3.2.3  Internal Satma IPK USU
Dalam  teori  elite  dikatakan  bahwa  ada  sirkulasi  elit.  Karena  di  setiap masyarakat, yang berbentuk apapun senantiasa muncul dua kelas, yaitu kelas yang
memerintah  dan  kelas  yang  diperintah.  Maka  akan  muncul  konflik  dengan sendirinya,
antara pihak
yang memiliki
kekuasaan dan
hendak mempertahankannya, dengan pihak lain yang menghendaki kekuasaan atau pihak
yang  diperintah.  Karena  pada  dasarnya,  hasrat  akan  kepemilikan  kekuasan merupakan  watak  yang  ada  dalam  diri  setiap  manusia.  Sebagai  konsekuensi  dari
kepemilikan  kekuasaan,  karena  dengan  kekuasaan  setiap  orang  dapat  melakukan setiap fungsi politik, memonopoli kekuasaan dan memperoleh semua keuntungan
yang  timbul  karena  kekuasaannya,  yang  kadang-kadang  bersifat  legal,  arbitrer, dan keras.
Maka  yang  terjadi  adalah,  setiap  elite  yang  memerintah  akan  mencoba mempertahankan  kekuasaan  status  quo,  bagaimanapun  caranya.  Karena
kekuasaan  hanya  dapat  bertahan,  apabila  secara  kontinuitas  memperoleh dukungan  mayoritas  dari  masyarakat  bawah,  karena  logika  demokrasi  adalah
logika mayoritas masyarakat yang kemudian menjadi konsesus. Hal  ini  juga  terjadi  pada  fase  pembentukan  SATMA  IPK  USU,
pertarungan  ide  pun  terjadi  karena  adanya  keinginan  sang  ayah  yang  menjadi pimpinan-pimpinan  IPK  baik  secara  kecamatan  maupun  secara  kelurahan,  agar
anak mereka yang kuliah di USU bisa menjadi ketua. Perdebatan antar ketua PAC ini pun berjalan memakan waktu yang lama sehingga perdebatan ini dimenangkan
Universitas Sumatera Utara
oleh  Charles  Sihombing  ketua  IPK  PAC  Medan  Perjuangan  yang  mengusulkan agar anaknya Leonard Sihombing lah yang menjadi ketua.
Berjalannya  waktu  mendekati  proses  pelantikan  juga  terjadi  dinamika kembali,  hal  ini  terjadi  karena  seorang  pimpinan  IPK  Aceh  yang  menginginkan
agar anaknya yang kuliah di USU yang menjadi Ketua IPK. Permainan pimpinan IPK  Aceh  adalah  membuat  dualisme  kepemimpinan  IPK  SATMA  USU.  Hal  ini
bisa di ambil jalan damai dengan memasukkan anak Pimpinan IPK Aceh menjadi salah seorang wakil ketua.
Eksistensi  SATMA  IPK  USU  menjadi  buah  bibir  dan  menjadi  acuan semua  SATMA  IPK  Universitas  yang  lain  yang  ada  di  Medan.  Track  record
SATMA  IPK  USU  lah  yang  membuat  bangga  para  anggotanya  agar  tetap bertahan  dan  semakin  berkembang  dengan  adanya  anggota-anggota  baru  yang
masuk.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV EKSISTENSI KADER SATMA IPK USU
4.1 Pengertian Eksistensi
Eksistensi berasal dari kata bahasa latin existere yang artinya muncul, ada, timbul, memiliki keberadaan aktual. Existere disusun dari ex yang artinya keluar
dan sistere yang artinya tampil atau muncul. Terdapat beberapa pengertian tentang eksistensi yang dijelaskan menjadi 4 pengertian.
1.  eksistensi adalah apa yang ada 2.  eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas.
3.  eksistensi  adalah  segala  sesuatu  yang  dialami  dan  menekankan  bahwa sesuatu itu ada.
4.  eksistensi adalah kesempurnaan
12
Menurut  seorang  ahli  filsafat  atau  filsuf  bernama  Karl  Jaspers  memaknai eksistensi sebagai pemikiran manusia yang memanfaatkan dan mengatasi seluruh
pengetahuan  objektif.  Berdasarkan  pemikiran  tersebut,  manusia  dapat  menjadi dirinya sendiri dan menunjukkan bahwa dirinya adalah makhluk eksistensi. Selain
itu, Jaspers
juga menjelaskan
tentang penerangan
eksistensi yang
dikemukakannya, yaitu: 1.  Eksistensi selalu memiliki hubungan dengan transedensi.
2.  Eksistensi  merupakan  filsafat  yang  menghayati  dan  menghidupi kebenaran.
12
http:id.wikipedia.orgwikiEkstens i
di akses pada tanggal 16 Januari 2015
Universitas Sumatera Utara