tahap pengolahan Tandan Buah Segar TBS menjadi Crude palm OilCPO adalah sebagai berikut : 1.Stasiun Penerimaan Buah Sebelum diolah dalam PKS, tandan buah segar TBS yang berasal dari kebun pertama kali diterima di stasiun penerimaan buah untuk ditimbang di jembatan timbang Weight Bridge dan ditampung sementara di penampungan buah loadingramp. a. Jembatan Timbang Penimbangan dilakukan dua kali untuk setiap angkutan TBS yang masuk ke pabrik, yaitu pada saat masuk berat truk dan TBS serta pada saat keluar. Dari selisih timbangan saat truk masuk dan keluar, diperoleh berat bersih. Universitas Sumatera Utara b. Sortasi Setelah selesai ditimbang, kemudian buah dibawa ketempat pengumpulan buah untuk disortasi. Penyortasian dilakukan berdasarkan kriteria kematangan buah, hal ini bertujuan pada penentuan rendemen minyak. c. Loading ramp TBS yang telah ditimbang dijembatan timbang selanjutnya dibongkar diloading ramp dengan menuang langsung dari truk. Loading ramp merupakan suatubangunan dengan lantai berupa kisi-kisi pelat besi berjarak 10 cm dengan kemiringan 45 o C. Kisi-kisi tersebut berfungsi untuk memisahkan kotoran berupapasir, kerikil, dan sampah yang terikut dalam TBS. Loading Ramp dilengkapi pintu–pintu keluaran yang digerakkan secara hidrolik sehingga memudahkan dalampengisian TBS kedalam lori untuk proses selanjutnya. Setiap lori dapat dimuat dengan2,5 ton TBS. 2.Stasiun Rebusan Lori–lori yang telah berisi TBS dikirim ke stasiun rebusan dengan caraditarik menggunakan capstand yang digerakkan oleh motor listrik hingga memasukisterilizer.Sterilizer yang digunakan adalah berkapasitas 10 lori atau setara 20 tonTBS. Dalam proses perebusan, TBS dipanaskan dengan uap temperatur 135OC dan tekanan 2,0–3,0 kgcm2 selama 90 menit. Tujuan dari perebusan TBS adalah : - Menghentikan perkembangan asam lemak bebas ALB atau free fatty acid FFA. - Memudahkan pemipilan brondolan dari tandan. Universitas Sumatera Utara - Penyempurnaan dalam pengolahan. - Penyempurnaan dalam proses pengolahan inti sawit. 3. Stasiun Pemipilan TBS berikut lori yang telah direbus dikirim ke bagian pemipilan yangdituangkan ke alat pemipil Thresher dengan bantuan hoisting crane. Prosespemipilan terjadi akibat tromol berputar pada sumbu mendatar yang membawa TBS ikut berputar sehingga membanting-banting TBS tersebut dan menyebabkanbrondolan lepas dari tandannya. Pada bagian dalam dari pemipil, dipasang batang besiperantara sehingga membentuk kisi-kisi yang memungkinkan brondolan keluar daripemipil. Brondolan yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh sebuahscrew conveyor untuk dikirim kebagian digesting dan pressing. Sementara tandankosong yang keluar dari bagian bawah pemipil ditampung oleh elevator kemudianhasil tersebut dikirim ke hopper. 4. Stasiun Pencacahan Berondolan yang telah terpipil dari stasiun pemipilan diangkut ke bagian pengadukanpencacahandigester. Alat yang digunakan untuk pengadukanpencacahan berupa sebuah tangki vertikal yang dilengkapi dengan lengan-lenganpencacah di bagian dalamnya.Tujuan utama dari proses digesting yaitu mempersiapkan daging buah untukpengempaan pressing sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari dagingbuah dengan kerugian yang sekecil- kecilnya. Universitas Sumatera Utara 5. Stasiun Pengempaan Berondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagianbawah digester berupa bubur. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke alatpengempaan yang persis dibagian bawah digester. Pada pabrik kelapa sawit,umumnya digunakan screw press sebagai alat pengempaan untuk memisahkan minyakdari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran screw mendesakbubur buah, sedangkan dari arah berlawanan tertekan oleh sliding cone. Dengandemikian, minyak dari bubur buah yang terdesak ini akan keluar melalui lubang-lubang press cage, sedangkan ampasnya keluar melalui celah antara sliding cone danpress cage. 6.Pemurnian Minyak hasil pengempaan dialirkan masuk ke sand trap tank penangkappasir lalu menuju vibro separator untuk disaring agar kotoran berupa serabut kasar tersebut dialirkan ketangki penampungan minyak kasar crude oil tank. Selanjutnyadikirim ke Vertical Continue Tank VCT, di VCT proses pemisahan dilakukanberdasarkan berat jenis antara minyak, air dan sludge, dimana minyak yang ringanakan keatas, lalu dikirim ke oil tank, sedangkan sludge dikirim ke sludge tank.Sludge merupakan fasa campuran yang masih mengandung minyak. Pada pabrikkelapa sawit, sludge diolah untuk dikutip kembali pada minyak yang masihterkandung didalamnya, lalu dialirkan kembali keVCTlalu dikirim ke Oil tank.Dari oil tank minyak dimurnikan kembali melalui oil purifier, setelah itudikirim ke vacum drier untuk dihilangkan kandungan air yang ada didalam Universitas Sumatera Utara minyakdan siap dikirim ke tangki penimbunan storage tank Setyamidjaja,1998. Universitas Sumatera Utara

2.5 Standar Mutu Minyak Sawit