31 indemnitas asuransi bertujuan untuk mengembalikan posisi keuangan financial
seseorang tertanggung pada keadaan semula.
82
Apabila dijelaskan lebih mendalam tentang tujuan asurasi adalah :
83
a. Teori Pengalihan Risiko
Menurut teori pengalihan risiko risk transfer theory, tertanggung menyadari bahwa ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau
terhadap jiwanya. Jika bahaya tersebut menimpa harta kekayaan atau jiwanya, dia akan menderita kerugian material atau korban jiwa atau cacat raganya. Secara
ekonomi, kerugian material atau korban jiwa atau cacat raga akan mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli waris. Tertanggung sebagai pihak yang
terancam bahaya merasa berat memikul beban risiko yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Mengurangi atau menghilangkan beban risiko tersebut, pihak tertanggung berupaya mencari jalan kalau ada pihak lain yang bersedia mengambil alih beban
risiko ancaman bahaya dan dia sanggup membayar kontra prestasi yang disebut premi.
84
82
Tuti Rastuti, Op.Cit, hal. 7
83
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hal. 12.
84
Ibid, hal.13
Dalam dunia bisnis perusahaan asuransi selalu siap menerima tawaran dari pihak tertanggung untuk mengambil alih risiko dengan imbalan pembayaran
premi. Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam harta kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi
kepada perusahaan asuransi penanggung, sejak itu pula risiko beralih kepada
Universitas Sumatera Utara
32 penanggung.
85
Apabila sampai berakhirnya jangka waktu asuransi tidak terjadi peristiwa yang merugikan, penanggung beruntung memiliki dan menikmati premi
yang telah diterimanya dari tertanggung
86
Adapun teknik-teknik mengurangi atau memperkecil risiko tersebut pada dasarnya yang dapat dilakukan oleh perusahaan asuransi sebagai penanggung
adalah sebagai berikut :
87
1 Keahlian, yaitu dengan menjadi seorang ahli dalam menanggung risiko, maka
perusahaan asuransi mempunyai pengetahuan yang lebih banyak tentang risiko daripada para tertanggung.
2 Pengelompokan, yaitu menerapkan berlakunya bilangan besar law of large
number dan membuat risiko lebih mudah untuk diramalkan dengan memakai data statistik yang dihimpunnya. Apabila kelompok risiko tidak cukup besar
untuk meningkatkan daya peramalannya, para penanggung akan mengatur kelompok-kelompok antara perusahaan sehingga penyebarannya cukup luas
untuk mengurangi penyimpangan kerugian-kerugian sebenarnya dari yang diperkirakan.
3 Pencegahan risiko, yakni apabila keadaan keuangan perusahaan asuransi
cukup kuat, mereka dapat memperkuat atau menambah atau melengkapi saranasarana untuk mengurangi risiko yang oleh tertanggung.
4 Melakukan pengalihan risiko lebih lanjut yaitu melalui lembaga reasuransi
yang dimungkinkan oleh Pasal 271 KUHD.
85
Ibid.
86
Ibid, hal. 13.
87
Tuti Rastuti, Op.Cit, hal.10.
Universitas Sumatera Utara
33
b. Pembayaran Ganti Kerugian