38 b.
Fungsi Sekunder 1
Export Terselubung. Sebagai penjualan terselubung komoditas atau barang-barang tak nyata
keluar negeri. 2
Perangsang Pertumbuhan Ekonomi. Untuk
merangsang pertumbuhan usaha,
mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan sebagai tabungan.
5. Jenis-Jenis Risiko
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Pada bidang
asuransi, risiko adalah ketidakpastian uncertainty yang akan selalu dihadapi manusia dalam seluruh kegiatannya atau aktifitas kehidupannya, baik itu aktifitas
pribadi personal activity dan aktifitas usaha bussines activity.
98
Dalam pertanggungan asuransi terdapat berbagai jenis risiko yang dihadapai, besar kecilnya suatu risiko merupakan salah satu pertimbangan
besarnya premi asuransi yang harus dibayar.
99
Dalam praktiknya risiko-risiko yang timbul dari setiap pemberian usaha pertanggungan asuransi adalah sebagai
berikut:
100
a. Resiko Murni.
Adanya ketidakpastian terjadinya sesuatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan, contoh
98
Lihat, “Pengertian,contoh, dan klasifikasi risiko dalam asuransi”, http:www.sanabila.com201505pengertian-contoh-dan-klasifikasi.html diakses pada tanggal 18
Mei 2016
99
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: RajaGrafindo,2002, hal. 283.
100
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
39 rumah mungkin terbakar, mobil yang yang dikendarai mungkin akan tertabrak
atau kapal yang muatannya mungkin akan tenggelam. Jadi dalam hal ini kerugian terjadi atau tidak terjadi sama sekali.
b. Resiko Spekulatif.
Risiko terkait terjadinya dua kemungkinan yaitu peluang utuk mengalami kerugian keuangan atau memperoleh keuntungan. Dalam hal ini kemungkinan
terjadi kerugian atau keuntungan. c.
Resiko Individu. Terdapat tiga jenis risiko individu yaitu :
1 Risiko pribadi, risiko kemampuan seseorang untuk memperoleh
keuntungan, akibat sesuatu hal seperti sakit, kehilnagan pekerjaan atau mati.
2 Risiko harta, risiko kehilangan harta apakah dicuri, hilang, rusak yang
menyebabkan kerugian keuangan. 3
Risiko Tanggung Gugat, yaitu risiko yang disebabkan apabila kita menanggung kerugian seseorang dan kita harus membayarnya. Contoh
kelalaian di jalan yang menyebabkan orang lain tetabrak dan harus mengganti kerugian tersebut.
Masalah yang penting adalah bagaimana cara mengatasi risiko dalam kehidupan manusia. Robert Mehr mengemukakan lima cara mengatasi risiko:
101
a. Menghindari risiko risk avoidance yaitu tidak melakukan kegiatan yang
memberi peluang kerugian, misalnya menghindari pembangunan gedung bertingkat di daerah rawan gempa.
101
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit, hal. 118.
Universitas Sumatera Utara
40 b.
Mengurangi risiko risk reduction yaitu memperkecil peluang terjadinya kerugian, misalnya menyediakan alat penyemprot antikebakaran di
perkantoran. c.
Menahan risiko risk retention yaitu tidak melakukan apa-apa terhdap risiko karena dapat menimbulkan kerugian.
d. Membagi risiko risk sharing yaitu memindahakan risiko kepada pihak lain.
Misalnya melalui Reasuransi. e.
Mengalihkan risiko risk transfer yaitu memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu : perusahaan asuransi.
Risiko yang dapat diasuransikan harus memliki kriteria berikut ini :
102
a.
Dapat dinilai dengan uang;
b.
Harus risiko murni, artinya hanya berpeluang menimbulkan kerugian;
c.
Kerugian timbul akibat bahayaperistiwa tidak pasti;
d.
Tertanggung harus memiliki insurable interst;
e.
Tidak dilarang Undang-undang dan tidak bertentangan dengan ketertiban hukum.
B. Pengaturan Asuransi Takaful di Indonesia
Dimasa sekarang ini semakin banyak Perusahaan Asuransi berbasis syariah di Indonsia. Dalam perkembangannya asuransi syariah di
Indonesiamengalami kemajuan yang sangat pesat khususnya karena di Indonesia didominasi oleh penduduk yang beragama muslim maka permintaan akan asuransi
syariah semakin tinggi, apalagi asuransi ini disasarkan pada prinsip syariah.
103
102
Ibid, hal. 119
103
Lihat, “Perkembangan Asuransi Syariah dari Masa keMasa”, http:www.asuransibank.com201208perkembangan-asuransi-syariah.html diakses pada 22
April 2016
Universitas Sumatera Utara