45
X
2
= BI-Rate X
3
=Pertumbuhan Ekonomi X
4
=LIBOR X
5
= ROA X
6
= LDR X
7
= CAR b
1
,b
2
,b
3
,b
4
,b
5
,b
6
,b
7
= konstanta e
= variabel pengganggu
3.9 Pengujian Hipotesis
3.9.1 Uji signifikansi seluruh koefisien regresi secara serempak
Uji seluruh koefisien regresi secara serempak sering disebut dengan uji model. Karena nilai F
hitung
berhubungan erat dengan nilai koefisien determinasi R
2
maka pada saat melakukan uji F, sesungguhnya menguji nilai koefisien determinasi R
2
. Berapa persen variabel terikat dijelaskan oleh seluruh bariabel bebas secara serempak bersama-sama, dijawab oleh koefisien determinasi R
2
, sedangkan signifikan atau tidak yang sekian persen itu, dijawab oleh uji F.
Semakin tinggi nilai koefisien determinasi R
2
dan signifikan maka semakin baik model itu.
Kriteria pengujian hipotesis untuk koefisien regresi secara serempak: a.
Ho: b
1,
b
2,
b
3,
b
4,
b
5,
b
6,
b
7
= 0 ; Secara simultan inflasi, BI-rate, pertumbuhan ekonomi, LIBOR, ROA, LDR, dan CAR berpengaruh tidak signifikan
terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka.
Universitas Sumatera Utara
46
b. H
1
: minimal satu b
i
≠ 0; Secara simultan inflasi, BI-rate, pertumbuhan ekonomi, LIBOR, ROA, LDR, dan CAR berpengaruh signifikan terhadap
tingkat suku bunga deposito berjangka. Keputusan dapat diambil sesuai dengan ketentuan berikut:
Jika nilai -F
tabel
≤ F
hitung
≤ F
tabel
pada α = 0,05 maka H tidak ditolak
Jika nilai F
hitung
-F
tabel
dan F
hitung
F
tabel
pada α = 0,05 maka H ditolak
3.9.2 Uji Signifikansi Koefisien Regresi Secara Parsial
Uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi diperlukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel
bebas Xi terhadap variabel terikat Y. Kriteria pengujian hipotesis untuk koefisien regresi secara parsial:
a. Inflasi
H : b
1
= 0; artinya inflasi berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
H
1
: b
1
≠ 0; artinya inflasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan
b. BI-rate
H : b
2
= 0; artinya BI-rate berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
H
1
: b
2
≠ 0; artinya BI-rate berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
c. Pertumbuhan Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
47
H : b
3
= 0; artinya Pertumbuhan ekonomi berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
H
1
: b
3
≠ 0; artinya Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
d. LIBOR
H : b
4
= 0; artinya LIBORberpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
H
1
: b
4
≠ 0; artinya LIBORberpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
e. ROA return on asset
H : b
5
= 0; artinya ROAberpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
H
1
: b
5
≠ 0; artinyaROA berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
f. LDR loan to deposit ratio
H : b
6
= 0; artinya LDR berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
H
1
: b
6
≠ 0; artinya LDR berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
g. CAR capital adequacy ratio
H : b
7
= 0; artinya CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
Universitas Sumatera Utara
48
H
1
: b
7
≠ 0; artinya CAR berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3 bulan.
Keputusan dapat diambil sesuai dengan ketentuan berikut: Jika t
hitung
t
tabel
; maka H tidak ditolak
t
hitung
t
tabel
; maka H ditolak
3.9.3 Koefisien Determinasi R