Mahasiswa di Tubuh Satma IPK USU

“Jimmi berhujar aku le gabung di Organisasi Satma IPK ini karena jaringan. Yang nanti di masa akan datang dapat digunakan mendapatkan pekerjaan. Kan gak bisa dipungkiri juga le ketua-ketua di IPK ini punya banyak link di perusahaan-perusahaan. Mudah-mudahan le dari link organisasi ini bisa membantu kedepannya ”. Wawancara Tanggal 26 januari 2015. Dari kesimpulan yang bisa diambil mahasiswa-mahasiswa yang bergabung di organisasi Satma IPK USU seperti mesin produksi yang menghasilkan karakteristik yang berbeda ketika bergabung, karakter-karakter mahasiswa sebelum bergabung dengan satma IPK USU cenderung nonaktif gak peduli baik internal kampus maupun eksternal kampus namun sesudah bergabung dengan satma IPK USU banyak mahasiswa yang peduli atau aktif dalam hal berorganisasi baik internal maupun eksternal kampus, walaupun ada juga mahasiswa yang tidak berubah karakternya. Mahasiswa yang bergabung dengan Satma IPK USU kebanyakan disebabkan oleh dasar pertemanan, ada juga yang berasal dari saran orang tua, ada juga yang memikirkan bahwasanya bergabung dengan Satma IPK USU akan memiliki jaringan sosial yang tinggi sehingga memudahkan mahasiswa tersebut untuk kedepannya.

4.3 Mahasiswa di Tubuh Satma IPK USU

SATMA IPK USU bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dalam segi intelektualitas dan sportifitas dan tidak dinilai sebagai organisasi yang berasaskan premanisme. Satma IPK USU di lahirkan untuk menjawab tantangan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Organisasi ibaratkan mesin yang menghasilkan kader-kader yang bernilai positif. Universitas Sumatera Utara Menurut Koentjaraninggrat 1974, nilai merupakankonsepsi-konsepsi yang ada dalam pikiran masyarakat dan organisasi mengenaihal-hal yang berarti dalam hidup. Dalam hal ini, nilai yang akan disebarkankomisariat adalah konsepsi-konsepsi yang ideal bagi komisariat. Konsep-konsep hidup yang ideal bagi komisariat adalah hidup yang berarti bagi kehidupan dansekitarnyadengan prinsip kebenaran menjadi tolak ukur. Selanjutnya Koentjaraningrat 1974- 32 juga mengatakan: “Suatu sistem nilai budaya terdiri dari konsepsi- konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga masyarakat, mengenai hal-hal yang harus mereka anggap amat bernilai dalam hidup. Karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem-sistem tata kelakuan manusia lain yang tingkatannya lebih konkrit, seperti aturan-aturan khusus, hukum dan norma-norma, semuanya juga berpedoman kepada sistem nilai budaya itu” Setelah nilai tersebarkan, nilai tersebut akan menjadi aturan kepada setiapanggota saat bertindak. Cara-cara anggota dalam menyikapi hidup, akanmencerminkan watak dari komisariat Penyebarluasan nilai ditujukan kepada anggota-anggota komisariat dankepada para calon-calon anggota. Tujuan dari penyebarluasan nilai adalah sebagaidasar pengetahuan untuk anggota berperilaku. Nilai komisariat dianggap pentinguntuk disebarluaskan, karena nilai tersebut nantinya akan menjadi prinsip anggotabergerak. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Prof.Dr.Ir.H. Hasnudi, MS yang jugamerupakan Penasehat SATMA IPK USU saat ini bahwa: Universitas Sumatera Utara „”Nilai-nilai yang terdapat di SATMA IPK USU, merupakan konsepsi-konsepsi ideal mengenai kehidupan. Nilai ini, penting untuk disebarluaskan kepada para calon anggota dan anggota. Hal tersebut karena, nilai yang dimaksud dapat menjadi penentu dalam perilaku setiap anggota komisariat dalam bertindak. Nilai-nilai yang disebarluaskan di komisariat secara umum seperti nilai-nilai kekeluargaan, nilai tanggung jawab, nilai kerakyatan yang didalamnya mencakup nilai anti kemapanan, nilai perjuangan dan serta nilai peduli terhadap kebenaran”. Wawancara Tanggal 10 Februari 2015 Oleh karena pengurus komisariat adalah sebagai elemen yang paling bertanggungjawab penuh secara organisatoris, maka persoalan penyebarluasan nilaimerupakan tanggung jawab pengurus.Penyebarluasan nilai terhadap para calon anggota dan anggota merupakanagenda awal pengurus komisariat. Oleh karena itu, setiap kepengurusan salingberkoordinasi antara setiap bidang di kepengurusan untuk dapat bergerak denganefektif untuk mencapai tujuan dari organisasi baik tujuan jangka panjang, maupuntujuan jangka pendek. Sesuai dengan pernyataan Robbins 2001:4, tujuanorganisasi akan tercapai jika satuan unit sosial terdiri dari 2 atau lebih yang terdapat di organisasi dapat dikoordinasikan dengan sadar. Proses interaksi yang dilakukan pengurus adalah dengan cara mendekati setiap mahasiswa baru yang ditemui dan melakukan proses wawancara dengan kesungguhannya untuk bergabung di Organisasi SATMA IPK USU dan mendoktrin mahasiswa baru yang bergabung dengan doktrin siapa yang berkhianat bisa membahayakan dirinya sendiri. Pertemuan dimulai dari penawaran untuk saling berkenalan dan sampai menjadi teman akrab untuk saling berbagi. Ruang-ruang pertemuan dimulai dari lingkungan kampus, sampai di luar Universitas Sumatera Utara lingkungan kampus. Pertemuan di luar lingkungan kampus ini dapat terjadi dengan cara pengurus mengajak mahasiswa yang dimaksud untuk berjumpa di luar, seperti kumpul bareng sesama anggota SATMA IPK USU di Lapo Tuak. Kedekatan pengurus dengan mahasiswa, melalui interaksi yang dilakukan secara berkelangsungan akan mempengaruhi pola pikir dan pola berperilaku mahasiswa yang bersangkutan. Sesuai dengan yang dikatakan oleh H Bonner dalam Santoso, 1999:15 bahwa dalam interaksi sosial, kelakuan individu yang satu akan mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya . Interaksi yang dimaksud adalah hubungan antara dua ataulebih individu manusia. Penilaian inilah yang kadang-kadang merubah tindakan seseorang sehingga menghasilkan 2 pilihan antara baik dan buruk. Begitu juga peneliti coba menjelaskan dengan kegiatan Satma IPK USU yang mana di anggap baik dan dianggap buruk. Pengklarifikasian kegiatan berdasarkan dengan aksi-aksi Satma IPK USU yang berperan aktif antara lain:

A. Aktivitas Positif SATMA IPK USU

SATMA IPK USU berada pada posisi yang berlawanan terhadap kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan dari pemilik otoritas. Sasaran gerakan penolakan bisa disampaikan pada pemegang otoritas lembaga-lembaga negara, bisa terhadap pihak kampus dan bisa terhadap lingkungan sekitar. Hal ini tergantung sasaran dari isu atau wacana yang dibawa. Penilaian terhadap kebijakan dianggap merugikan atau tidak, tergantung dari hasil diskusi-diskusi Universitas Sumatera Utara yang dilakukan, aksi yang di lakukan biasanya selalu membela rakyat dan juga untuk kemajuan organisasi IPK. Peranan positif Satma IPK USU dapat dilihat dengan aksi yang dilakukan oleh anggota-anggota Satma IPK USU. Adapun aksi-aksi Satma IPK USU seperti: 1. Demonstrasi Aksi Anti Korupsi Kejaksaan Korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak, sehingga tindakan harus kita lawan. Satma IPK USU melakukan aksi anti korupsi yang dilakukan salah satu oknum Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara KEJATISU yaitu oleh Noor Rachmad. Gambar 5. Aksi di depan kantor Kejaksaan Universitas Sumatera Utara 2. Aksi Penanaman Sejuta Pohon Dan Penyebaran Bibit Ikan Yang dilakukan Satma IPK USU bekerjasama dengan Satgas Inti DPD IPK Humbahas. Peranan Satma IPK disini membantu dalam hal penanaman pohon serta penyebaran bibit ikan yang merupakan lahan IPK Humbahas sehingga ke depannya hasil ikan ini dapat membantu mensejahterakan anggota IPK Humbahas. Gambar 6. Satma IPK USU dan Satgas Inti DPD IPK Humbahas 3. Aksi Penutupan Diskotik Lee Garden Satma IPK USU mencoba membongkar dugaan kasus narkoba yang bersarang di diskotik Lee Garden. Dugaan ini terjadi ketika salah satu anggota Satma IPK ditawari narkoba oleh pekerja di Lee Garden, sehingga Satma IPK USU mencoba membongkar kasus ini dengan aksi ini agar kasus ini terangkat ke permukaan, akan tetapi aksi ini tidak berkelanjutan karena kurang pedulinya Pemerintah akan aksi yang dilakukan oleh Satma IPK USU. Universitas Sumatera Utara Gambar 7. Aksi Peduli Narkoba 4. Aksi Peringatan Hari HIV AIDS Se-Dunia Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Simbol Pita Merah digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS sehingga aksi yang dilakukan oleh Satma IPK USU yang bekerjasama Satma IPK komisariat universitas lainnya menggunakan pita merah di jalanan. Aksi ini mendapat simpati dari masyarakat dengan memberikan tanda tangan disertai dengan membagikan brosur Hari Anti HIV AIDS. Universitas Sumatera Utara Gambar 8. Peringatan Hari HIV AIDS Se-Dunia 5. Aksi Peduli Lingkungan Menurut Sue 2003 : 43 bahwa kepedulian lingkungan menyatakan sikap-sikap umum terhadap kualitas lingkungan yang diwujudkan dalam kesediaan diri untuk menyatakan aksi-aksi yang dapat meningkatkan dan memelihara kualitas lingkungan dalam setiap perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Oleh karena kepedulian dinyatakan dengan aksi-aksi seperi yang dilakukan Satma IPK USU seperti aksi memungut sampah yang berada di kampus, yang mana kegiatan ini di harapkan kepada anggota IPK agar selalu menjaga kebersihan. Selain dari pada itu Satma IPK USU pernah melakukan aksi gotong-royong membersihkan wilayah Medan Selayang khususnya daerah pertanian di pasar satu padang bulan bekerjasama dengan Satma IPK Medan. Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Anggota Satma IPK USU dkk melakukan aksi kebersihan 6. Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Penolakan-penolakan terhadap kebijakan yang dianggap merugikan tidak jarang dilakukan. Penolakan-penolakan dilakukan melalui berbagai media. Sejauh ini pengamatan penulis, gerakan penolakan terhadap kebijakan yang dilakukan Satma IPK USU yaitu: berbentuk penyebarluasan tulisan-tulisan dan simbol- simbol yang bersifat provokatif, aksi-aksi simbolis, dan aksi-aksi yang mengerahkan massa demonstrasi seperti Aksi Penolakan Kenaikan Harga BBM. Tepat pada tanggal 21 Maret 2012, Satma IPK USU dan Satma IPK Medan melakukan aksi massa atau demonstrasi di depan Universitas Nomensen. Perihal demonstrasi adalah menyangkut penolakan terhadap rencana kenaikan BBM oleh pemerintah dalam waktu dekat. Massa aksi di komandoi untuk memblokir ruas jalan dengan membentuk lingkaran. Di tengah lingkaran yang Universitas Sumatera Utara dibentuk terdapat 2 ban bekas yang dibakar. Massa aksi juga mengitari ban yang dibakar tersebut. Bertepatan dengan proses tersebut berlangsung, massa aksi diajak untuk menyanyikan lagu perjuangan, dan juga mendengarkan orasi-orasi politik, akan tetapi aksi yang direncanakan berjalan damai berakhir dengan kerusuhan yang dilakukan beberapa mahasiswa nomensen seperti membakar kendaraan roda 2 berplat merah yang melintasi jalan ketika aksi berlangsung. Keadaan semakin parah ketika mahasiswa yang bergabung dengan warga mulai menyerang restoran KFC yang berada dekat dengan Universitas Nomensen. Kerusuhan masih tetap berlanjut sampai satu pleton polisi datang dan menembaki dengan peluru karet secara brutal ke dalam Kampus Nomensen. Banyak mahasiswa yang terluka dan warga sekitar juga. Aksi penembakan brutal ini dapat di redam ketika beberapa Mahasiswa Nomensen meminta perlindungan dari beberapa anggota Polisi Militer yang berada di dekat Kampus Nomensen. Gambar 10. Aksi Tolak kenaikan BBM berkoalisi dengan mahasiswa HKBP Nomensen Universitas Sumatera Utara

B. Aktivitas Negatif SATMA IPK USU

Bagaikan sebuah mesin kadang menghasilkan hasil yang baik dan ada juga yang menghasilkan hasil yang buruk, seperi inilah organisasi Satma IPK USU, menghasilkan hasil yang baik terbukti dengan kegiatan Satma IPK USU yang positif bagi anggotanya. Hasil yang buruk sama halnya dengan kegiatan IPK yang negatif seperti : a. Kasus Pemukulan yang dilakukan Satma IPK USU Tepat pada tanggal 7 Desember 2013, Satma IPK USU akan berkumpul dengan Satma dari Universitas lain untuk menghadiri Pelantikan salah satu ranting IPK. Sama seperti hal-hal yang biasa dilakukan pada umumnya beberapa komisariat dari Satma IPK akan berkumpul disatu titik di mana waktu dan tempat telah disepakati pada umumnya. Setelah semua anggota Satma IPK berkumpul termasuk salah satunya Satma IPK USU telah berada di tempat pertemuan maka secara beramai-ramai konvoi di jalan untuk bergerak menghadiri acara pelantikan. Hal ini biasa terjadi ketika acara pelantikan berlangsung dengan kondusif sesuai dengan tata tertib acara yang berlangsung. Pada biasanya dalam acara pelantikan disungguhkan minuman beralkohol seperti tuak karena diwajibkan selain itu untuk mempererat persatuan diantara anggota IPK. Ini sudah merupakan hal yang lazim digunakan dalam acara pelantikan IPK. Universitas Sumatera Utara Setelah acara pelantikan berakhir para rombongan dari berbagai ranting maupun PAC IPK pulang ke rumah masing-masing akan tetapi ada juga yang memutuskan untuk berkumpul lagi di tempat yang telah ditentukan. Para rombongan Satma IPK termasuk juga beberapa Satma IPK USU beserta beberaba anggota dari PAC IPK lain memutuskan berkumpul di tempat yang telah disepakati. Kemudian para rombongan Satma dan berberapa anggota IPK lainnya berbondong-bondong bergerak ke tempat yang telah ditentukan. Setibanya di persimpangan lampu merah rombongan IPK ini ingin memblokir jalan agar mereka tidak mengalami hambatan selama perjalanan. Hal tersebut juga lazim digunakan rombongan IPK dalam konvoi di jalan raya. Pada saat itu juga Polisi Lalu Lintas POLANTAS tidak membiarkan rombongan IPK untuk memblokir jalan dikarenakan dapat membuat jalanan menjadi macet. Beberapa anggota IPK termasuk didalamnya anggota Satma IPK USU tidak terima akan perlakuan Polantas tersebut namun tidak digubris sama sekali oleh petugas. Salah satu anggota IPK yang telah terkena efek dari minuman sebelumnya tidak terima akan perlakuan petugas tersebut kemudian dia langsung memukul petugas tersebut disusul dengan beberapa anggota IPK lainnya termasuk juga anggota Satma IPK USU. Setelah itu rombongan IPK melanjutkan perjalanannya ke tempat tujuan akan tetapi petugas yang terkena pukulan tidak tinggal diam. Petugas tersebut langsung melapor ke Polresta dan dengan seketika beberapa personil dari Polresta melakukan pengejaran terhadap rombongan IPK tersebut. Terdapat perlawanan yang sengit antara rombongan IPK dan personil Polresta dan Universitas Sumatera Utara akhirnya rombongan IPK diringkus dan dibariskan di halaman Polresta 17 . Hal ini juga di beritakan di berbagai surat kabar seperti Tribun, Posmetro Medan dan beberapa surat kabar lain yang ada di Medan. Gambar 11. Beberapa anggota IPK dibariskan di halaman Polresta Medan b. Perkelahian SATMA IPK dengan SAPMA PP di berbagai Universitas Konflik biasa terjadi di karenakan adanya 2 kekuatan yang berpengaruh berada pada satu tempat. OKP IPK dan OKP PP merupakan 2 kekuatan preman yang memiliki sejarah saling gontok, perang dan sebagainya. Hal ini juga terjadi dengan Satma OKP antar 2 organisasi Preman, ini terjadi di luar Kampus USU. Berbicara USU, Satma IPK berteman dengan Satma yang lain. 17 http:medan.tribunnews.com20131208puluhan-anggota-ipk-dibariskan-di-halaman- polresta di akses pada tanggal 14 Februari 2015 Universitas Sumatera Utara Berbicara universitas lain sama Satma hampir sama dengan OKP, sehingga sering terjadi perkelahian seperti Perkelahian terjadi di UMSU antara Satma IPK dan Sapma PP sehingga Satma IPK yang berada di UMSU meminta bantuan kepada Satma IPK medan dan Satma IPK Medan meminta bantuan dari Satma IPK USU. Perkelahian berlangsung selama 3 hari, sehingga menyebabkan aktifitas kampus tidak kondusif. Satma IPK USU biasanya selalu di panggil ketika adanya keributan- keributan di universitas lain, hal inilah yang saya anggap negatif adalah tindakan anarkis kami dan juga saya memiliki anggapan inilah salah satu untuk menumbuhkan kekompakan sesama Satma dengan rasa solidaritas sesama Mahasiswa apalagi berada pada satu payung organisasi, kemungkinan ini juga terjadi dengan Satuan Mahasiswa lain baik seperi Sapma PP, BM MPI, dan Satma AMPI. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Organisasi Satma IPK USU merupakan Satuan Mahasiswa yang dimana didalamnya terdapat sekelompok Mahasiswa yang mempunyai satu pemikiran untuk bersama-sama berkarya guna memajukan bangsa dan dimulai dari mahasiswa itu sendiri. Pandangan masyarakat yang buruk terhadap organisasi IPK dapat diubah dengan munculnya organisasi SATMA IPK dimana keseluruhan anggotanya berisikan mahasiswa yang masih aktif di Perguruan Tinggi Universitas Sumatera Utara. Terdapat perbedaan yang signifikan antara organisasi masyarakat IPK dengan SATMA IPK, dimana organisasi masyarakat IPK lebih mengutamakan otot dalam kegiatan organisasinya sedangkan SATMA IPK lebih mengutamakan otak atau pemikirannya dalan kegiatan organisasinya. Ini dikarenakan seluruh anggota SATMA IPK berisikan mahasiswa yang aktif di Perguruan Tinggi yang berada di ruang lingkup USU Universitas Sumatera Utara. Hidup atau mati suatu organisasisangat ditentukan oleh kemampuan pada proses pengakaderannya. Dibutuhkan kemampuan dalam memenejemen organisasi sesuai dengan grand scenario oleh pengurus-pengurus serta orang- orang yang menopang untuk membangun organisasi tersebut, untuk menjalankan aktifitas organisasi, dan untuk mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Ukuran kemajuan suatu organisasi pada umumnya bersumber dari kaderisasi Universitas Sumatera Utara