Penggolongan Frenchise Subyek dan Obyek Franchise

Menurut Suadi 1999:10 konsep sistem pengendalian manajemen terkandung pengertian proses pengendalian, dan straktur pengendalian sebagai sistem pengendalian manajemen secara keseluruhan. Struktur diartikan sebagai suatu kerangka sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang membentuk sistem itu sendiri. Sedangkan proses di dalam konsep sistem pengendalian manajemen adalah untuk menjelaskan bagaimana bekerjanya masing- masing bagian di dalam sistem tersebut dalam pencapaian tujuannya, dan untuk memastikan bahwa hasil-hasil yang dicapai telah sesuai dengan rencana. 3. Support service Franchisor bersedia mendukung dan menyarankan franchisee dalam setiap konsep bisnis star-up dan operasional. Kebanyakan franchisor mau menyediakan praktek pendukung kepada franchisee pemilihan letak dan asistensi secara umum dalam bisnis start-up Oleh karena itu franchisee memperoleh kebebasan untuk mengoperasikan dalam kontrol, asistensi dan didukung linkungan, sementara itu pada saat yang sama diperoleh juga manfaat dari merek, manajemen profesional Fulop, 2000: 27. 4. Supply Franchisor yang menyediakan franchisee dengan berbagai material dan produk akan meningkatkan kewajiban kontrak dengan efektif. Kontrak franchise memerlukan franchisee agar membeli input spesifik dari franchisor. Franchisee juga dapat menggunakan eksternal suplier dengan pemberian daftar nama suplier oleh franchisor. Namun seringkali franchisee menggunakan distribusi rantai internal dalam kegiatan operasi dengan harga yang lebih baik dan pelayanan lebih baik.

2.1.3 Penggolongan Frenchise

Penggolongan franchise menurut East Asian Executive Report. East Asian Executive Report telah menggolongkan franchise dalam 3 golongan yakni sebagaiberikut: Universitas Sumatera Utara 1. Product franchise Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha penerima franchise hanya bertindak mendistribusikan produk dari rekannya dengan pembatasan areal,seperti : pengecer bahan bakar Shell yang telah dibagi jaringan atau divisi wilayah pendistribusiannya. 2. Processing franchise or manufacturing franchise Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha pemberi franchise franchisor hanya memegang peranan memberi know-how, dari suatu proses produksi, seperti : Minuman ringan Coca Cola. 3. Business formal System franchise Franchise jenis ini, seorang atau badan usaha pemberi franchise franchisor sudah memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket kepada konsumen, seperti : Dunkin Donuts dan Kentucky Fried Chicken.

2.1.4 Subyek dan Obyek Franchise

Dalam sebuah perikatan atau perjanjian tentu terdapat adanya subyek dan obyek dari perikatan tersebut. Subyek dan obyek hukum dari franchise, sehingga terbentuknya sebuah perikatan franchise yaitu: a. Subyek franchise Subyek hukum franchise dalam sebuah perikatan franchise, terdiri dari 2 dua yaitu sebagai berikut : 1. Franchisor Universitas Sumatera Utara Franchisor adalah orang atau badan usaha yang memberikan lisensi, baikberupa paten, penggunaan merek perdagangan merek jasa, ciri khasmaupun hal-hal pendukung lainnya kepada franchise. 2. Franchisee Franchisee adalah orang atau badan usaha yang menerima lisensi dari franchisor untuk dapat menggunakan merek perdagangan merek jasamaupun ciri khas dari franchisor, namun harus tetap tunduk kepadaperaturan dan tata cara dari franchisor. Selain 3 tiga subyek hukum franchise yang telah dikemukakan tadi,ternyata masih terdapat dua pihak lainnya yang dapat dikaitkan sebagai subyek hukum franchise dalam perjanjian franchise yang juga terkena dampak dari perjanjian ini, yakni : a. Franchise lain dalam sebuah sistem franchise franchising system yang sama. b. Konsumen atau klien dari franchise maupun masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa pada umumnya. c. staf karyawan sebagai penerima langsung dari segala peranan yang dilakukan oleh frenchisor.

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Franchise